3 Tempat Wisata Religi di Sidoarjo yang Bisa Dikunjungi saat Ramadan

Mengunjungi Masjid Jami’Al Abror Sidoarjo, kamu bisa beribadah sekaligus belajar sejarah. Pasalnya, tak hanya tentang perkembangan Islam, ternyata masjid yang berdiri sejak tahun 1678 ini juga menyimpan kisah perjalanan Kota Sidoarjo. Ya, Masjid Jami’ Al Abror menjadi saksi bisu cikal bakal perkembangan agama Islam di Kota Sidoarjo.

Masjid tua nan megah ini terletak di lingkungan Kauman, Kelurahan Pekauman, Kecamatan Sidoarjo, Kabupaten Sidoarjo.

Lokasinya memang tidak terlalu strategis. Letaknya agak menjorok ke dalam, tak langsung nampak dari jalan utama dan berada di kawasan perbelanjaan. Meski demikian, masjid ini telah dipugar sebanyak tiga kali. Dua bagian yang tetap dipertahankan yakni pintu masuk masjid sebelah utara dan penunjuk waktu salat dengan hitungan sinar matahari.

Masjid Agung Sidoarjo berada di Jalan Sultan Agung Nomor 36, Magersari, Kabupaten Sidoarjo. Masjid yang berada di jalur Trans Jawa ini merupakan masjid terbesar di Sidoarjo. Didirikan pada 1859, masjid ini usianya sudah mencapai 164 tahun. Mengalami beberapa kali renovasi, masjid tiga lantai yang terbuat dari marmer ini mampu menampung hingga 4.000 jamaah.

Masjid dengan luas 2.115 meter persegi ini didirikan atas inisiatif dari bupati pertama Sidoaarjo yang bernama Raden Adipati Pandji Tjondronegoro. Masjid tua ini merupakan masjid pertama di Jawa Timur yang memiliki fasilitas travelator untuk memudahkan mobilitas jamaah lansia dan disabilitas. Menariknya, di masjid ini ada sumur tua yang tidak pernah kering meskipun musim kemarau.

Makam Aulia Ulama Sono dibangun di atas lahan seluas 3.956 meter persegi. Lokasi Makam Aulia Sono berada di dalam komplek Guspujat Optronik II Puspalad di Desa Sidokerto, Kecamatan Buduran, Sidoarjo.

Dahulunya, Makam Aulia Sono merupakan Pondok Pesantren Ummul Ulum yang didirikan oleh Kiai Muhayyin sekitar tahun 1800. Karena dihancurkan oleh Belanda, yang tersisa hanya makam dan Masjid Miftahul Jannah yang berada tepat di sebelah makam.

Tempat ini sudah direvitalisasi dan menjadi kawasan wisata religi paling luas dan termegah di Sidoarjo. Sisi barat makam utama akan dibangun pendopo yang megah untuk para pengunjung yang datang berziarah.

Terdapat lima makam utama yang dihormati warga Sidoarjo, yakni pendiri Pondok Pesantren Sono, Buduran KH. Muhayyin, Hj. Asfiyah (Istri KH. Muhayyin), KH. Abu Mansur (putra), KH. Zarkasyi (putra), KH. Said (Cucu), KH. Maksum (cicit).

Tak hanya sekadar bisa refreshing, wisata religi juga merupakan perjalanan spiritual yang memperkaya jiwa plus menambah kekhusyukan ibadah. Dengan menjelajahinya, umat muslim dapat menambah pengetahuan tentang ajaran Islam. Kalau kamu berkunjung ke Sidoarjo, jangan lupa ke wisata religinya ya.