6 Wisata Gua Paling Cantik di Buton Tengah, Hidden Gems yang Memesona

Lebih sering disebut Pemandian Maobu, kamu bisa mencapai gua ini dengan mudah. Letaknya persis bertetanggaan dengan garis Pantai Maobu. Kamu tinggal berjalan kaki sebentar menuruni anak tangga supaya tiba di mulut gua.

Dinamakan Pemandian Maobu, karena gua ini gak cuma punya stalaktit yang masih hidup, tetapi juga memiliki kolam sedalam 3-8 meter dengan diameter 30 meter. Airnya yang super jernih dan dingin dikelilingi dinding berupa bebatuan karst.

Uniknya, di salah satu dinding kolam terdapat lubang besar yang tersambung dengan Pantai Maobu. Gak heran kalau di titik tersebut, air Gua Maobu akan terasa asin.

Lokasi: Desa Lalibo, Kecamatan Wasangka Tengah

Menuju Gua Koo dibutuhkan sedikit perjuangan. Ada jalur menurun dengan kontur berbatu dari gerbang utama wisata ini. Disarankan memakai alas kaki yang aman, seperti sandal gunung.

Serupa dengan kolam Gua Maobu, gua satu ini juga memiliki air yang sangat bening. Saking beningnya, kamu bisa melihat kilauan cahaya bak mutiara di atas permukaan air danau.

View tersebut tampak kontras dengan lumut dan tanaman pakis yang tumbuh subur di tepian kolam Gua Koo. Menariknya, terdapat dua kolam di gua ini yang bentuknya mirip paru-paru manusia jika dilihat dari atas.

Seribu sayang, kamu dilarang berenang di Gua Koo lantaran airnya digunakan sebagai air bersih tenaga surya yang dikonsumsi masyarakat setempat. Sebagai gantinya, kamu bisa foto-foto sepuasnya di gua yang unik ini.

Lokasi: Desa Lantongau, Kecamatan Mawasangka Tengah

Punya jalur yang gak kalah menantang, Gua Kotaeono menawarkan medan berupa setapak sempit yang diapit dinding kapur. Kamu harus ekstra hati-hati, khususnya yang datang ke mari membawa anak-anak.

Perjuanganmu bakal terbayar dengan panorama laguna yang membentang seperti sungai. Di sini, kamu diizinkan berenang atau menyewa sampan. Dinding batu kapur yang mengapit laguna dijamin bakal membuatmu berdecak kagum saking kerennya.

Sementara itu, mulut guanya sendiri berada di bawah permukaan air. Lorong gua tersebut diketahui menghubungkan air laguna dengan laut. Amazing, kan?

Lokasi: Kelurahan Rahia, Kecamatan Gu

Datang ke Gua Bidadari sebaiknya gak lebih dari jam 12 siang untuk mendapat pencahayaan yang baik dari matahari. Sebab, bentuk gua ini menurun ke bawah dengan mulut gua menghadap ke timur.

Kamu perlu melewati jalan setapak tanpa papan petunjuk, sehingga disarankan menggunakan jasa pemandu lokal saat ke Gua Bidadari. Akses jalan untuk kendaraan pun terbilang belum memadai karena belum berupa jalan aspal yang halus.

Selain gua kering berdinding batu, Gua Bidadari juga memiliki kolam di ujungnya dengan ukuran gak begitu luas. Lokasi gua yang tersembunyi dengan cahaya yang minim bikin suasana Gua Bidadari begitu tenang dan damai.

Lokasi: Desa Wadiabero, Kecamatan Gu

Pengin merasakan caving sekaligus diving? Datanglah ke Gua Loba-loba. Pintu masuk gua ini berada di bawah permukaan laut, tepatnya di kedalaman sekitar 27 meter.

Menjelang mulut gua, kamu akan disambut dengan aneka ragam biota laut, seperti terumbu karang berwarna-warni, lobster, hingga kipas laut. Semakin ke dalam gua, pemandangan di dalamnya semakin menakjubkan.

Meski hanya dengan penerangan seadanya, jernihnya air membuatmu bisa melihat jelas deretan stalaktit dan stalakmit yang menghiasi dinding gua. Cantik banget!

Yang bikin unik, ujung dari caving bawah laut ini adalah sebuah kolam air tawar yang ada di daratan. Pastikan kamu punya skill menyelam khusus supaya bisa menjejalah Gua Loba-loba.

Lokasi: Desa One Waara, Kecamatan Lakudo

Kabarnya, Gua Laumehe memiliki panjang hingga lebih dari satu kilometer. Namun, wisatawan yang ingin menyusuri gua ini hanya diizinkan masuk hingga kedalaman 300 meter saja. Itu pun harus dengan pemandu profesional agar keamanan selama caving tetap terjaga.

Gak perlu ditanya gimana cantiknya hidden gem ini. Ornamen di sepanjang dinding guanya pasti langsung membuatmu kagum. Batuan stalaktit dan stalakmit terlihat berkiluan bak glitter karena mereka semua masih hidup alias masih bisa berubah bentuk melalui proses alam.

Tetesan air dari langit-langit gua membentuk semacam kolam-kolam kecil sehingga gua terasa lembab. Gelapnya suasana di dalam Gua Laumehe bakal menyempurnakan pengalamanmu susur gua di Buton Tengah ini.

Lokasi: Desa Wantopi, Kecamatan Mawasangka Timur

Nah, terbukti sudah julukan Negeri Seribu Gua untuk Kabupaten Buton Tengah. Kalau kamu punya kesempatan ke sini, gua mana yang pertama kali pengin kamu datangi? Semoga hidden gems ini tetap terjaga kelestariannya.