5 Spot Musim Gugur Tercantik di Kyoto yang Wajib Dikunjungi

- Murin-an menawarkan keindahan musim gugur tanpa kerumunan, dengan komposisi warna elegan di taman bergaya Meiji.
 - Manshuin memberikan suasana berbeda dengan warna musim gugur yang subtle, cocok sebagai penghubung antara taman Meiji dan kuil tradisional.
 - Enko-ji menawarkan pesona musim gugur yang intens dengan deretan maple membentuk terowongan warna, serta suasana yang relatif lebih hening dibanding spot populer lainnya.
 
Musim gugur di Kyoto, Jepang, adalah momen magis ketika kota tua ini berubah jadi kanvas warna oranye, merah, dan kuning. Selain pemandangan yang memanjakan mata, melihat pemandangan dedaunan musim gugur bisa menurunkan stres dan membuat suasana hati lebih baik, yaitu efek yang mirip dengan terapi alam yang dikenal luas. Menurut penelitian dari jurnal Forestry, menatap lanskap musim gugur bisa meningkatkan relaksasi fisiologis dan psikologis.
Namun, untuk mendapatkan pengalaman paling berkesan diperlukan lebih dari sekadar ikut arus wisata massal. Kali ini, daftar spot yang dikurasi menawarkan pilihan yang tidak selalu ramai, tetapi menyimpan momen otentik, mulai dari vila kebun imperial yang luas sampai kuil dengan taman lumut.
Kalau belum kepikiran, ini beberapa spot musim gugur tercantik di Kyoto, Jepang, yang wajib dikunjungi. Jadikan inspirasi saat kamu liburan ke Kyoto, yuk!
1. Murin-an

Murin-an adalah sebuah taman bergaya Meiji yang terletak di kawasan Okazaki, dekat jalur Philosopher. Keindahan musim gugurnya muncul saat daun maple menyentuh air kolam yang tenang, menciptakan komposisi warna yang elegan namun tak berlebihan, sehingga cocok bagi yang ingin merasakan suasana musim gugur tanpa kerumunan. Dilansir Japan Travel, Murin-an sering dianggap permata tersembunyi di antara taman-taman Kyoto.
Untuk menikmati Murin-an, cobalah datang saat pagi hari ketika cahaya masih lembut dan tempat ini terasa seperti milik sendiri. Karena lokasinya dekat dengan jalur Philosopher, dari Murin-an perjalanan bisa dilanjutkan berjalan santai menuju Manshuin atau Nanzenji, sehingga alur kunjungan terasa mulus dan penuh kejutan kecil.
2. Manshuin

Manshuin menawarkan suasana berbeda, yaitu taman bergaya kuil dengan elemen arsitektur dan lukisan dinding yang sering luput dari perhatian wisata mainstream. Warna musim gugurnya muncul secara subtle namun terintegrasi dengan ruang-ruang kecil yang mengundang rasa ingin tahu. Dilansir Japan Guide, Manshuin adalah pilihan baik untuk menikmati warna tanpa tekanan keramaian.
Spot ini sangat cocok sebagai penghubung antara suasana taman Meiji yang rapi dan area kuil tradisional lebih besar. Setelah menjelajah Manshuin, langkah berikutnya adalah menuju Enko-ji di bagian timur laut, karena keduanya berada dalam radius yang mudah dijangkau menggunakan transportasi lokal. Dengan begitu, pengalaman berpindah terasa seperti menyusuri narasi musim gugur Kyoto.
3. Enko-ji

Enko-ji mungkin tidak seterkenal Kiyomizu atau Arashiyama, tetapi pesonanya saat musim gugur sangat kuat, yaitu deretan maple yang membentuk terowongan warna di samping undakan batu dan teras kecil. Japan Guide menulis bahwa Enko-ji memberikan tampilan musim gugur yang intens dengan suasana yang relatif lebih hening dibanding spot populer lainnya.
Keunikan Enko-ji adalah kombinasi antara pemandangan yang memikat dan struktur batu yang memberi frame natural bagi foto dan momen kontemplatif. Dari sini, perjalanan mudah dimodifikasi menuju Shugakuin untuk mengejar pemandangan kebun imperial yang luas, sehingga rute perjalanan tetap terasa ritmis dari tempat kecil menuju panorama yang membuka cakrawala.
4. Shugakuin Imperial Villa

Menawarkan pengalaman berbeda, Shugakuin terdiri dari beberapa bagian dengan sudut pandang tinggi yang membiarkan warna musim gugur membuka visual lebar kota dan pegunungan di kejauhan. Dilansir Palaces and Villas, kunjungan ke Shugakuin memberi kesempatan melihat desain taman Jepang kelas tinggi dengan warna gugur yang sangat fotogenik.
Karena areanya luas dan pemeliharaannya rapi, Shugakuin sangat cocok dijadikan klimaks tur musim gugur setelah menjelajah taman dan kuil yang lebih kecil. Tips penting adalah mengecek aturan reservasi karena beberapa area memiliki aturan kunjungan khusus, sehingga pengalaman tetap nyaman dan tidak terganggu oleh antrean panjang.
5. Saiho-ji

Untuk melengkapi rangkaian warna cerah, kunjungan ke Saiho-ji yang terkenal sebagai Kokedera atau Moss Temple memberikan kontras visual, yaitu hamparan lumut hijau lembap yang menenangkan mata di antara pohon berdaun jingga dan merah. Situs resmi kuil dan juga laman pariwisata Kyoto menekankan bahwa kunjungan ke Saiho-ji memerlukan reservasi sebelumnya, sehingga tempat ini tetap tenang dan terjaga
Perpaduan antara taman lumut dan dedaunan musim gugur menjadikan Saiho-ji penutup perjalanan yang apik, karena menghadirkan nuansa slow life yang menenangkan. Karena perlu reservasi, spot ini juga cocok sebagai rencana akhir perjalanan yang lebih terstruktur, sehingga kunjungan sepanjang hari berakhir dengan suasana damai yang sulit dilupakan.
Kyoto musim gugur adalah cerita yang ingin dinikmati perlahan yaitu lewat kombinasi taman Meiji, kuil kecil, kebun imperial, sampai taman lumut yang kontras. Dengan memilih spot-spot yang tidak selalu ramai, pengalaman jadi lebih personal dan memberi ruang untuk menyerap setiap warna dan detil. Ingat bahwa beberapa tempat meminta reservasi atau memiliki jam khusus, jadi sedikit persiapan membuat perjalanan musim gugur ini berubah dari sekadar berfoto menjadi momen yang menenangkan dan bermakna.
















