Mengenal Itchan Kala: Jantung Bersejarah Khiva di Uzbekistan 

Bukti perkembangan dan sejarah Islam di Asia Tengah

Itchan Kala merupakan sebuah pemukiman bersejarah yang terletak di Uzbekistan. Berada di kota Khiva, kompleks ini menjadi salah satu dari sedikit kota berdinding kuno yang ada di dunia. Dikelilingi oleh tembok setinggi 10 meter, Itchan Kala menjadi rumah bagi banyak bangunan bersejarah, madrasah kuno, masjid yang indah, dan pasar tradisional. 

Melalui artikel ini, kita akan menjelajahi bagian dalam kota yang menjadi situs warisan dunia Unesco. Terus menyimak, ya!

1. Apa itu Itchan Kala?

Mengenal Itchan Kala: Jantung Bersejarah Khiva di Uzbekistan foto bagian dalam Masjid Juma di Itchan Kalla (instagram.com/cdchin)

Itchan Kala bermakna ‘kota dalam kota’ adalah salah satu situs sejarah yang sangat indah di Uzbekistan. Dinamakan ‘kota dalam kota’ karena karakteristik utama dari Itchan Kala adalah sebuah kota yang dilindungi oleh dinding bata dengan tinggi 10 meter di tengah kota Khiva. Di masa lalu, Itchan Kala menjadi tempat peristirahatan sementara sebelum para pedagang melintasi gurun menuju Iran.

Walau saat ini tinggal sedikit monumen tua yang tersisa, tetap saja kita dapat melihat keindahan arsitektur muslim yang berada di Asia Tengah. Beberapa bangunan yang menakjubkan seperti mausoleum, masjid Juma, madrasah, dan dua istana megah yang dibuat pada awal abad ke-19 oleh Alla-Kulli-Khan masih dapat kita nikmati. Jadi, saat berada Itchan Kala,  seakan-akan kita berada di masa lalu dan melihat sejarah Islam di Uzbekistan. 

2. Sejarah Itchan Kala

Mengenal Itchan Kala: Jantung Bersejarah Khiva di Uzbekistan foto keindahan arsitektur Itchan Kala (instagram.com/uzambassador)

Bisa dibilang, sejarah Itchan Kala sangat menarik serta bercabang ke beberapa periode sejarah. Kita dapat merasakan berbagai peradaban yang pernah berkuasa di Asia Tengah, seperti bangsa Arab, Persia, dan Timurid yang terlihat dari detail arsitektur serta budaya di sini.

Namun, jika berbicara tentang puncak perkembangan Itchan Kala, maka jawabannya adalah masa Silk Road atau Jalur Sutera.

Pada abad ke-18 Khiva merupakan pusat perdagangan Silk Road, yakni rute perdagangan yang menghubungkan Asia Barat dan Asia Timur. Kala itu, Khiva jadi salah satu kota penting di jalur ini, sedangkan Itchan Kala menjadi tempat penting untuk ilmu pengetahuan, seni, dan perdagangan di zaman itu.

Dalam perkembangan zaman, Itchan Kala sudah merasakan berbagai perubahan kepemimpinan dengan konfliknya yang beragam, termasuk kampanye Alexander Agung dan invasi Mongol. Uniknya, meski mengalami goncangan politik, Itchan Kala dapat terus bertahan dan menjaga warisan yang sangat berharga hingga kini.

Baca Juga: 13 Masjid dan Bangunan dengan Arsitektur Indah di Uzbekistan

3. Situs warisan dunia UNESCO

Mengenal Itchan Kala: Jantung Bersejarah Khiva di Uzbekistan foto Itchan Kala yang menjadi situs warisan dunia UNESCO (instagram.com/strawberrymary_)

Karena terus menjaga budaya dan sejarahnya, Itchan Kala diakui sebagai situs warisan dunia UNESCO pada tahun 1990. Tentu saja dengan adanya pengakuan ini, berbagai upaya untuk melestarikan kompleks sejarah ini semakin ditambah.

Pemerintah setempat mempertahankan keotentikan dan keadaan asli Itchan Kala hingga saat ini. Jika terpaksa melakukan restorasi atau pemugaran, mereka harus mempertahankan teknik bangunan tradisional. Selain itu, bahan material untuk pemugaran juga menggunakan bahan lokal yang diolah tradisional seperti kayu, batu panggang, dan batu.  

4. Cara mengunjungi Itchan Kala

Mengenal Itchan Kala: Jantung Bersejarah Khiva di Uzbekistan foto keindahan arsitektur Islam di Itchan Kala (instagram.com/explorerswithatwist)

Untuk mencapai Itchan Kala, kita harus mencapai kota Khiva terlebih dulu. Tapi kita tak bisa langsung ke Khiva dengan layanan penerbangan. Jadi, traveller dapat pergi ke kota Urgench dengan layanan penerbangan internasional terlebih dulu. Setelah sampai Urgench, kita bisa melanjutkan perjalanan menuju Khiva dengan transportasi umum seperti taksi, angkutan kota, atau bus. 

Cara lainnya, kita bisa menuju Itchan Kala dengan kereta api. Selain membeli tiket kereta sendiri, kita bisa memakai jasa agen perjalanan di Tashkent. Sayangnya, kereta ini hanya beroperasi dua hari sekali dengan biaya lsekitar USD 20 untuk menuju Bukhara dan dilanjutkan dengan mobil atau bus menuju Itchan Kala. Meski terlihat ribet, nyatanya rasa lelah akan hilang sampai di Khiva yang indah.  

5. Waktu kunjung

Mengenal Itchan Kala: Jantung Bersejarah Khiva di Uzbekistan foto sudut kompleks Itchan Kala dengan dinding yang indah (instagram.com/strawberrymary_)

Sebenarnya Itchan Kala bisa dikunjungi sepanjang waktu. Musim semi (April-Juni) serta musim gugur (September-Oktober) menjadi waktu padat pengunjung karena cuaca terasa lebih nyaman dibandingkan musim lain. Jika ingin menghindari high-season, tak ada salahnya mendatangi komplek ini di musim panas. Namun, tetap pastikan untuk membawa perlengkapan yang cocok untuk musim itu.

Kita dapat menikmati suasana di sekitar dinding Itchan Kala secara gratis. Kalau kita ingin mendatangi salah satu monumen seperti mausoleum atau madrasah, kamu perlu membeli tiket yang ada di gerbang utama.

Harga tiketnya sekitar 160 ribu som atau Rp201.752 (1 som = Rp1,26). Itchan kala ini sendiri buka sepanjang hari dari pukul 06.00 sampai 17.00 atau 18.00. Ada baiknya datangi Itchan Kala sewaktu pagi setelah buka atau sore sebelum tutup agar terhindar dari kerumunan pengunjung.

Melihat arsitektur yang indah dan menikmati dinding yang estetis di Itchan Kala tentu membawa pengalaman tersendiri. Apalagi, kita bisa mengetahui sejarah Islam di Asia Tengah dengan lebih detail di kompleks ini. Tertarik mengunjunginya?

 

 

Baca Juga: 9 Fakta Samarkand Bread, Roti Bulat Bertabur Wijen khas Uzbekistan

IamLathiva Photo Verified Writer IamLathiva

Love To See, Love To Read, and Love To Share.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Febrianti Diah Kusumaningrum

Berita Terkini Lainnya