5 Rekomendasi Taman di Solo yang Asyik buat Hangout

Nama Manahan bukan lagi hal yang asing karena stadionnya beberapa kali dijadikan tempat seremonial olahraga bergengsi seperti pembukaan PON, beberapa serangkaian persiapan Asian Games, dan lain sebagainya. 

Selain fungsinya sebagai stadion, di kompleks stadion Manahan terdapat ruang terbuka yang bisa dijadikan tempat untuk hangout bersama teman-teman, pacar, maupun keluarga.

Ada berbagai fasilitas yang disediakan seperti taman rekreasi, wahana olahraga, wahana kebugaran, dan hutan kota. Di halaman depan, terdapat taman air mancur yang terbuka selama 24 jam. Pengunjung cukup membayar uang retribusi untuk parkir kendaraan.

Pada pagi hari biasanya dimanfaatkan oleh para warga Solo untuk berolahraga dan tersedia andong/kereta kuda yang nantinya akan mengelilingi wilayah stadion Manahan.

Di malam hari, akan ada atraksi air mancur yang menyala-nyala melingkari patung Soekarno sedang membaca. Pengunjung juga bisa menyaksikan beberapa orang bermain skateboard dan sepatu roda tak jauh dari sana. 

Berbeda dengan taman kompleks stadion Manahan, Taman Balekambang hanya beroperasi dari pukul 07.00-17.00 WIB. Selain sebagai tempat rekreasi, ada banyak fungsi lain dari taman seluas 9,8 hektar ini seperti sebagai taman botani, taman edukasi, dan taman seni budaya. 

Beberapa wahana yang disediakan yakni kolam keceh yang diperuntukkan untuk anak-anak dengan tarif Rp5.000 per orang, taman kelinci Rp5.000 per orang, penyewaan perahu kayuh di kolam air dengan tarif Rp25.000-30.000 sekali putaran, dan arena outbound yang luas dan kadang dimanfaatkan untuk dijadikan bumi perkemahan.

Jika tak ingin mengeluarkan biaya lebih, pengunjung cukup menikmati sepoinya angin di antara rindangnya pepohonan sembari bermain-main dengan rusa yang berkeliaran bebas di halaman. Untuk menikmati ini, pengunjung cukup membayar uang parkir.

Meski telah diresmikan sejak 1 Januari 1902, Taman Sriwedari masih eksis hingga sekarang. Dulunya, taman ini merupakan tempat yang dikhususkan untuk peristirahatan keluarga kerajaan.

Taman ini terkenal dengan pertunjukan wayang orangnya yang biasa berlangsung pada malam hari pukul 20.00-23.00 WIB di Gedung Wayang Orang (GWO). Biasanya, untuk satu orang penonton dikenakan biaya Rp3.000.

Pertunjukkan kesenian lainnya, di bagian depan pendapa taman Sriwedari juga kerap diadakan pertunjukkan tari dan sebagai tempat perkumpulan. Di lain tempat, banyak pula pedagang yang menjajakan kerajinan seperti wayang, topeng, kuda lumping, pakaian khas jawa, dan lain sebagainya yang cocok untuk dijadikan oleh-oleh. 

Sesuai namanya, Taman Monumen 45 Banjarsari atau biasa disingkat taman Monjari merupakan taman peringatan untuk mengenang Serangan Umum 4 hari di Solo yang diinisiasi oleh Letkol Slamet Riyadi dan rekannya Mayor Ahmadi yang kini telah diangkat sebagai pahlawan nasional. 

Kala berkunjung ke taman yang terletak di kecamatan Banjarsari ini sekaligus sebagai lokasi terjadinya serangan, pengunjung akan disambut oleh tiga patung yakni patung prajurit, patung pemuda, dan patung seorang wanita yang membawa bakul berisi obat-obatan. Selain itu ada pula tugu beratap rumah joglo beserta lambang burung garuda di atasnya.

Meski fungsi awalnya sebagai taman peringatan, taman Monjuri ini tak kalah asri dengan taman lainnya. Justru, suasana yang ditawarkan oleh taman ini adalah tenang dan asri oleh teduhnya pepohonan. Selain itu, taman ini juga terbagi menjadi beberapa wahana yakni tempat rekreasi, tempat olahraga, tempat kebugaran, dan menjadi hutan kota.

Sebab itu, tempat ini tetap ramai oleh kunjungan keluarga untuk menikmati teduhnya alam di antara bentangan kota. 

Berbeda dari taman-taman lainnya yang mengunggulkan ruang terbuka hijaunya, taman Bengawan Solo Parapet Wall Art ini terkenal karena deretan mural yang menghias di sepanjang tembok berukuran kurang 200 meter. Lokasinya pun berbatasan langsung dengan sungai Bengawan Solo di daerah Pucang Sawit, Jebres.

Meski belum lama diresmikan yaitu di tahun 2018, taman yang buka selama 24 jam ini menarik pengunjung untuk menyaksikan 25 mural pilihan buatan komunitas seni yang digagas oleh Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) sebagai langkah untuk mempercantik kawasan sungai.

Dengan begitu, pengunjung juga bisa hunting foto dengan berbagai latar belakang mural. Menarik bukan? Selain memenuhi kebutuhan ruang terbuka di kota, keberadaannya dapat dimanfaatkan oleh Millennial untuk mengabadikan momen dari balik lensa kamera.

Masih banyak sebenarnya taman di kota Solo. Meski demikian, tak salahnya mencoba dulu untuk mengunjungi 5 taman di atas untuk merasakan suasana hangout yang berbeda. Menarik bukan?