Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Alasan Sleep Tourism Menjadi Tren Traveling 

ilustrasi laki-laki tidur di alam (pexels.com/Uriel Mont)
ilustrasi laki-laki tidur di alam (pexels.com/Uriel Mont)

Sleep tourism merupakan kegiatan berwisata yang tujuannya bukan petualangan dan tidak selalu untuk relaksasi, namun mewujudkan impian tidur berkualitas. Nah, konsep traveling ini tentu juga mendapatkan perhatian dari kalangan hotel dan tempat peristirahatan.  “Wisata tidur” adalah konsep yang unik dan sepertinya lebih bermanfaat dibandingkan berpetualang terutama ingin orang dengan kesibukan luar biasa di kantor. 

Ya, memang ada beberapa alasan mengapa konsep wisata ini banyak diminati. Paling utama, karena memang setelahnya bisa meningkatkan produktivitas dengan berbagai manfaat dari sleep tourism. Nah, apa saja kira-kira?

1. Melepaskan kelelahan dari budaya kerja keras

ilustrasi pria relaksasi (pexels.com/Santiago Sauceda González)
ilustrasi pria relaksasi (pexels.com/Santiago Sauceda González)

Sekarang siapa yang tidak hidup dengan kerja keras? Semuanya pasti mengalaminya, dari saking sibuknya lupa untuk beristirahat bahkan meskipun ada tidurnya tidak berkualitas. Pasti ini akan menyebabkan kelelahan yang membuat kita semakin hari tertekan dengan pekerjaan. 

Mengambil cuti beberapa hari atau mengunjungi destinasi wisata yang menyenangkan dapat membantu kamu terbebas dari kelelahan. Misalnya, menginap dekat tepi pantai atau danau. Kamu bahkan bisa menggelar tempat di tempat wisata hanya untuk tidur saja lho, terdengar lucu tapi memuaskan bukan? 

2. Meningkatkan kreativitas

ilustrasi orang menggunakan laptop (pexels.com/Meletus)
ilustrasi orang menggunakan laptop (pexels.com/Meletus)

Alasan sleep tourism menjadi tren traveling 2025 ini karena bermanfaat meningkatkan kreativitas. Tentu saja, sangat menguntungkan bagi kamu yang bekerja di bidang kreatif. 

Percayalah, terkadang ide-ide paling berlian itu muncul ketika tidak melakukan apa pun. Memberi jeda panjang dari rutinitas memungkinkan pikiran mengembara dengan bebas, menawarkan perspektif yang fresh. 

Menjadi peluang menarik untuk kamu bisa memperkaya daya kreatif dan kembali dengan inspirasi dan semangat baru setelah liburan. Nah, keren sekali kan, buat dicoba? 

3. Mendapatkan kualitas tidur yang lebih baik

ilustrasi orang tidur (pexels.com/John-Mark Smith)
ilustrasi orang tidur (pexels.com/John-Mark Smith)

Mengejar karier atau misi apa pun itu rutenya sangat padat, bahkan sampai melewatkan waktu tidur. Sementara, kita tahu kualitas tidur secara langsung mempengaruhi kesehatan mental dan fisik. 

Sleep tourism dapat mengubah otak, meningkatnya hormon bahagia memberikanmu ketenangan saat beristirahat. Kamu akan melihat perubahan dalam rutinitas dan gaya hidup menjadi lebih baik setelah melakukan rencana liburan dengan konsep ini. 

4. Introspeksi diri

ilustrasi laki-laki menghadap ke papan (pexels.com/Christina Morillo)
ilustrasi laki-laki menghadap ke papan (pexels.com/Christina Morillo)

Sleep tourism juga dapat memberikanmu waktu berharga untuk introspeksi diri. Dengan, kesadaran seperti ini memungkinkan kamu lebih terhubung lagi dengan diri sendiri dan mengeksplorasi perasaan atau pikiran  yang mungkin saja selama ini kamu elakkan seperti rasa ingin  dihargai. 

Menjalani wisata tidur tersebut kamu dapat merenungkan tujuan, nilai, dan prioritas diri untuk kembali dengan lebih terarah dan bernilai. Bahkan, konsep traveling 2025 ini memungkinkan kamu menemukan arah baru dalam hidup lho. 

Seru sekali kan? Makanya, kalau kamu ingin berwisata dengan konsep refreshing yang sesungguhnya coba jalani sleep tourism ini. Traveling yang menyenangkan dan membuat kamu menemukan semua tentang dirimu dan membawamu pada perubahan lebih baik. 

Nah, siapa yang mau coba tren traveling sleep tourism ini? Siapa pun itu, intinya kamu beruntung dan rasakan sendiri manfaatnya untuk pola hidupmu ke depan. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Risa Fitriana
EditorRisa Fitriana
Follow Us