Sambut Valentine, 5 Rekomendasi Aktivitas Akhir Pekan di Sumba

Kampung Tarung terletak di daerah perbukitan di Kota Waikabukak, Sumba Barat. Kampung ini pernah mengalami kebakaran di tahun 2017, namun beberapa rumah sudah dibangun kembali.

Penduduk di Kampung Tarung menganut kepercayaan Marapu. Setiap pengunjung yang datang berkunjung dan ingin melihat aktivitas penduduk perlu meminta izin kepada Rato, pemimpin adat.

Selain melihat susunan rumah dan kebudayaan di dalam Kampung Tarung, pengunjung juga bisa menyaksikan upacara Wulla Poddu yang dilaksanakan setahun sekali. Upacara ini biasanya dilangsungkan diantara bulan Oktober hingga November.

Kemudian kain tenun dari Kampung Tarung juga terkenal dan dapat dibeli. Estimasi harga kain tenun dimulai dari Rp 200.000,00.

Tidak perlu jauh-jauh pergi ke luar negeri untuk mendapatkan background foto padang savana karena Pulau Sumba memiliki banyak savana. Salah satunya di Bukit Lendongara yang terletak di desa Naruni, Sumba Barat Daya. 

Bukit yang dijuluki bukit Teletubies atau juga LDR ini merupakan tempat favorit warga dan turis untuk berswafoto. Untuk bisa tiba di atas bukit, kalian perlu berjalan sedikit jauh. Namun rasa lelah segera hilang setelah melihat pemandangan di sini.

Sedikit informasi, rumput berubah warna menjadi kuning kecokelatan saat musim kemarau. Tak perlu khawatir, pemandangannya masih terlihat unik dan cantik kok.

Rumah Budaya Sumba terletak di jalan Rumah Budaya nomor 212, Kalembu Nga'banga, Weetebula, Sumba Barat Daya. Rumah budaya ini didirikan oleh Pater Robert Ramone yang terdiri dari museum (Lembaga Studi dan Pelestarian Budaya) dan tempat penginapan.

Di dalam museum, kalian akan mendapati benda-benda khas Sumba seperti senjata, alat musik, dan perhiasan. Foto-foto yang diambil oleh Pater Robert Ramone juga terpasang di dalam museum.

Tidak hanya ini saja, pengunjung dapat melihat koleksi kain tenun dari seluruh daerah di Pulau Sumba di rumah tenun yang juga terletak di kompleks yang sama. 

Kalian akan menemukan pohon-pohon bakau di pantai Walakiri yang berjarak kurang lebih 1 jam dari kota Waingapu. Dilansir dari laman myTrip, pohon-pohon bakau ini banyak ditemukan di bagian barat pantai. Sementara di sisi kanan pantai terdapat  pohon kelapa dan cemara. 

Pantai ini cenderung ramai menjelang matahari terbenam karena banyak pengunjung berusaha mengambil foto pohon bakau dengan latar belakang matahari terbenam. Saat air laut sedang surut, kalian dapat berjalan sampai ke tengah.

Apabila ingin lebih santai dan bisa berkeliling, sebaiknya datang saat pagi atau siang.  

Pantai Pero terletak di Desa Kodi di Sumba Barat. Pantai  ini memiliki ombak yang besar dan panjang sehingga cocok untuk digunakan berselancar, khususnya bagi mereka yang sudah berpengalaman. 

Aktivitas lain yang dapat dilakukan di pantai ini adalah berjalan santai di tepi pantai dan menikmati pemandangan matahari terbenam.  Kalian juga dapat melihat kapal-kapal nelayan yang diparkir di tepi pantai.

Sekadar informasi, sebaiknya berkunjung ke sini saat cuaca sedang baik karena akan sulit untuk berjalan bila pasir terlalu lembek akibat hujan. Lalu peselancar pemula tidak dianjurkan untuk berselancar di sini karena berbahaya.

Itulah 5 ide liburan akhir pekan di pulau Sumba yang dapat dilakukan bersama dengan keluarga atau pasangan menjelang hari Valentine's Day.

Untuk memudahkan transportasi dari satu tempat ke tempat yang lain, sebaiknya menyewa kendaraan atau mobil saat bepergian di sini.

Pulau Sumba sendiri kaya akan nilai budaya dan estetis yang dapat kita lihat dari rumah-rumah adat, seni kerajinan tangan, dan landskap bukit serta pantai. Kita patut bangga akan aset alam dan budaya milik negara Indonesia di pulau ini.