7 Wisata Danau di Sepanjang Jawa Timur, Pesonanya Segarkan Jiwamu

Telaga Sarangan di kaki Gunung Lawu merupakan tempat yang ideal buat kamu yang pengin merasakan embusan angin danau sekaligus menikmati panorama gunung dari kejauhan.

Wisata danau ini terbilang cukup populer, sehingga agak mustahil menjumpai Telaga Sarangan yang sepi pengunjung. Meski begitu, kamu bisa berkendara mengelilingi danau untuk mencari spot yang agak sepi wisatawan.

Dua hal yang layak kamu coba di Telaga Sarangan adalah menyewa speed boat untuk menjelajah danau dan menjajal kuliner khasnya bernama satai kelinci. Satai ini mempunyai potongan daging yang mini sehingga satu porsi mungkin bakal kurang.

Dikelilingi perbukitan, Telaga Ngebel kabarnya bakal terlihat lebih cantik ketika pagi hari, saat sang surya baru muncul dari peraduannya. Cahaya matahari yang muncul dari balik bukit menampakkan siluet warna yang menawan.

Serupa dengan Telaga Sarangan, kamu pun bisa menjelajahi sudut-sudut danau dengan menyewa perahu motor. Kalau pengin tinggal lebih lama di Telaga Ngebel, kamu bisa sewa homestay yang banyak tersedia di sekitar lokasi danau.

Ranu Gumbolo boleh dibilang hidden gem, karena baru mulai ramai dikenal publik pada 2016. Padahal keelokan danau alami di Tulungagung ini sungguh bisa menyihir siapa saja yang datang mengunjunginya.

Hutan pinus, area bermain, perahu wisata, hingga flying fox adalah sejumlah fasilitas dan wahana yang bisa kamu nikmati di Ranu Gumbolo. Jika ingin memandang kecantikan danau dari atas, kamu bisa sempatkan naik ke atas menara pandangnya.

Mempunyai nama yang hampir sama dengan Ranu Gumbolo, Ranu Kumbolo hadir dengan pesonanya sendiri. Danau ini gak sembarang danau karena hanya orang-orang yang mau trekking selama 5-6 jam yang bisa menyaksikan langsung kemolekannya.

Ranu Kumbolo yang berada di jalur Gunung Semeru ini gak pernah absen sebagai tempat bermalam sebelum melanjutkan pendakian ke Kalimati. Gak sedikit pula pendaki yang sengaja mendaki sampai Ranu Kumbolo saja hanya, karena rindu dengan tempat magis ini.

Kalau kamu datang ke Ranu Kumbolo, sempatkanlah berjalan kaki sedikit mengelilingi danau. Kamu akan menemukan beberapa batang pohon pinus yang tumbang ke danau, tapi masih kokoh dan bisa kamu naiki.

Berlokasi gak jauh dari Ranu Kumbolo, Ranu Regulo menjadi destinasi danau yang lebih memungkinkan buatmu yang gak bisa trekking berjam-jam. Dari area parkir di Desa Ranu Pani, kamu cuma butuh jalan kaki selama kurang lebih 30 menit untuk tiba di Ranu Regulo.

Di sini, kamu bisa mendirikan tenda di lahan datar di tepi-tepi danau. Namun, jika gak pengin berkemah, datanglah sepagi mungkin agar masih sempat foto-foto dengan cahaya pagi yang gak terlalu menyilaukan.

Berfoto dengan latar gagahnya Gunung Lumajang? Datanglah ke Ranu Klalah. Danau yang terletak di ketinggian 900 meter di atas permukaan laut ini berhawa sejuk yang bisa memuaskan hasrat foto-foto kamu dengan panoramanya yang ciamik.

Buat kamu yang hobi memancing, Ranu Klakah adalah lokasi yang tepat. Pasalnya, danau ini memiliki tambak ikan air tawar yang memungkinkan kamu mendapat ikan sebanyak kamu mau. Jangan lewatkan kulineran di tepian danau sambil menikmati pemandangan.

Satu lagi danau di Jawa Timur yang cuma diperuntukkan bagi mereka yang mau trekking jauh lebih dulu, yakni Danau Taman Hidup. Danau ini berada di jalur pendakian Gunung Argopuro, tepatnya di lereng bagian barat.

Umumnya, para pendaki akan mampir sejenak ke danau ini dalam penjalanan turun ke arah Bremi jika mereka naik dari arah Baderan. Pendaki bakal memanfaatkan waktunya di Danau Taman Hidup untuk berfoto di spot ikoniknya berupa gubuk kayu kecil.

Gubuk kayu tersebut terletak di tengah danau dan terhubung dengan sebuah jembatan kayu tua. Selain view-nya yang memang magis, Danau Taman Hidup menyimpan sedikit kisah mistis yang bikin pendaki harus menjaga sikap selama berada di danau tersebut.

Nah, kamu penasaran dengan danau yang mana dulu, nih? Catat tujuh danau tadi, biar bisa masuk itinerary kalau kamu berencana menjelajah Jawa Timur.