6 Etika Merayakan Nyepi di Bali yang Harus Turis Pahami

Hari Raya Nyepi merupakan hari raya umat Hindu yang diperingati setiap bulan Tahun Baru Saka yang biasa jatuh pada Maret atau April setiap tahunnya. Hari Nyepi menjadi momentum bagi masyarakat Bali untuk benar-benar hening, tanpa aktivitas luar ruangan, suara bising, dan cahaya.
Tak hanya waktu untuk bermeditasi, Hari Raya Nyepi juga kesempatan bagi siapa saja, terutama yang sedang di Bali, menikmati ketenangan yang jarang ditemukan di tempat lain. Selama pelaksanaan Hari Raya Nyepi, ada beberapa aturan yang wajib ditaati, supaya ibadah umat Hindu tak terganggu.
Nah, kalau kamu ingin merasakan pengalaman Nyepi di Bali, ada beberapa etika yang wajib kamu pahami. Yuk, simak informasi penting berikut ini!

1. Dilarang bepergian

Selama Hari Raya Nyepi, semua akses transportasi publik di Bali akan berhenti beroperasi selama 24 jam. Tak terkecuali bandara, pelabuhan, terminal, dan jalanan di Bali akan sepi total.
Jadi, pastikan kamu tidak memesan tiket penerbangan, baik menuju atau dari Bali saat Hari Raya Nyepi. Jika sudah berada di Bali, wajib di dalam rumah atau penginapan, karena dilarang berjalan-jalan di luar.
2. Tidak boleh menyalakan lampu

Semua orang di Bali juga dilarang menyalakan lampu atau sumber cahaya yang terlihat dari luar. Saat malam hari, semua lampu harus mati termasuk di hotel dan vila.
Biasanya, hotel akan menutup semua gorden, agar tidak ada cahaya yang keluar. Lampu balkon juga harus dimatikan, tetapi masih bisa menyalakan lampu dalam kamar secukupnya. Tujuannya menciptakan suasana gelap dan tenang, agar umat Hindu bisa menjalankan ritualnya dengan khusyuk.
3. Tidak boleh bekerja

Hari Raya Nyepi juga menjadi hari istirahat total bagi semua masyarakat di Bali, tanpa terkecuali. Semua bentuk pekerjaan, baik di kantor maupun pedagang, akan berhenti beroperasi selama 24 jam.
Bahkan, jaringan internet dan seluler juga akan dimatikan di sebagian besar wilayah Bali. Tujuannya supaya masyarakat benar-benar fokus tanpa gangguan. Jadi, jika kamu sedang berada di Bali saat Hari Raya Nyepi, manfaatkan waktu ini untuk beristirahat dan menikmati ketenangan tanpa gadget, ya!
4. Tidak menimbulkan kegaduhan

Selama Nyepi, semua orang dilarang menimbulkan kegaduhan atau berisik. Jangan pernah mengadakan pesta atau memutar musik dengan volume tinggi di dalam kamar hotel. Sebisa mungkin, televisi dan perangkat audio lainnya diatur pada volume paling rendah.
Bahkan, dianjurkan berbicara dengan suara pelan, agar suasana tetap hening. Jika kamu menginap di hotel, pastikan untuk mematuhi aturan ini, agar tidak mengganggu masyarakat sekitar yang sedang menjalankan ibadah.
5. Dilarang membeli makanan ke luar

Selama Nyepi, semua tempat makan, seperti warung, restoran, kafe, minimarket, dan supermarket akan tutup total. Oleh karena itu, sebaiknya kamu sudah menyiapkan stok makanan dan minuman satu hari sebelumnya.
Kalau menginap di hotel, periksa dulu apakah mereka menyediakan layanan makan di kamar atau tidak. Beberapa hotel biasanya menawarkan paket menginap dengan makanan, sehingga kamu tidak perlu mencari makan di luar.
6. Hormati adat

Sebelum Hari Raya Nyepi, masyarakat Bali akan melakukan proses ibadah, seperti Upacara Melasti. Kalau kamu mau melihat upacara tersebut, maka harus menggunakan pakaian yang sopan. Boleh mendokumentasikan momen, tetapi jangan sampai mengganggu orang lain, terutama yang sedang melakukan ritual dan ibadah, ya!
Itulah etika yang harus kamu pahami saat Hari Raya Nyepi di Bali. Selain menunjukkan toleransi, kamu juga bisa menikmati pengalaman yang unik. Jadi, pastikan untuk mematuhi semua aturan yang ada di Bali.