7 Festival 'Terkotor' dari Berbagai Belahan Dunia, Ada dari Indonesia!

Festival ini diadakan di Baza Spanyol, para peserta festival melumuri sekujur tubuh mereka dengan oli hitam pekat, sebagai cara memperingati para penduduk Baza zaman dahulu yang melindungi patung bunda maria yang hendak direbut oleh penduduk desa Guandix pada abad ke 15 lalu dengan cara yang sama yaitu membuat tubuh mereka sekotor mungkin. Festival ini masih berlangsung dengan sangat meriah hingga saat ini dan diadakan tiap tanggal 6 September.

Festival seru ini diselenggarakan di Paraty Brazil disebut juga 'the mud block' atau blok lumpur, dalam festival ini para peserta akan meluluri seluruh tubuh mereka dengan lumpur sambil berendam dikolam lumpur. Berawal sejak tahun 1986 saat beberapa pemuda bermain dengan lumpur-lumpur didekat pantai jabaquara dan menyadari bahwa mereka tidak dapat dikenali akibat badan yang seluruhnya tertutup lumpur dan saat mereka berjalan di jalanan kota dengan keadaan seperti itu menyebabkan perhatian besar dan akhirnya terus dilakukan hingga saat ini untuk bersenang senang. Festival ini juga diselenggarakan untuk memperkenalan sejarah panjang dari blok paraty yang sudah 500 tahun kepada para peserta.

Acara ini sebetulnya adalah sebuah perlombaan atau kejuaraan tahunan yang rutin diadakan di Coxheath, Inggris. Terinspirasi dari adegan di film-film komedi dimana pie dilemparkan ke wajah. The World Custard Pie Championship merupakan perlombaan melempar kue pie berisi krim custard hingga badan penuh berlumuran krim.

Festival menjijikan ini diselenggarakan di kota kecil bernama El pluig di Spanyol, sebetulnya dahulu festival lempar tikus mati dikota ini merupakan festival makanan pinata biasa seperti pada umunya, namun akibat makanan yang disiapkan untuk festival malah banyak menarik perhatian tikus untuk datang maka jadilah tikus-tikus mati yang mereka tangkap dijadikan bahan festival. Pemerintah dan organisasi penyayang binatang sebetulnya telah melarang festival ini karena dikhawatirkan bangkai tikus dapat menyebarkan berbagai penyakit, namun masyarakat El pluig masih teguh dengan trasidi mereka. Festival ini diselenggarakan setiap hari minggu terakhir di bulan januari.

Festival tomatina di Spanyol ini Menjadi festival makanan terbesar di dunia, dihadiri sekitar 20.000 orang tiap tahunnya dan menghabiskan 150.000 truk tomat untuk di hancurkan, namun bukan sekedar mebuang-buang tomat, festival ini mampu memberikan pemasukan setimpal bagi perekonomian setempat. Diselenggarakan tiap tahun di hari rabu pekan terakhir bulan dibulan Agustus.

Festival ini dilangsungkan di Roaja Spanyol yang memang terkenal sebagai daerah penghasil wine terbaik di Spanyol. Pada festival haro wine peserta akan mengenakan pakaian putih untuk kemudian saling menyiram tubuh satu sama lain dengan wine hingga kemudian bajumereka berubah menjdi ungu. Acara ini dilaksanakan tiap bulan Juni.

Indonesia juga memiliki festiva lempar tomat yang tak kalah seru, bertempat di desa Cikidang kecamatan Lembang Bandung barat. Festival ini menggunakan tomat busuk untuk digunakan sebagai sarana saling lempar antar peserta dengan maksud membuang sial dan penyakit pada tanaman.