5 Fakta Unik Harar di Ethiopia, Kota Suci Keempat Umat Muslim Dunia

Harar sering disebut sebagai Mekkah-nya Benua Afrika

Ethiopia adalah salah satu negara di Benua Afrika yang seluruh penduduknya memeluk agama Nasrani. Namun, siapa sangka jika terdapat salah satu kotanya kental nuansa islami, yaitu Harar.

Kota menawan ini terletak di timur Ethiopia. Meski namanya tidak begitu disorot oleh dunia, UNESCO menambahkan nama Harar sebagai bagian dari situs warisan dan budaya dunia.

Kira-kira, seperti apa ya Kota Harar? Yuk, baca lima fakta Harar berikut ini.

1. Didirikan oleh imigran asal Arab

5 Fakta Unik Harar di Ethiopia, Kota Suci Keempat Umat Muslim Duniaagapetourethiopia.com

Di masa lalu, perdagangan tidak hanya berniaga saja tapi juga mengenalkan agama yang dibawa kepada penduduk setempat. Begitu juga dengan Harar.

Banyak sekali pendapat mengenai asal mula kota ini. Dikutip melalui laman Lonely Planet, kota ini ditemukan dan didirikan oleh imigran asal Arab yaitu Sheikh Abadir yang kala itu melakukan perdagangan lintas negara sekitar abad ke-10.

Ada pula yang menyebutkan jika, Harar didirikan oleh Sultan Abu Bakar Mohammed pada tahun 1520 seperti dikutip melalui laman Ethiopian Treasure. 

2. Sekitar abad ke-16, Harar dikenal sebagai pusat penting keilmuan Islam

5 Fakta Unik Harar di Ethiopia, Kota Suci Keempat Umat Muslim Duniafood.jumia.ug

Abad ke-16 adalah zaman Keemasan Harar. Budaya lokal berkembang dan banyak penyair tinggal serta menulis di kota ini. Harar dikenal pula sebagai penghasil kopi, tenun, keranjang, dan penjilid buku.

Karena hal tersebut, banyak muslim dari berbagai negara bertandang ke kota ini untuk belajar mengenai agama sekaligus melakukan perdagangan di Harar, seperti dikutip dari laman Say Harari.

Baca Juga: 7 Kuliner Ramadan yang Cukup Populer di Negara Minoritas Muslim

3. Harar dinobatkan sebagai kota suci umat muslim keempat

5 Fakta Unik Harar di Ethiopia, Kota Suci Keempat Umat Muslim Dunialinkethiopia.org

Pesatnya perkembangan Islam di kota ini membuat Komunitas Muslim Kota Suci Ethiopia, menobatkan Harar sebagai kota suci umat muslim keempat setelah Mekkah, Madinah, dan Yerusalem seperti dikutip dari Ethiopian Treasure.

Tembok Kota Harar yang lama adalah bukti sekaligus daya tarik utama dari simbol arsitektur Islam. Harar memiliki sekitar 90 masjid sehingga membuatnya masuk dalam daftar kota dengan konsentrasi masjid terbesar di dunia. Sebab itulah, Harar dijuluki pula sebagai Mekkah-nya Benua Afrika.

4. Penduduk Harar bersahabat dengan hyena

5 Fakta Unik Harar di Ethiopia, Kota Suci Keempat Umat Muslim Duniaflickr.com/Eric Lafforgue

Penduduk Harar bersahabat dengan hyena, salah satu hewan liar yang cukup terkenal di Afrika. Makan bersama dengan hyena menjadi hal biasa bagi masyarakat Harar.

Dikutip dari laman Lonely Planet, setiap wisatawan yang berkunjung ke kota ini akan disuguhi atraksi menarik berupa memberi makan hyena melalui mulut atau berinteraksi langsung dengan hyena dan anak-anaknya. Atraksi ini biasanya diselenggarakan usai salat magrib di utara Gerbang Fallana.

5. Tradisi mengecat tembok sebelum Ramadan tiba

5 Fakta Unik Harar di Ethiopia, Kota Suci Keempat Umat Muslim Duniamaison-monde.com

Sama halnya di Indonesia, masyarakat Harar mempunyai tradisi rutin sebelum Ramadan tiba yaitu mengecat tembok rumah mereka dengan warna-warni cat.

Tradisi tersebut memiliki arti sebagai tanda sukacita menyambut Ramadan sekaligus agar rumah nampak bersih dan ceria.

Itulah tadi lima fakta unik Harar, kota suci keempat umat muslim. Karena hal tersebut, kota tua ini pada tahun 2006 masuk dalam Situs Budaya dan Warisan Dunia oleh UNESCO. Tertarik berkunjung? Yuk, mulai nabung dari sekarang agar kamu bisa mengunjunginya.

Baca Juga: 10 Masjid Tertua di Indonesia, Biasanya Jadi Wisata Wajib Saat Ramadan

Tifani Topan Photo Verified Writer Tifani Topan

(Food & Travel Enthusiast) Mohon maaf jika terjadi kesalahan penulisan maupun informasi. Terima kasih

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Febrianti Diah Kusumaningrum

Berita Terkini Lainnya