Main ke Sumatera Barat? Jangan Lupa Kunjungi 10 Situs Bersejarah Ini

#PiknikAsik Bisa bermain sekaligus belajar nih

Sumatera Barat merupakan salah satu tujuan wisata yang sangat populer di Indonesia. Hal ini tidak terlepas dari potensi wisata Sumbar yang cukup lengkap, dimana hampir semua jenis objek wisata ada disini. Mulai dari wisata alam yang beragam seperti laut, pantai, gunung, danau, ngarai, seeta dapat menyaksikan berbagai macam atraksi budaya hingga mengeksplorasi beberapa sudut kota yang penuh dengan sejarah.

Selain menikmati bentangan alam bumi Minangkabau yang indah, tidak ada salahnya juga berkunjung ke tempat-tempat yang banyak ditemukan jejak-jejak atau peninggalan zaman pra sejarah hingga kemerdekaan.

Berikut daftar situs bersejarah yang bisa kamu kunjungi kala pergi ke Sumatera Barat.

1. Museum Adityawarman

Main ke Sumatera Barat? Jangan Lupa Kunjungi 10 Situs Bersejarah Inimatajurnal.com

Museum yang berlokasi di Jalan Diponegoro No.10, Belakang Tangsi, Kota Padang, Sumatera Barat ini dibangun pada tahun 1974 dan diresmikan pada 16 Maret 1977. 

Nama Adityawarman digunakan sebagai penghormatan terhadap Raja Pagaruyung abad XIV M itu. Museum Adityawarman ini juga sangat terkenal di Kota Padang dan sering disebut-sebut sebagai Taman Mini-nya Kota Padang. Di tempat bersejarah ini banyak menyimpan benda-benda peninggalan sejarah yang sangat berharga, mulai dari arsip dan dokumen hingga pengenalan kebudayaan Minangkabau. Di tempat inilah sedikit banyak menceritakan tentang seluruh kota dan budaya di daerah Padang.


 

2. Jembatan Siti Nurbaya

Main ke Sumatera Barat? Jangan Lupa Kunjungi 10 Situs Bersejarah Inidishub.sumbarprov.go.id

Jembatan Siti Nurbaya yang membentang sepanjang 156 meter dan dibangun di atas Muara Batang Arau. Jembatan ini menghubungkan Kota Tua Padang dengan lokasi Taman Siti Nurbaya yang merupakan tempat pemakaman Siti Nurbaya, sosok wanita yang kisahnya begitu populer dalam dunia sastra Indonesia. Waktu terbaik mengunjungi Jembatan Siti Nurbaya adalah sore hari menjelang petang sehingga bisa menyaksikan keindahan sunset yang mempesona.

3. Benteng Fort de Cock

Main ke Sumatera Barat? Jangan Lupa Kunjungi 10 Situs Bersejarah IniTraverse.id

Benteng ini terletak di Kota Bukittinggi. Zaman dulu juga Bukittinggi dikenal dengan sebutan Fort de kock. Benteng ini didirikan pada tahun 1825 oleh Kapten Bauer sewaktu menjadi komandan Der Troepen dan Wakil Gubernur Jenderal Hindia Belanda di atas Bukit Jirek Negeri, Bukittinggi sebagai antisipasi terhadap serangan rakyat pada masa Perang Paderi. 

Hingga saat ini, Benteng Fort de Kock masih menjadi saksi bisu angkuhnya penjajahan Belanda pada saat itu untuk berkuasa atas Minangkabau dan sisa-sisa keangkuhannya masih tersirat dalam bangunan setinggi 20 meter dengan warna cat putih dan hijau ini.

4. Benteng Van der Capellen

Main ke Sumatera Barat? Jangan Lupa Kunjungi 10 Situs Bersejarah Inididikpare.blogspot.com

Benteng Van der Capellen ini merupakan salah satu peninggalan benda cagar budaya di Batusangkar Kabupaten Tanah Datar. Benteng ini didirikan sewaktu Perang Paderi yang dibangun antara tahun 1822 dan tahun 1826 dan dinamai menurut nama Gubernur Jenderal Hindia Belanda G.A.G.Ph. Van Der Capellen. 

Di museum ini masih terdapat dua buah meriam kuno peninggalan Belanda yang terdapat di sisi kiri dan kanan bangunan benteng. Pengembalian bentuk awal bangunan benteng yang saat ini ditempati sebagai Kantor Dinas Budaya Pariwisata Pemuda dan Olahraga Tanah Datar masih dipertahankan.

5. Lubang Jepang, Bukittinggi

Main ke Sumatera Barat? Jangan Lupa Kunjungi 10 Situs Bersejarah Iniid.wikipedia.org

Lubang Jepang adalah salah satu objek wisata sejarah dan saksi bisu atas pendudukan jepang di sumatera barat. Panjang lubang yang terdapat di lokasi ini lebih kurang 1400 meter, sedangkan panjang keseluruhan yang berada di bawah Kota Bukittinggi diperkirakan lebih kurang sekitar 5000 meter. Dengan demikian yang terawat atau terpelihara hanya 30 persen dari yang seharusnya. Kegunaan utama dari lubang ini dulunya adalah sebagai basis pertahanan militer dari serangan sekutu. Karena kegunaannya itulah maka pembangunan Lubang Jepang ini dirahasiakan. Tidak ada yang tahu pasti kapan lubang ini mulai dibangun. Hanya dapat di perkirakan bahwa pembangunannya segera di lakukan setelah pendudukan Jepang pada tahun 1942.

Baca Juga: 5 Danau Tersembunyi di Sumatera Barat, Sayang Kalau Dilewatkan

6. Istano Basa Pagaruyung, Batusangkar

Main ke Sumatera Barat? Jangan Lupa Kunjungi 10 Situs Bersejarah Inipixoto.com

Istana ini merupakan salah satu peninggalan sejarah yang wajib di kunjungi. terletak di kecamatan Tanjung emas, Kota Batusangkar, Kabupaten Tanah Datar. Komplek Istano Basa Pagaruyung yang mulai dibangun pada tanggal 27 Desember 1976 ini adalah nama dari tempat tinggal keluarga kerajaan Minangkabau yang sekaligus menjadi pusat Kerajaan Minangkabau pada masanya. Konstruksi bangunannya berbeda dengan rumah tempat tinggal rakyat.

7. Museum Tambang Batubara, Ombilin

Main ke Sumatera Barat? Jangan Lupa Kunjungi 10 Situs Bersejarah Inisitusbudaya.id

Sawahlunto merupakan salah satu kota di Sumatera Barat yang berjarak sekitar 90 km dari Kota Padang. Sawahlunto adalah surga bagi penikmat wisata sejarah. Adapun sejarah yang menjadi kebanggaan kota ini adalah kejayaan batu bara di masa silam. Belanda mendirikan kota ini pada 1888 dan menjadikannya salah satu pusat penambangan batu bara. 

Salah satunya museum tambang batubara terletak di  Saringan, Barangin, Kota Sawah Lunto. Museum ini menyimpan beragam koleksi dari aktivitas penambangan batubara sejak masa kolonial hingga masa kini

8. Nagari Tuo Pariangan

Main ke Sumatera Barat? Jangan Lupa Kunjungi 10 Situs Bersejarah IniKabarMinang.com

Nagari Tuo Pariangan merupakan desa tertua di Minangkabau, dimana jadi tempat berasalnya nenek moyang orang Minangkabau. Di desa ini dapat dilihat keaslian bentuk desa adat yang mencerminkan kehidupan sosial Minangkabau seperti balairung, masjid, rumah adat, dan lumbung padi yang merupakan unsur pokok dari suatu kelompok sosial orang Minangkabau. 

Terdapat juga pemandian air panas dan beberapa peninggalan sejarah seperti batu basurek atau kuburan panjang yang menurut ceritanya adalah kuburan Dt. Tantejo Gurhano, arsitek Rumah Adat Minangkabau. Pada akhir tahun 2012, Nagari Pariangan termasuk dalam daftar desa terindah di dunia versi Budget Travel, bersanding dengan beberapa desa lainnya dari Swiss, Perancis, Ceko dan Kanada.


 

9. Jembatan Ratapan Ibu, Payakumbuh

Main ke Sumatera Barat? Jangan Lupa Kunjungi 10 Situs Bersejarah Iniwww.pinterest.es

Jembatan Ratapan Ibu adalah sebuah jembatan yang menjadi tempat eksekusi para pejuang kemerdekaan oleh tentara Belanda di zaman penjajahan yang terletak di kota Payakumbuh, Sumatera Barat. Jembatan ini dibangun tahun 1818 dan memiliki panjang 40 meter dengan arsitektur kuno berupa susunan batu merah setengah lingkaran yang direkat dengan kapur dan semen tanpa menggunakan tulang besi. 

Jembatan Ratapan Ibu dibangun oleh pemerintah Hindia-Belanda dengan menggunakan para pribumi sebagai pekerja paksa untuk mengenang kekejaman Belanda dan perjuangan para pejuang yang di bantai di jembatan ini.

10. Istana Bung Hatta, Bukittinggi

Main ke Sumatera Barat? Jangan Lupa Kunjungi 10 Situs Bersejarah Inicagarbudaya.kemdikbud.go.id

Gedung Negara Tri Arga atau Istana Bung Hatta adalah gedung bekas kediaman Wakil Presiden Indonesia Mohammad Hatta yang terletak di pusat Kota Bukittinggi, Sumatera Barat.

Bangunan yang berdiri saat ini adalah hasil renovasi pada tahun 1960-an setelah bangunan asli dibumihanguskan sewaktu Agresi II Militer Belanda.

Itulah beberapa peninggalan bersejarah di Sumatera Barat sebagai pengingat akan masa-masa suram yang terjadi kala itu. Oleh karena itu jangan pernah melupakan jasa para pahlawan kita ya!

Baca Juga: 6 Pesona Alam di Payakumbuh, Sumatera Barat yang Super Cantik

Rafika Saputry Photo Writer Rafika Saputry

i love writing and travelling

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Febrianti Diah Kusumaningrum

Berita Terkini Lainnya