TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Fakta di Balik Koreografi Tari Kecak, Artistik Penuh Makna

Di Kecak Kreasi, penari tidak harus duduk melingkar #LokalID

Instagram.com/agnes_palupi

Selain melihat keindahan pura dan pantai, turis yang datang ke Pulau Dewata juga disuguhi tarian tradisional khas Bali. Salah satu tarian tradisional asal Bali yang terkenal adalah tari Kecak. Tarian ini biasanya ditampilkan di tempat terbuka, menjelang malam, atau saat malam hari.

Di dalam tari Kecak, penari duduk melingkar sembari menggerakkan badan dan lengan tangan ke atas sambil berkata "Cak! Cak! Cak!" Penonton yang menyaksikan pertunjukkan juga melihat atraksi api dan cerita Ramayana.

Ketenaran tari Kecak di dunia internasional dan sektor pariwisata khususnya, memang tidak perlu diragukan lagi. Bahkan, menyaksikan tari Kecak merupakan salah satu itinerary wajib saat berkunjung ke Bali. Namun lebih dari itu, tari Kecak memiliki fakta artistik yang sayang sekali kalau dilewatkan.

Ingin tahu lebih lanjut? Yuk, simak 6 fakta di balik tari Kecak berikut ini.

 

1. Tari Kecak diciptakan oleh I Wayan Limbak dan Walter Spies

Instagram.com/nekaartmuseum

Tari Kecak diciptakan sekitar tahun 1930 oleh Wayan Limbak yang berkolaborasi dengan pelukis asal Jerman bernama Walter Spies. Sumber inspirasi dari penciptaan Tari Kecak ini berasal dari ritual Sanghyang dedari.

Ritual Sanghyang adalah sebuah ritual yang dilakukan untuk mengusir roh jahat yang membawa wabah penyakit dan malapetaka. 

 

2. Dijuluki Tari Kecak karena suara "Cak! Cak! Cak!" dari penari

Formasi tari Kecak berbentuk lingkaran dan di sekeliling terdapat kurang lebih 50 hingga 150 penari pria. Disebut tari Kecak karena kata "Cak! Cak! Cak!"  atau "Keh-Chak" yang diucapkan penari dengan ritme yang berbeda-beda, sambil menggerakkan badan dan lengan tangan ke atas.

 

Baca Juga: Ingin Menyaksikan Gelaran Tari Kecak di Uluwatu? Ini 4 Tipsnya!

3. Tari Kecak tidak menggunakan alat musik

Instagram.com/syahiddhan

Berbeda dari tarian-tarian tradisional lain yang menggunakan alat musik, tari Kecak tidak menggunakan alat musik. Irama dan suara yang didapat hanya berasal dari penari yang mengucapkan kata "cak" dengan ritme yang berbeda-beda.

 

4. Potongan cerita Ramayana ditampilkan di tari Kecak

Instagram.com/ricardo_bagagem

Melansir artikel "Performing Kecak: A Balinese Dance Tradition between Daily Routine and Creative Art" di buku Yearbook for Traditional Music tahun 2012, perpaduan cerita Ramayana dan tari Kecak yang kala itu disebut Kecak Ramayana mulai terkenal di kalangan turis di tahun 1969, yang mana di tahun itu pula kota Denpasar membuka bandara internasional.

Cerita Ramayana yang ditampilkan di tari Kecak dibagi menjadi 4 bagian cuplikan. Bagian pertama menceritakan bagaimana Rahwana menculik Shinta. Kemudian di bagian kedua ditampilkan burung garuda yang hendak membebaskan Shinta namun gagal. Di bagian ketiga, Rama meminta bantuan kepada Hanoman, dan yang terakhir Hanoman membakar kerajaan Rahwana.

 

5. Kecak Kreasi muncul di tahun 1970an

Instagram.com/robert_maschke

Mengutip artikel "Performing Kecak: A Balinese Dance Tradition between Daily Routine and Creative Art" di buku Yearbook for Traditional Music tahun 2012, Kecak Kreasi atau Kecak Kontemporer mulai muncul sekitar tahun 1970. Beberapa tokoh seniman yang mempelopori Kecak Kreasi waktu itu adalah Sardono W. Kusumo, I Ketut Rina, dan I Wayan Dibia.

Yang membedakan Kecak Kreasi dari tari Kecak adalah penari-penari di Kecak Kreasi tidak harus duduk melingkar. Cerita pertempuran Subali melawan Sugriwa adalah salah satu contoh pertunjukan Kecak Kreasi yang terkenal.

 

Baca Juga: 5 Gunung di Bali yang Terkenal Sebagai Jalur Pendakian

Verified Writer

Maria Sutrisno

"Less is More" Ludwig Mies Van der Rohe.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya