Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Bagi kamu yang pernah lihat foto ikoniknya Labuan Bajo, pasti setuju kalau tempat wisata ini indah pake banget! Siapa yang tak pengen ke sana? Turis asing pun berbondong-bondong ingin menayaksikan sendiri salah satu keajaiban dunia ini. Lihat dulu foto-fotonya nih.
Buat kamu yang hobi traveling, Labuan Bajo menjadi destinasi wajibmu. Pergi ke tempat ini bisa membuat kita benar-benar melupakan rutinitas sehari-hari. Gak cuma mata yang termanjakan dengan pemandangan indahnya, tapi jiwa kita bisa menjadi lebih sehat usai liburan dari sana.
Tapi, gimana sih caranya pergi ke Labuan Bajo, terutama kalau kamu berangkat dari Yogyakarta? Tak perlu bingung, berikut aku ceritakan perjalananku.
Perjalanan dimulai dari Yogyakarta...
Kamu bisa ambil penerbangan ke Bali pada pagi hari. Kemudian, siang harinya melanjutkan penerbangan dari Bali ke NTT. Harga tiket pesawat dari Yogya ke Bali sekitar Rp 400 ribu per-orang, lalu dari Bali ke NTT sekitar Rp 700 ribu per-orang. Namun, harga tiket ini belum termasuk PP (pulang-pergi) yaa.
Perjalanan yang kulakukan ini direncanakan selama 10 hari, dengan berbekal satu ransel dan uang secukupnya. Jangan khawatir uangmu habis, kamu masih bisa mencari ATM di bandara.
Sesampainya di Bandar Udara Komodo, yang harus kamu lakukan adalah mencari taksi untuk mengantarkanmu ke kota. Biaya taksi dari bandara ke kota adalah sekitar Rp 50 ribu.
Namun, jangan berharap bakal menemukan taksi dengan warna ikonik layaknya di ibukota. Taksi di sini modelnya seperti mobil carteran.
Setelah tiba di kota, segera cari penyewaan sepeda motor untuk lebih menghemat uangmu. Biaya sewa sepeda motor sekitar Rp 75 ribu per-hari. Kalau motor sudah dapat, hal selanjutnya yang perlu kamu lakukan adalah menyewa kapal.
Kalau tidak, gimana bisa keliling pulau-pulau di Labuan Bajo. Setelah banyak tawar menawar dan memilih, akhirnya aku menemukan kapal dengan harga Rp 4 juta untuk dua orang selama tiga hari dua malam. Harga ini sudah termasuk makan, alat snorkeling, dan pilihan pulau tujuan liburan.
Pulau pilihan apa saja yang bisa kita tuju dengan kapal tersebut?
Dengan kapal seharga Rp 4 juta tersebut, aku dan partnerku bisa keliling ke Pulau Rinca, Pulau Padar, Pink Beach, Pulau Kalong, Taman Nasional Komodo, Manta Point, dan Pulau Kanawa. Namun karena suatu kondisi, perjalanan keliling pulau ini baru bisa dilakukan pada hari ketiga. Alhasil, kita menginap di hotel di kota dengan harga Rp 500 per malam.
Pada hari kedua ini, kami memutuskan pergi ke air terjun Cunca Wulang. Jarak kota Labuan Bajo ke Air Terjun Cunca Wulang sekitar 1,5 hingga dua jam dengan naik motor. Kami perlu tracking selama satu jam menyusuri hutan untuk menuju air terjun.
Namun, itu semua terbayar dengan indahnya air terjun tersebut!
touristplacesinindonesia.sg Baca juga: 10 Foto Keindahan Gili Trawangan, Gak Nyangka Kalau Lagi di Indonesia!
Mulai hari ketiga, saatnya keliling pulau dengan naik kapal!
Perjalanan hari ketiga dimulai! Kami sudah excited banget menunggu perjalanan ini. Setelah sarapan, kami langsung datang ke pelabuhan jam 07.00 WITA. Tanpa buang-buang waktu, kami berangkat ke Pulau Rinca untuk melihat komodo.
Setelah dari Pulau Rinca, kami mampir ke Pulau Padar yang kece abis. Foto di pulau inilah yang bikin orang-orang ingin traveling ke Labuan Bajo. Begitu bisa lihat langsung pulau ini, tak bisa menggambarkan perasaan. Senangnya itu tak terkirakan!
Snorkeling di Pink Beach adalah tujuan kami setelah dari Pulau Padar. Dalam perjalanan ke Pink Beach, kami disuguhi pisang goreng oleh awak kapal yang baik hati.
Usai dari Pink Beach, kami diajak bermalam di dekat Pulau Kalong. Mendekati pulau tersebut, kita disambut pesona sunset yang ganteng.
Belum lagi saat bangun, sunrise super indah ini menyapa pagi kami. Aduhai!
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Next stop, masih lanjut keliling pulau yang cantik-cantik.
Perjalanan ini dilanjutkan menuju ke Taman Nasional Komodo yang katanya ada spesies terbesar. Biaya masuk ke Taman Nasional Komodo ini sekitar Rp 90 ribu per-orang. Sayangnya, hanya tampak komodo kecil saat kami ke sana. Namun, itu semua masih terbayarkan dengan keeksotisan Taman Nasional Komodo.
Ehh ternyata sebelum meninggalkan Taman Nasional Komodo, ada ikan lumba-lumba yang menyapa kita lho. Makin terbayar deh perjalanan ke sini.
Sebelum ke Desa Waerebo yang telah disepakati sebagai tujuan terakhir, kami mampir dulu ke Manta Point. Kamu bisa berenang bersama para manta di sini.
Puas berenang dengan para manta, kita mau lihat cantiknya Desa Waerobo. Waktu yang kami habiskan untuk ke Desa Waerebo adalah sekitar tujuh jam.
Hal itu karena kami sama-sama tidak tahu bahwa ada jalur yang lebih cepat. Karena sudah sore dan baru tiba di kaki gunung, kami putuskan menginap di lodge yang ada di sana.
Besoknya, tanpa buang-buang waktu, kami melanjutkan perjalanan ke Desa Waerobo. Bangun sejak jam 05.00 WITA, kami berjalan selama kurang lebih dua jam.
Kami disambut baik warga Desa Waerobo. Kami sempatkan diri untuk mengobrol, mengajar, dan bermain dengan anak-anak Desa Waerobo. Hingga akhirnya kami turun dan menuju Pulau Kanawa pada pukul 13.00 WITA.
Baca juga: Destinasi Kece ala Tyas Mirasih, Cocok buat Liburan Bareng Pasangan Nih!