5 Wisata Hutan Mati di Pulau Jawa, Panoramanya Memikat Jiwa!

Liburan dengan mengunjungi wisata alam yang jauh dari hiruk pikuk perkotaan kerap dipilih sebagian orang, karena bisa membuat kita kamu lebih fresh. Apalagi kalau mengunjungi daerah pegunungan yang identik dengan hawa sejuk dan pemandangan hijau. Nah, tahukah kamu, di balik pemandangan hijau tersebut terdapat "hutan mati" di sejumlah gunung di Pulau Jawa?
Hutan mati yang dimaksud adalah area dengan pepohonan kering dan tidak berdaun akibat aktivitas vulkanik. Sebagian besar letaknya dekat dengan kawah aktif, sehingga menghasilkan pemandangan yang eksotis.
Penasaran seperti apa penampakan hutan mati? Kamu bisa mengunjungi salah satu dari wisata hutan mati di Pulau Jawa berikut ini sebagai tujuan liburanmu, lho.
1. Kawah Ratu
Kawah Ratu terletak di Gunung Salak yang masuk dalam wilayah administrasi Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Bogor, dan Kabupaten Lebak. Salah satu tujuan pendakian paling populer di Jawa Barat ini memiliki ketinggian 2.211 meter di atas permukaan laut. Medannya terjal dan curam, meski kadang dianggap tak begitu tinggi.
Bagi kamu yang ingin menuju hutan mati di Gunung Salak, lokasinya berada di sekitar Kawah Mati dan Kawah Ratu. Tepatnya berada pada ketinggian 1.437 meter di atas permukaan laut. Terdapat tiga jalur resmi yang bisa kamu lalui untuk menuju ke sana, yakni Bumi Perkemahan Gunung Bunder, Pasir Reungit, dan Bumi Perkemahan Cengkuang.
Jalur tercepat adalah melalui Pasir Reungit dengan estimasi waktu tempuh 2–3 jam. Saat menempuh perjalanan menuju ke Kawah Ratu, kamu akan melintasi bekas aliran lahar yang terjal dan licin. Kamu juga akan menjumpai aliran air, meski cukup jernih tapi mengandung belerang di Kawah Mati.
Area Kawah Mati sering dimanfaatkan sebagai tempat untuk beristirahat sebelum melanjutkan perjalanan menuju Kawah Ratu. Pepohonan kering dan tanpa daun banyak dijumpai di sini, sehingga menjadi sebagai salah satu spot foto yang eksotis. Kondisi alam tersebut yang membuatnya juga dijuluki sebagai hutan mati.
2. Kawah Putih Ciwidey

Mau ke hutan mati yang lebih mudah dijangkau? Kamu bisa menuju Kawah Putih di Rancabali, Kabupaten Bandung. Sesuai dengan namanya, air danau kawah tersebut berwarna putih kebiruan dan akan lebih gelap atau terang. Perubahan itu tergantung kadar belerang, suhu, dan cuaca.
Kawah Putih dan hutan mati di sekitarnya dapat dilihat dari Puncak Sunan Ibu, salah satu spot tertinggi di Gunung Patuha. Jika ingin melihatnya dari dekat, kamu perlu melalui pintu masuk yang berbeda. Tidak perlu mendaki, hanya perlu berjalan beberapa meter dari area parkir, maka kamu akan melihat hutan mati berlatar Kawah Putih dan Puncak Gunung Patuha.
Biasanya tiket masuk kawasan wisata tersebut sudah termasuk Kawah Putih dan Sunan Ibu. Kamu bisa memilih untuk naik ontang-anting dari pintu masuk atau kendaraan pribadi dengan tarif berbeda.
Tiketnya tetap bisa dibeli secara terpisah. Harganya Rp31 ribu untuk wisatawan lokal dan Rp90 ribu untuk wisatawan mancanegara.
3. Gunung Papandayan
Masih di Jawa Barat, wisata hutan mati lainnya bisa kamu jumpai di Gunung Papandayan. Gunung tersebut memiliki ketinggian 2.665 meter di atas permukaan laut dan masih aktif. Walaupun lebih tinggi dari Gunung Salak, tetapi aksesnya lebih mudah, terutama buat kamu yang mau menuju hutan mati.
Treknya yang landai dan sudah dilengkapi anak tangga, membuat Gunung Papandayan ramah untuk pemula, termasuk anak-anak hingga lansia dengan fisik prima. Ketika mendaki gunung itu, kamu perlu melewati 10 pos dan hutan mati terletak di Pos 9. Pos 1 berada di gerbang utama pembayaran tiket, Pos 2 berupa area parkir kendaraan, dan Pos 3 adalah tempat untuk melapor bagi yang ingin berkemah.
Pendakian dimulai dari Pos 4. Setelah itu, kamu akan menjumpai jalan setapak berbatu di Pos 5 dan Pos 6 yang mulai menanjak. Terdapat persimpangan di Pos 7, ke arah kiri untuk menuju hutan mati dan ke arah kanan menuju ghober hoet. Pos 8 adalah ghober hoet yang berupa camping ground.
Kamu perlu melakukan perjalanan menuju Pos 9 untuk bisa menyaksikan hutan mati. Jalurnya cukup menanjak dengan tanaman cantigi di sekitarnya. Sementara itu, Pos 10 berupa camping ground Pondok Saladah, di sini kamu bisa melihat bunga edelweis.
4. Gunung Sindoro

Beralih ke Jawa Tengah, terdapat Gunung Sindoro yang masuk ke dalam wilayah Kabupaten Temanggung dan Wonosobo. Tinggi puncaknya mencapai 3.153 meter di atas permukaan laut, dikenal sebagai Puncak Sembara. Kamu akan menjumpai hutan mati pada bagian lerengnya yang dekat dengan puncak dan Segoro Wedi (area berpasir).
Jika ingin mendaki Gunung Sindoro, kamu bisa melalui Jalur Kledung atau Alang-alang Sewu. Kledung menjadi jalur pendakian yang paling sering dipilih oleh para pendaki. Sejumlah berpengalaman bahkan bisa tektok dengan total durasi perjalanan 10 jam melalui jalur itu.
Jalur menuju hutan mati di Gunung Sindoro lebih menantang dibanding ketiga lokasi sebelumnya. Sebab, jalurnya didominasi batu, meskipun mirip seperti di Gunung Papandayan, tetapi lebih curam dan menanjak. Aroma belerang akan mulai tercium dan bisa semakin tajam saat kamu mendaki ke tempat yang lebih tinggi.
5. Kawah Ijen
Satu lagi wisata hutan mati yang ada di Pulau Jawa yang terletak di perbatasan Bondowoso dan Banyuwangi, Jawa Timur. Kawasan Gunung Ijen namanya, yang terkenal dengan fenomena blue fire di Kawah Ijen. Banyak wisatawan yang rela melakukan perjalanan di medan terjal untuk mencapai ketinggian lebih dari 2.000 meter di atas permukaan laut.
Ketika kamu sudah sampai di hutan mati, maka akan tampak Kawah Ijen berwarna toska yang menjadi latarnya. Spot ini menjadi salah satu favorit wisatawan untuk berswafoto. Namun, kamu harus berhati-hati saat memilih spot foto, karena terletak tepat di bibir jurang kawah.
Biasanya pendakian menuju Kawah Ijen dilakukan saat dini hari demi dapat menyaksikan sunrise dari puncak. Selain itu, blue fire seringkali terlihat jelas saat musim kemarau, antara pukul 01.00–04.00 WIB. Setidaknya kamu membutuhkan waktu sekitar 2–4 jam melalui Jalur Paltuding untuk bisa menyaksikan keindahannya.
Itulah lima wisata hutan mati di Pulau Jawa yang bisa kamu kunjungi saat liburan. Semuanya terletak di daerah gunung api aktif dengan aroma belerang yang menyengat. Jadi, hindari berlama-lama di lokasi hutan mati dan pertimbangkan faktor kesehatan, serta keselamatan, ya!