Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Spot Walking Tour di Kawasan Keraton Surakarta, Seru!

Keraton Kasunanan Surakarta (IDN Times/Fatma Roisatin N.)
Intinya sih...
  • Keraton Kasunanan Surakarta menarik perhatian wisatawan di Solo
  • Alun-alun Kidul Surakarta ramai pengunjung, memiliki jogging track, dan fasilitas lengkap
  • Pasar Klewer, Kampung Batik Kauman, Masjid Agung Kraton Surakarta, dan Alun-alun Lor juga menjadi spot menarik untuk dikunjungi

Keraton Kasunanan Surakarta merupakan salah satu tempat bersejarah yang selalu menarik perhatian wisatawan saat berada di Solo. Selain bangunan keraton dan museumnya, beberapa spot di sekitarnya juga gak kalah menarik. Kamu bisa menjelajah kawasan tersebut dengan cara berbeda, yaitu walking tour. 

Walking tour di sekitar Keraton Surakarta bisa menjadi aktivitas seru buat kamu yang suka sejarah. Gak hanya bisa mengunjungi bangunan penting, tapi juga kuliner khas Solo untuk mengisi energi sebelum melanjutkan perjalanan. Biar gak bingung mau ke mana saja, berikut ini tujuh spot walking tour di sekitar Keraton Surakarta yang wajib kamu kunjungi.

1. Alun-alun Kidul Surakarta

Alun-alun Kidul Surakarta (IDN Times/Fatma Roisatin N.)

Alun-alun Kidul Surakarta selalu ramai pengunjung, bahkan saat hari biasa. Saat pagi hari, kamu akan menjumpai banyak orang yang sedang berolahraga, terutama jogging. Iya, alun-alun ini memiliki jogging track yang lebar dan lintasannya panjang. 

Selain jogging, terdapat beberapa spot yang dapat digunakan untuk senam bersama. Ruas jalan yang mengelilingi jogging track dapat digunakan untuk naik sepeda. Selain itu, terdapat pedestrian buat kamu yang ingin berjalan santai.

Fasilitas di wisata ini lengkap, ada toilet umum, musala, dekat masjid, deretan kedai makan, terhubung langsung dengan jalan menuju pemukiman, dan mudah dijangkau menggunakan kendaraan umum. Saat malam hari, alun-alun ini akan berubah menjadi pasar malam yang meriah. Pasar malam tersebut tidak selalu ada sepanjang tahun biasanya diselenggarakan sebulan penuh atau dalam rangka peringatan hari tertentu. 

2. Museum Karaton Surakarta Hadiningrat

Museum Karaton Surakarta Hadiningrat (dok. Pribadi/Fatma Roisatin N.)

Spot selanjutnya adalah Museum Karaton Surakarta Hadiningrat yang berada di dalam kompleks Keraton Kasunanan Surakarta. Kalau kamu hanya ingin berswafoto di depan bangunan keraton, maka tidak perlu membeli tiket masuk museum. Sebab, hanya bagian museum yang boleh dibuka untuk umum.

Jika ingin mampir ke museum dan mengikuti tur berpemandu, maka kamu harus membeli tiket mulai Rp35 ribu per orang. Kamu perlu berjalan ke sisi kiri bangunan keraton untuk menuju lokasi pembelian tiket. Kemudian, kamu akan diajak keliling kawasan museum sambil mendengarkan penjelasan tentang sejarah Solo, keraton, dan koleksi yang ada di dalam museum.

3. Pasar Klewer

Pasar Klewer (IDN Times/Fatma Roisatin N.)

Hanya beberapa ratus meter dari kawasan keraton, kamu bisa melanjutkan perjalanan menuju Pasar Klewer. Pasar legendaris ini terkenal sebagai sentra penjualan batik dan pakaian dengan harga terjangkau. Selain itu, bagian lantai paling atas dan di luar pasar terdapat sentra kuliner yang bisa kamu cicipi. 

Pasar Klewer berasa di kawasan Coyudan, jalan tertua di Solo yang namanya berubah menjadi Jalan Dr. Rajiman. Pasar ini sudah ada sejak masa pendudukan Jepang dan berkembang menjadi bagian dari kawasan bisnis utama Kota Solo. Lokasinya pun strategis, karena berdekatan dengan Kampung Batik Kauman, Masjid Agung, dan Pasar Batik Cinderamata.

4. Kampung Batik Kauman

Kampung Batik Kauman (dok. Pribadi/Fatma Roisatin N.)

Kampung Batik Kauman menjadi spot favorit wisatawan yang ingin berswafoto, membeli maupun belajar batik. Di sini kamu akan menjumpai banyak latar Instagramable yang menarik, mulai dari rumah dengan cat warna warni, ornamen bernuansa batik, dan tempat nongkrong. Sesuai namanya, kamu akan mudah menjumpai toko penjual produk batik beserta turunannya.

Sebelum menjadi kampung batik, masyarakat Kauman umumnya merupakan abdi dalem. Kemudian memanfaatkan kemampuan membatik mereka yang telah diperoleh dari ajaran pihak keraton. Kemudian, berkembang dan menghasilkan kain batik dalam skala besar hingga saat ini.

5. Masjid Agung Kraton Surakarta

Masjid Agung Surakarta (IDN Times/Fatma Roisatin N.)

Tepat di sebelah Kampung Batik Kauman dan berhadapan langsung dengan Pasar Klewer, terdapat Masjid Agung Kraton Surakarta. Masjid ini merupakan peninggalan Kerajaan Mataram yang dibangun pada masa Paku Buwono III. Kamu dapat melihat akulturasi budaya Jawa Kuno dan Belanda dari arsitekturnya.

Masjid Agung Kraton Surakarta memiliki bentuk bangunan tajug dengan atap tumpang tiga dan berpuncak mustaka (kubah). Bentuk tersebut bermakna pokok-pokok tuntunan Islam, yaitu iman, Islam, dan ihsan. Keunikan lainnya terletak pada mustaka yang konon berlapis emas murni seberat 7,68 kg.

6. Alun-alun Lor Surakarta

Alun-alun Lor Surakarta (IDN Times/Fatma Roisatin N.)

Spot selanjutnya kamu bisa menjadikan Alun-alun Lor Surakarta untuk beristirahat dan ngadem sebentar. Meski sama luasnya dengan Alun-alun Kidul Surakarta, tapi keduanya memiliki nuansa berbeda. Memang benar kebalikannya, Alun-alun Lor lebih sepi, teduh, dan cocok untuk pejalan kaki, tapi tempat di sekitarnya lah yang ramai.

Alun-alun Lor berhadapan langsung dengan Gapura Gladag serta dikelilingi pusat perbelanjaan dan kuliner. Sepinya alun-alun ini bukan tanpa alasan, karena barusa saja diaktivasi kembali setelah mengalami renovasi pada akhir 2024. Masyarakat boleh berkunjung dan sudah dibuka untuk umum, tapi belum boleh menginjak rumput karena masih masa pemeliharaan.

7. Gedung Djoeang 45 Solo

Gedung Djoeang 45 Solo (IDN Times/Fatma Roisatin N.)

Kalau masih mau melanjutkan perjalanan, maka bisa menuju Gedung Djoeang 45 Solo. Gedung ini bersebelahan dengan Pusat Grosir Solo (PGS), Beteng Trade Center (BTC), dan Petit Boutique Hotel. Untuk bisa sampai ke sini, kamu harus melewati Gapura Gladag dan belok ke kanan.

Gedung Djoeang 45 Solo dibangun pada 1876 oleh Hindia Belanda dan menjadi saksi perjuangan kemerdekaan Indonesia. Dahulu, gedung ini berfungsi sebagai kantin tentara Belanda, asrama militer, hingga markas militer TNI. Kemudian, kembali beralih fungsi sebagai museum dan destinasi wisata sejarah di Solo.

Kamu tidak perlu membayar tiket jika hanya berada di bagian luar gedung, kecuali membawa kendaraan, maka perlu membayar biaya parkir. Kalau mau masuk ke dalam gedung dan menjelajah lebih jauh, maka perlu membeli gelato minimal 20 ribu. Biasanya tempat ini akan lebih ramai saat malam hari, karena berhias lampu warna-warni yang Instagramable.

Ketujuh spot walking tour di sekitar Keraton Surakarta tersebut bisa kamu jelajahi seharian. Lokasinya yang berdekatan dan mudah dijangkau dengan transportasi umum. Sudah siap buat jalan-jalan ke kawasan Keraton Surakarta?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Naufal Al Rahman
EditorNaufal Al Rahman
Follow Us