Kamu pasti sering melihat pramugari dengan lipstik merah yang mencolok. Ternyata, di balik warna merah yang ikonik itu, ada alasan menarik yang mungkin belum kamu tahu. Bukan sekadar untuk penampilan, tapi juga punya fungsi penting selama penerbangan.
Dari sejarah maskapai hingga alasan keamanan, pemilihan warna merah ternyata punya makna tersendiri, lho. Penasaran? Yuk, simak lima fakta uniknya!
Salah satu alasan paling unik dan gak banyak orang tahu adalah soal komunikasi visual. Mantan pramugari dan penulis buku Cruising Attitude, Heather Poole, menyebutkan bahwa lipstik merah bisa membantu penumpang membaca gerak bibir saat situasi darurat. Jadi, kalau suara pramugari gak terdengar karena kondisi kacau atau bising, penumpang tetap bisa menangkap instruksi lewat gerakan mulut yang lebih jelas berkat warna mencolok dari lipstik.
Ini emang bukan aturan resmi dari otoritas penerbangan, tapi jadi semacam “kebiasaan industri” yang berkembang sejak lama. Di masa pelatihan, bahkan ada instruktur yang bilang lipstik merah adalah bagian penting dari seragam.
Warna merah punya kesan kuat dan tegas. Dalam psikologi warna, merah sering diasosiasikan dengan kekuatan, kepercayaan diri, dan otoritas. Makanya, saat pramugari pakai lipstik merah, mereka terlihat lebih percaya diri dan punya aura profesional yang tinggi.
Veteran pramugari sekaligus travel writer Kristine Eksteine-Nizka juga mengatakan bahwa lipstik merah sering dipilih karena membantu mempertahankan tampilan “ikonik” pramugari. Jadi bukan cuma buat gaya, tapi memang ada efek visual yang bikin mereka lebih stand out dan terlihat “siap mengatur keadaan”.
Gak semua maskapai mewajibkan pramugarinya pakai lipstik merah, tapi beberapa maskapai besar punya aturan ketat soal ini. Misalnya, Emirates Airlines punya standar makeup khusus untuk para pramugarinya. Mereka bahkan mengadakan pelatihan khusus untuk memastikan tampilan makeup, termasuk lipstik merah, sesuai dengan citra brand maskapai.
Jadi, buat maskapai-maskapai ini, lipstik merah bukan cuma gaya pribadi tapi bagian dari identitas perusahaan. Mirip kayak logo atau warna seragam, lipstik merah jadi elemen visual yang konsisten dan mudah dikenali.
Kalau kamu lihat sejarah penerbangan komersial di tahun 1950-1960an, pramugari (dulu disebut “stewardess”) dianggap sebagai ikon glamor. Maskapai seperti Pan Am bahkan punya standar kecantikan yang sangat spesifik, dari berat badan sampai warna lipstik. Menurut cerita dari mantan kru Pan Am tahun 1964, mereka diwajibkan pakai lipstik warna Persian Melon dari Revlon, yang ternyata direkomendasikan langsung oleh pihak direksi perusahaan.
Waktu berubah, tapi warisan itu masih terasa sampai sekarang. Meskipun peraturan ketat soal penampilan udah gak seketat dulu, lipstik merah masih sering dipakai sebagai penghormatan atas sejarah dan citra klasik dunia penerbangan.
Kerja sebagai pramugari itu capek banget, apalagi harus menghadapi tekanan kabin, jam kerja panjang, dan jet lag. Tapi lipstik merah bisa jadi trik sederhana untuk tetap terlihat segar dan energik. Warna merah terang langsung menarik perhatian dan bikin wajah kelihatan lebih hidup, bahkan saat makeup lain sudah mulai luntur karena penerbangan panjang.
Menurut banyak pramugari, lipstik merah jadi semacam “penyelamat penampilan” yang bikin mereka tetap tampil maksimal di hadapan penumpang. Jadi meskipun bukan kewajiban, banyak dari mereka tetap memilih lipstik merah karena praktis dan powerful.
Ternyata, lipstik merah pramugari bukan sekadar soal gaya. Ada banyak alasan di balik pemilihannya, mulai dari komunikasi darurat, kesan profesional, sampai nilai historis dan branding maskapai. Bahkan di zaman sekarang saat aturan soal penampilan sudah lebih fleksibel, lipstik merah tetap jadi simbol klasik dunia penerbangan.
Jadi, lain kali kamu naik pesawat dan lihat pramugari tampil dengan lipstik merahnya, kamu udah tahu deh, itu bukan cuma soal tampil cantik. Ada fungsi, makna, dan cerita panjang di baliknya. Keren, kan?