5 Tradisi Isra Miraj di Indonesia yang Bermakna dan Penuh Hikmah 

Terdapat tradisi membaca kitab berbahasa lokal yang khidmat

Isra Miraj diperingati tiap 24 Rajab kalender Hijriab, yang pada tahun ini bertepatan pada tanggal 8 Februari 2024. Isra Miraj adalah peristiwa sakral yang mana Rasulullah  mengalami perjalanan spiritual yang luar biasa dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa. Kemudian, Sang Nabi naik melintasi langit-langit hingga ke Sidratul Muntaha.

Peristiwa ini bukan hanya sebuah perjalanan fisik, tetapi juga sebuah perjalanan yang  menunjukkan keagungan Allah SWT. Dari peristiwa inilah tercipta cikal bakal salat lima waktu yang dilakukan oleh umat Islam.

Dalam memperingati peristiwa istimewa tersebut, terdapat berbagai tradisi dan kegiatan yang digelar oleh umat muslim di Indonesia. Tradisi yang dilakukan bertujuan untuk menyegarkan rohani serta mengambil hikmah dari peristiwa Isra Miraj. Beberapa daerah melakukan pembacaan kitab, yang uniknya ditulis dengan huruf Arab tapi berbahasa daerah setempat.

Ingin tahu beberapa tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia untuk memperingati Isra Miraj? Simak ulasannya dalam artikel berikut ini.

1. Tradisi Maapam di Pasaman Barat untuk menguatkan persatuan

5 Tradisi Isra Miraj di Indonesia yang Bermakna dan Penuh Hikmah potret ibu-ibu memasak apam untuk maapam (sidadok.disbud.sumbarprov.go.id)

Maapam atau memasak apam adalah suatu tradisi untuk memperingati Isra Miraj di Kabupaten Pasaman Barat, Sumatra Barat. Tradisi ini dilakukan setahun sekali, biasanya pada bulan Rajab untuk memperingati perjalanan Nabi Muhammad saw dalam menerima perintah salat lima waktu. Apam untuk maapam ini terbuat dari adonan tepung beras, air kelapa, dan garam yang digoreng kemudian disiram kuah gula aren.

Apam sendiri punya filosofi bagi warga Pasaman Barat. Apam dianggap menyimbolkan persatuan karena adanya tepung beras yang merekatkan yang artinya segala perbedaan tersebut haruslah tetap disatukan. Kuah manis dari gula aren menyimbolkan bahwa persatuan dibalut dengan rasa yang manis. Hal ini terlihat dari berkumpulnya warga Pasaman Barat saat Isra Miraj tiba di mana para warga saling berbaur dan merenungkan hikmah Isra Miraj.

2. Tradisi meraji dari Gorontalo dilakukan dnegan membaca kitab di sepertiga malam

5 Tradisi Isra Miraj di Indonesia yang Bermakna dan Penuh Hikmah potret kegiatan meraji di Gorontalo (dispar.gorontalokota.go.id)

Di Gorontalo terdapat tradisi meraji untuk memeringati Isra Mikraj. Tradisi meraji ini dilakukan dengan membaca naskah berbahasa Gorontalo yang ditulis dengan huruf Arab pegon. Naskah ini harus selesai dibaca dalam sepertiga malam seperti saat Nabi Muhammad saw melaksanakan Isra Miraj.

Naskah tersebut adalah hasil buah pikir orang Gorontalo dulu yang memuat ajaran Islam, sifattun nabiyyun Muhammad saw atau sifat-sifat Nabi Muhammad saw, konsep Isra Mikraj, dan wafati atau kisah wafatnya Nabi Muhammad saw. Selain itu, naskah kuno tersebut juga memuat doa keselamatan dunia dan akhirat.

Meraji tak hanya dianggap sekadar tradisi, tapi juga ritual tolak bala untuk negeri dan ritual mendatangkan rezeki bagi yang mempercayainya.

Baca Juga: Rute Wali Limo di Jawa Timur, Wisata Religi saat Isra Miraj

3. Tradisi rajaban yang meriah di Kesultanan Kanoman

5 Tradisi Isra Miraj di Indonesia yang Bermakna dan Penuh Hikmah Keraton Kanoman (commons.wikimedia.org/KPDFoto)

Tradisi rajaban untuk memeringati Isra Miraj di Kesultanan Kanoman, Cirebon dilakukan pada tanggal 26 Rajab atau malam 27 Rajab. Tradisi rajaban ini dilakukan dengan pembacaan naskah Babad Rajaban di Langgar Kanoman oleh Penghulu Kesultanan.

Naskah Babad Rajaban ini berkisah tentang perjalanan Isra Miraj Nabi Muhammad saw dan perintah menunaikan salat lima waktu. Setelah pembacaan Babad Rajaban, akan dilakukan doa bersama dan makan nasi bogana. Nasi bogana ini singkatan dari seboga-boga ana (seada-adanya yang ada), maksudnya apa yang ada di rumah itulah yang dihidangkan.

Nasi bogana berupa tumpeng yang di dalamnya terdapat ayam yang disembunyikan. Hal ini melambangkan bahwa hidup jangan seperti ayam yang selalu mencari-cari kehidupan duniawi. Diam dan tenanglah. Ayam yang disembunyikan atau dikurung dalam nasi tumpeng tersebut bermakna agar kita bisa diam dan berhenti mencari-cari terus.

4. Tradisi yasa peksi burak di Kraton Yogyakarta dengan arak-arakan simbol burung burak

5 Tradisi Isra Miraj di Indonesia yang Bermakna dan Penuh Hikmah potret arak-arakan Peksi Burak (kratonjogja.id)

Rajeban peksi burak atau dikenal juga dengan yasa peksi burak adalah kegiatan kirab budaya yang diselenggarakan oleh Keraton Yogyakarta untuk memeringati Isra Miraj. Yasa berarti membuat atau mengadakan, peksi bermakna burung, dan burak adalah makhluk yang dipercaya menjadi kendaraan Rasulullah SAW ketika melakukan Isra Miraj. Dalam tradisi ini masyarakat dapat melihat simbol kendaraan Rasulullah SAW yang terbuat dari jeruk bali.

Jeruk bali tersebut diukir menyerupai badan, leher, kepala, dan sayap burung peksi buraq. Peksi buraq kemudian ditaruh di atas tumpukan buah-buahan seperti manggis, rambutan, hingga tebu. Simbol kendaraan ini diarak oleh abdi dalem Kajo Selusin menuju Masjid Gedhe. Arak-arakan ini dilakukan selepas Asar.

Sesampainya di Masjid Gedhe, buah-buahan tersebut akan dibagikan kepada masyarakat. Adanya kirab budaya ini adalah media dakwah yang dilakukan oleh Keraton Yogyakarta. Harapannya, dengan adanya yasa peksi burak, masyarakat dapat mengambil hikmah dari perjalanan Rasulullah dalam mendapatkan perintah salat lima waktu.

5. Tradisi Mamace di NTB yang khidmat dan bermakna

5 Tradisi Isra Miraj di Indonesia yang Bermakna dan Penuh Hikmah potret pengajian memeringati Isra Mikraj (commons.wikimedia.org/Domain Publik)

Tradisi mamace adalah suatu tradisi dari Nusa Tenggara Barat yang berupa kegiatan membaca yang bertujuan untuk menyampaikan informasi dari isi kitab kepada masyarakat melalui lantunan lagu. Tradisi mamace ini dilakukan untuk berbagai acara atau peringatan, salah satunya Isra Miraj.

Kitab yang dibaca pun sesuai dengan momen atau peringatan yang sedang berlangsung dan bertuliskan huruf Arab tetapi berbahasa Melayu. Saat Isra Miraj, kitab yang dibaca adalah kitab Kifayatul Muhtaj yang mengisahkan perjalanan Isra Miraj Nabi Muhammad saw.

Pembacaan kitab dilakukan oleh suatu kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih yang memiliki tugas membaca isi kitab atau yang disebut dengan hadi, pujangge atau penerjemah isi kitab dalam bahasa lokal, dan suruf atau pengiring yaitu orang yang menyambut bacaan hadi setelah kitab selesai dibaca. Sebelum pembacaan kitab, biasanya membaca shalawat Nabi terlebih dahulu. Terakhir, acara ditutup dengan pembacaan doa.

Khidmat dan sarat akan kearifan lokal, itulah yang menggambarkan peringatan Isra Miraj di beberapa daerah di Indonesia. Peringatan Isra Miraj ini juga sebagai sarana berkumpulnya para warga untuk mempererat persaudaraan. Nah, apa tradisi Isra Miraj di daerahmu?

 

Baca Juga: Isra Miraj: Pengertian, Tujuan, Kisah, Hikmah dan Amalannya

Wanudya A Photo Verified Writer Wanudya A

YNWA

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Febrianti Diah Kusumaningrum

Berita Terkini Lainnya