Pernah jalan-jalan ke Filipina? Negara yang berada di sebelah utara kawasan Asia Tenggara itu memang terkenal punya banyak tempat wisata yang indah.
Mulai wisata alam hingga theme park-nya. Namun, ternyata, beberapa di antaranya memiliki kemiripan dengan yang ada di Indonesia. Mana saja ya kira-kira?
Chocolate Hills merupakan wisata alam yang berbentuk bukit. Disebut Chocolate Hills karena perbukitan yang terbentang ditutupi rumput ini, kalau terkena matahari, warnanya berubah menjadi cokelat.
Bukit ini membentang sekitar 50 kilometer persegi dengan jumlah gundukan mencapai 1.700. Chocolate Hills sudah terdaftar dalam situs warisan UNESCO.
Sebenarnya, bukit ini mirip dengan yang ada di Labuan Bajo, yakni Bukit Sylvia atau juga Gili Laba. Bedanya, di Bajo, bukit tersebut dikelilingi oleh laut lepas.
Teras sawah atau persawahan berbentuk terasering yang rapi di Filipina ini memiliki usia yang cukup tua. Kira-kira umurnya 2.000 tahun, lho. Lokasinya berada di Provinsi Ifugao.
Kabarnya, menurut cerita penduduk lokal, teras sawah dibangun orang-orang asli suku Batad secara manual, tanpa alat berat dan mesin apa pun. Letaknya yang berada di ketinggian 1.500 meter di atas permukaan laut itu membuat tempat ini bernuansa sejuk. Apalagi diapit oleh pegunungan.
Usut punya usut, sawah yang membentang di lahan 10.360 kilometer persegi itu mirip persawahan di Tegalalang, Bali. Bentuk terasering, atmosfer, dan lanskap pegunungan yang melatarbelakanginya pun tak jauh berbeda. Apalagi, Tegalalang juga sudah mendunia, tak kalah dengan Banaue.
Tempat ini dikenal sebagai salah satu oceanarium terbaik di Asia Tenggara. Manila Ocean Park mulai dioperasikan pada Maret 2008.
Oceanarium ini menampilkan beragam spesies ikan yang ada di dunia. Jumlahnya mencapai 400 ekor. Di taman seluas 8.000 meter persegi itu, pengunjung bisa ber-snorkeling dan diving layaknya sedang di laut.
Namun, bila tak ingin jauh-jauh ke Filipina, cukup pergi ke Seaworld yang berada di Ancol, Jakarta. Koleksi ikannya tak jauh berbeda dengan yang ada di Manila Ocean Park. Secara fisik, bangunan keduanya mirip. Wisatawan bakal diajak berkelana di lorong-lorong kaca layaknya sedang berada di bawah samudera. Hanya, Seaworld Ancol memiliki luas bangunan yang lebih kecil, yakni 4.500 meter persegi.
Lokasi wisata yang sempat masuk tujuh keajaiban dunia pada 2011 ini menawarkan bentang alam yang unik. Lokasinya yang berada 80 kilometer di utara Kota Puerto Princesa, Palawan, menyajikan lanskap berupa sungai bawah tanah yang dikelilingi goa dan hutan.
Untuk masuk, perlu trekking beberapa waktu. Sementara, untuk menyusuri sungai yang diapit goa, kamu harus menaiki kapal.
Sensasi menyusuri sungai di bawah goa ini juga bisa dinikmati di Goa Pindul, Jogja. Bedanya, di Pindul, wisatawan tidak menggunakan kapal, tetapi ban. Disebut juga body rafting untuk kegiatan yang dikategorikan olahraga ekstrem ini.
Pantai ini terkenal di kalangan wisatawan mancanegara, karena punya ombak dengan gelombang cukup tinggi yang cocok untuk snorkeling. Banyak pelancong datang dari beragam negara hanya untuk merasakan sensasi digulung ombak terdahsyat di lautan Asia itu. Pemandangan yang ditawarkan tak kalah menjadi daya tarik utamanya.
Bentang alam dan karakteristik pantai terbaik di Filipina ini mirip dengan Pantai Plengkung atau G-Land di Banyuwangi, Jawa Timur. Tiap tahun ada festival selancar internasional di sini. Pesertanya pun dari beragam negara. Pantai ini memang tak kalah terkenal dengan Siargao.
Gunung ini merupakan gunung berapi yang berada di Pulau Luzon. Lokasinya yang dikelilingi lautan membuat Gunung Taal memiliki karakteristik dan bentang alam mirip dengan Anak Krakatau yang terdapat di Selat Sunda.
Taman di atas bukit yang bisa ditempuh dalam waktu 15 menit dari Kota Baguio ini memiliki pemandangan lepas panorama yang sangat indah.
Ada titik untuk mengambil foto seperti yang terdapat di Mangunan atau Kalibiru. Spot itu biasanya digunakan pelancong untuk berswafoto atau berfoto diri dengan latar pegunungan yang indah.