8 Hal yang Boleh dan Gak Boleh Dilakukan Ibu Hamil Selama Traveling

Sebelum memutuskan untuk traveling, ketahui dulu waktu yang tepat. Jika baru trimester pertama dianjurkan untuk gak bepergian, karena rentan mengalami hal yang kurang nyaman. Terutama bagi kamu yang sering mengalami mual atau muntah. 

Kebanyakan perempuan hamil merasa tubuh mulai merasa nyaman dan aman untuk traveling adalah saat trimester kedua. Sebab, umumnya tubuh sudah tidak mengalami morning sickness, serta gak akan merasa mudah lelah dengan beban kandungan yang besar. 

Sebagian besar maskapai penerbangan akan mengizinkan perjalanan hingga 37 pekan kehamilan. Namun, kamu harus memeriksa kebijakan yang diterapkan sebelum membeli tiket pesawat. 

Sebelum traveling, sebaiknya konsultasi terlebih dulu dengan dokter atau bidan. Sehingga kamu bisa mendapatkan informasi dan saran yang dibutuhkan.

Jika terjadi sesuatu saat traveling, penting bagi penyedia layanan kesehatan untuk mengetahui detail komplikasi atau rencana terkait kebutuhan khusus lainnya. 

Tentunya banyak barang yang perlu dibawa ibu hamil saat traveling. Mulai dari pakaian hamil, obat antimual, selimut, hingga air, dan makanan ringan.

Selain itu, kamu juga harus membawa catatan kehamilan. Hal ini penting untuk berjaga-jaga jika harus melahirkan di lokasi tujuan traveling.

Dengan begitu, rumah sakit atau bidan yang menanganimu bisa mengakses riwayat kehamilan. Cara ini membuat kamu lebih siap dan menghindari panik selama kehamilan. 

Jika kamu terbiasa membeli makanan di pinggir jalan atau minum air lokal saat traveling, sebaiknya hal itu dihindari. Disarankan mengonsumsi air kemasan dan makanan yang lebih terjamin kebersihannya. Hal ini untuk menghindari diare saat hamil. 

Selain itu, perhatikan situasi kesehatan di lokasi yang kamu kunjungi. Sebaiknya gunakan pakaian tertutup untuk menjaga tubuh dari kemungkinan virus atau penyakit yang ada di sana. 

Melakukan traveling dengan pesawat biasanya aman untuk perempuan hamil. Namun, kehamilan bisa menyebabkan risiko pembekuan darah.

Oleh karena itu, kamu harus tetap terhidrasi dengan baik dan bergerak setiap beberapa jam untuk membuat sirkulasi udara di tubuh tetap baik. 

Perjalanan darat dengan mobil atau kereta jarak jauh membuat kamu duduk berjam-jam. Untuk menghindari masalah dengan pembekuan darah, dianjurkan untuk berjalan-jalan setiap beberapa jam.

Jika menggunakan mobil, kamu akan lebih mudah berhenti di rest area untuk istirahat, atau meregangkan kaki dan pergi ke toilet. Memperpendek jarak tempuh alias memilih destinasi yang dekat bisa jadi solusi terbaik, supaya tak kelelahan di jalan.

Banyak perempuan hamil yang mengalami mual dan muntah. Hal ini akan diperburuk jika naik kapal pesiar. Jika kamu belum terbiasa naik kapal, sebaiknya bawa obat tambahan untuk mual dan muntah. 

Pandemik virus corona membuat traveling menjadi lebih sulit bagi semua orang. Terutama bagi perempuan hamil yang lebih rentan terpapar penyakit.

Oleh karena itu, sangat disarankan untuk vaksinasi terlebih dulu sebelum traveling. Gunakan dua masker, jaga jarak, dan selalu menjaga kebersihan tangan. 

Itulah beberapa tips traveling untuk ibu hamil yang perlu kamu pahami. Yang paling penting, pahami dan kenali kondisi tubuhmu, supaya merasa nyaman selama liburan!

Pemerintah melalui Satuan Tugas Penanganan COVID-19, menggelar kampanye 3M: Gunakan Masker, Menghindari Kerumunan atau jaga jarak fisik dan rajin Mencuci tangan dengan air sabun yang mengalir. Jika protokol kesehatan ini dilakukan dengan disiplin, diharapkan dapat memutus mata rantai penularan virus. Menjalankan gaya hidup 3M, akan melindungi diri sendiri dan orang di sekitar kita. Ikuti informasi penting dan terkini soal COVID-19 di situs covid19.go.id dan IDN Times.