7 Fakta Museum Dr. Soetomo, Wisata Sejarah yang Berumur 92 Tahun

Wajib masuk daftar tempat wisatamu di Surabaya, nih

Setiap daerah di Indonesia memiliki museum yang berbeda-beda. Seperti halnya di Surabaya, Jawa Timur atau tepatnya di Jalan Bubutan 85-87. Museum Dr. Soetomo yang bangunannya berumur nyaris seabad ini masih berdiri kokoh.

Mungkin masih belum banyak orang yang tak tahu atau bahkan belum pernah mengunjungi museum tersebut. Nah, biar kamu makin tertarik untuk mengunjunginya, yuk simak tujuh fakta dari museum Dr. Soetomo di bawah ini.

1. Museum Dr. Soetomo didirikan di dalam Komplek Gedung Nasional Indonesia (GNI)

7 Fakta Museum Dr. Soetomo, Wisata Sejarah yang Berumur 92 TahunPatung Dr. Soetomo di depan Komplek GNI (dok. Pribadi/Vania Falah)

Gedung Nasional Indonesia (GNI) dibangun pada tanggal 11 Juli 1930. Di dalam komplek tersebut, turut didirikan Museum Dr. Soetomo. Pendopo GNI dan paviliun yang sekarang menjadi museum ini didirikan oleh Dr. Soetomo dan organisasinya yang bernama Indonesische Study Club (ISC) sekitar tahun 1930-an.

Awalnya, gedung ini dibangun dengan tujuan sebagai tempat mengadakan rapat-rapat organisasi yang dulu belum dimiliki oleh rakyat Surabaya. Selain untuk rapat organisasi, dahulu pendopo GNI juga digunakan sebagai gedung kesenian.

2. Bangunan lama yang berusia 92 tahun

7 Fakta Museum Dr. Soetomo, Wisata Sejarah yang Berumur 92 TahunMuseum dr. Soetomo dari luar (Dokumen pribadi/Vania Falah)

Lantai yang berada di dalam museum ini terlihat tua, tapi masih terawat dengan baik. Begitu juga beberapa jendela tua yang banyak menghiasi dinding dengan cat berwarna krem itu menambah kesan kuno dan juga klasik. Padahal usia bangunannya sudah 92 tahun.

Bangunan museum ini akan diperbaiki jika terjadi kerusakan, tapi tidak mengubah bentuk aslinya. Museum Dr. Soetomo hingga sekarang menjadi salah satu cagar budaya yang dimiliki oleh Kota Surabaya. Museum ini juga berada di bawah naungan Dinas Pariwisata Kota Surabaya. Oleh karena itu, bangunan ini sangat dijaga dan diurus dengan dengan baik.

Baca Juga: 7 Museum Unik di Indonesia, dari Museum Fisik hingga Museum Virtual

3. Diresmikan oleh Walikota Surabaya, Tri Risma Harini

7 Fakta Museum Dr. Soetomo, Wisata Sejarah yang Berumur 92 Tahunposter besar berisi foto dan biografi Dr. Soetomo (dok. Pribadi/Vania Falah)

Era museum ini berada di tahun 2017. Sebab, sebelum tahun tersebut, pendopo (bangunan di depan museum) disewakan sebagai gedung serbaguna atau gedung umum. Pada 29 November 2017, Walikota Surabaya pada saat itu, Tri Risma Harini, meresmikan salah satu bangunan di Komplek GNI sebagai Museum Dr. Soetomo.

Bangunan tua berbentuk rumah tua dua lantai berwarna krem itu, masih berdiri kokoh dan terawat dengan baik. Terdapat pula beberapa tanaman hias yang berada di depan bangunan.

Sebelum masuk ke dalam museum, pengunjung harus memesan tiket secara online di web resmi tiket wisata Surabaya terlebih dahulu. Sebab, saat masuk museum akan dilakukan pengisian data diri dan pengecekan tiket.

4. Dinding yang dipenuhi oleh foto dokumentasi biografi 

7 Fakta Museum Dr. Soetomo, Wisata Sejarah yang Berumur 92 Tahunfoto-foto dokumentasi Dr. Seotomo semasa hidup (dok. Pribadi/Vania Falah)

Di lantai pertama dan di lantai kedua museum dipenuhi oleh foto-foto dokumentasi yang berisi biografi, hingga riwayat hidup Dr. Soetomo. Tidak hanya itu, terdapat juga foto dan keterangan yang berisi tentang sang tokoh dan istrinya yang bisa membuat pengunjung tersentuh. Sebab, dipaparkan pula bagaimana kisah cinta keduanya dari awal bertemu hingga setelah mereka menikah.

Dr. Soetomo menikah dengan perempuan Belanda bernama Everdina Broering. Mereka bertemu bukan di Belanda, tapi di salah satu rumah sakit yang ada di Blora, Jawa Tengah. Kala itu, Dr. Soetomo sedang dinas dan bertemu dengan istrinya yang kebetulan adalah seorang perawat. Sayangnya, mereka tidak kunjung diberi keturunan hingga keduanya wafat.

5. Terdapat meja dan kursi asli yang ada di ruang tamu rumah Dr. Soetomo

7 Fakta Museum Dr. Soetomo, Wisata Sejarah yang Berumur 92 Tahunpameran meja dan kursi asli di ruang tamu rumah Dr. Soetomo (dok. Pribadi/Vania Falah)

Saat memasuki ruangan di lantai dua museum, pengunjung akan disambut dengan meja dan kursi kayu tua yang terlihat kuno yang terletak di tengah ruangan. Meja dan kursi tersebut merupakan barang-barang asli milik Dr. Soetomo, lho.

Meja dan kursi itu adalah barang yang menghiasi ruang tamu rumah Dr. Seotomo semasa ia hidup dahulu. Perabotan rumah itu asli, karena langsung dibawa dan dipindahkan dari rumah Dr. Soetomo menuju ke museum. 

6. Ada juga replika ruang kerja Dr. Soetomo yang dibuat semirip aslinya

7 Fakta Museum Dr. Soetomo, Wisata Sejarah yang Berumur 92 Tahunreplika ruang kerja Dr. Soetomo (dok. Pribadi/Vania Falah)

Selain meja dan kursi, di lantai dua juga terdapat replika ruang kerja Dr. Soetomo yang dibuat sedemikian rupa, saat ia jadi dokter spesialis penyakit kulit dan kelamin di Rumah Sakit Central Burgelijke Ziekeninrichting (CBZ) Simpang Surabaya. Di mana, saat ini tempat tersebut dikenal dengan nama Plaza Surabaya atau Delta Plaza.

Dr. Soetomo bekerja di rumah sakit tersebut pada pagi hari. Sorenya, ia akan membuka praktek gratis di rumahnya. Barang yang harusnya ada di ruangan tersebut, tapi tidak bisa ditemukan aslinya pun ditambahkan dengan replikanya.

7. Wasiat dan makam Dr. Soetomo di samping museum

7 Fakta Museum Dr. Soetomo, Wisata Sejarah yang Berumur 92 Tahunmakam Dr. Soetomo yang berada di samping museum (dok. Pribadi/Vania Falah)

Sebelum meninggal, Dr. Soetomo memiliki wasiat. Ia ingin dimakamkan di komplek GNI, dengan tujuan bisa merasa dekat dengan rakyat, walaupun telah meninggal dunia. Dr. Soetomo juga tak ingin diistimewakan. Ia ingin tetap dapat membaur dengan warga.

Jadi, saat ada warga atau masyarakat yang ingin berziarah bisa dengan mudah datang. Sebab, lokasinya yang tidak diistimewakan dan dapat dijangkau oleh semua orang.

Pada awalnya, makam Dr. Soetomo terlihat sangatlah sederhana, hanya diberi batu seperti prasasti. Namun, sekarang makam sang tokoh sudah direnovasi atau dirombak menjadi lebih bagus untuk menghormati jasa-jasanya.

Menarik, kan, Museum Dr. Soetomo tadi? Di sana, kamu dapat mempelajari banyak sejarah lainnya mengenai Dr. Soetomo. Museum ini juga bisa menjadi tempat wisata sekaligus belajar sejarah, jika kamu berkunjung ke Surabaya.

Baca Juga: Wajib Dikunjungi! 5 Museum Bogor yang Bisa Menambah Wawasan 

Vania Falah Photo Writer Vania Falah

Seorang mahasiswi Ilmu Komunikasi yang suka menulis.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ines Sela Melia

Berita Terkini Lainnya