Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Keseruan Menyaksikan Atraksi Lumba-lumba di Tengah Laut Lovina Bali

Potret lumba-lumba di Lovina, Buleleng, Bali Utara
Potret lumba-lumba di Lovina, Buleleng, Bali Utara (IDN Times/Dhiya Awlia Azzahra)

Kalau liburan ke Bali, biasanya yang dicari adalah pantai-pantai hits di bagian selatan, seperti area Kuta, Seminyak, atau Jimbaran. Nah, jika kamu biasanya liburan ke sana, saatnya mengeksplorasi kawasan lain, terutama ke Bali Utara. Tepatnya ke Pantai Lovina di Kabupaten Buleleng.

Pantai ini menawarkan pengalaman liburan yang berbeda dari pantai-pantai Bali pada umumnya. Di sini, kamu bisa merasakan serunya menyaksikan lumba-lumba liar langsung di habitat aslinya.

Kementerian Pariwisata Republik Indonesia lewat program promosi 3B (Bali Barat, Bali Utara, dan Banyuwangi) juga mendorong wisatawan untuk menjelajah wilayah ini. Dalam perjalanan eksplorasi 3B, IDN Times berkesempatan menikmati pengalaman tak terlupakan di Pantai Lovina.

Bukan sekadar bermain di pantai, tetapi langsung berlayar ke tengah laut untuk melihat atraksi lumba-lumba. Mulai dari bangun pagi-pagi, naik perahu nelayan, hingga snorkeling bareng lumba-lumba. Semuanya jadi pengalaman seru yang unik dan tak terlupakan.

Penasaran seperti apa rasanya? Yuk, ikuti cerita lengkapnya di bawah ini!

1. Bangun pagi demi lumba-lumba di Lovina

Potret Pantai Lovina saat sunrise, Buleleng, Bali Utara
Potret Pantai Lovina saat sunrise, Buleleng, Bali Utara (IDN Times/Dhiya Awlia Azzahra)

Pantai Lovina terletak di pesisir utara Bali, sekitar 10 kilometer barat dari Kota Singaraja, tepatnya di Desa Kalibukbuk, Buleleng. Berbeda dengan pantai Bali pada umumnya, Lovina memiliki pasir hitam yang masih alami. Daya tarik utamanya atraksi lumba-lumba liar.

Untuk bisa melihat atraksi lumba-lumba, kamu harus rela bangun sebelum matahari terbit. Kami berangkat dari hotel sekitar pukul 05.30 WITA dan tiba di pantai jam 05.58 WITA. Ternyata, suasana sudah ramai dengan wisatawan mancanegara, terutama dari China, Korea Selatan, dan Jepang.

Mereka sudah antre di pinggir pantai untuk naik ke perahu nelayan. Tarif naik kapal sekitar Rp100 ribu per orang. Namun, kalau mau lebih hemat untuk rombongan, bisa sewa satu perahu seharga Rp600 ribu.

2. Menikmati sunrise dari atas perahu

Potret Pantai Lovina, Buleleng, Bali Utara
Potret Pantai Lovina, Buleleng, Bali Utara (IDN Times/Dhiya Awlia Azzahra)

Setelah mengantre, kami mendapatkan perahu dan mulai berlayar sekitar pukul 06.11 WITA. Ombaknya cenderung tenang, perahu berjalan perlahan, dan pemandangan sunrise di menjadi pemandangan indah yang sayang dilewatkan. Udara pagi terasa sejuk, bikin perjalanan semakin rileks.

Butuh waktu sekitar 20-25 menit untuk mencapai ke spot lumba-lumba. Jadi, kamu masih bisa menikmati suasana laut sebelum momen seru dimulai. Perjalanan pulang-pergi totalnya sekitar satu jam. Namun, rasanya sangat cepat, karena suasananya begitu menyenangkan.

3. Pemandangan seru melihat atraksi lumba-lumba di laut lepas

Potret lumba-lumba di Lovina, Buleleng, Bali Utara
Potret lumba-lumba di Lovina, Buleleng, Bali Utara (IDN Times/Dhiya Awlia Azzahra)

Setelah sampai di perairan terbuka, barulah keseruan dimulai. Perahu-perahu nelayan akan saling berlomba mengejar kumpulan lumba-lumba yang muncul di permukaan. Atraksi ini biasanya berlangsung 2–3 jam, tergantung keberuntungan.

Kadang lumba-lumba muncul bergerombol, kadang berpencar. Nah, di situlah momen adrenalin kami terpacu, karena perahu ikut bergerak cepat mengikuti arah mereka.

Ombaknya pun terasa lebih kencang di tengah laut, bikin pengalaman semakin menegangkan sekaligus seru. Semua ini juga dipengaruhi faktor alam seperti arah angin dan pasang surut air laut.

4. Snorkeling bareng lumba-lumba

Potret keseruan melihat lumba-lumba di Lovina, Buleleng, Bali Utara
Potret keseruan melihat lumba-lumba di Lovina, Buleleng, Bali Utara (IDN Times/Dhiya Awlia Azzahra)

Kalau mau melihat lumba-lumba lebih dekat, kamu bisa menjajal snorkeling. Tarifnya Rp150 ribu per orang, sudah termasuk kacamata snorkeling dan pelampung.

Caranya aman, kamu akan berpegangan pada stik kayu yang menggantung di samping perahu, lalu dibawa perlahan mengikuti lumba-lumba. Meski pemandangan bawah lautnya tidak dihiasi terumbu karang atau ikan warna-warni, tetap saja melihat lumba-lumba berenang tepat di bawahmu menjadi pengalaman yang luar biasa. Pastikan membawa ponsel atau kamera antiair, agar momen istimewa ini bisa diabadikan.

5. Akhir perjalanan yang melelahkan, tapi seru

Potret Pantai Lovina, Buleleng, Bali Utara
Potret Pantai Lovina, Buleleng, Bali Utara (IDN Times/Dhiya Awlia Azzahra)

Setelah sekitar dua jam mengejar dan snorkeling bareng lumba-lumba, akhirnya kami memutuskan kembali ke pantai. Beberapa orang mulai merasa pusing dan mual, untungnya tidak sampai mabuk laut. Kalau kamu merasakan hal serupa, jangan ragu minta nelayan untuk segera kembali ke darat.

Sesampainya di pantai, kamu bisa mencuci kaki, lalu istirahat sebentar di warung pinggir pantai sambil sarapan ringan. Meskipun cukup melelahkan, pengalaman melihat atraksi lumba-lumba di Lovina benar-benar bikin liburan terasa lebih berkesan. Bukan hanya menyenangkan, tapi juga jadi cerita seru yang sulit dilupakan.

Demikian pengalaman kami melihat atraksi lumba-lumba di Lovina, Bali Utara. Dari momen sunrise, keseruan kejar-kejaran dengan perahu nelayan, sampai snorkeling bareng lumba-lumba, semuanya bakal jadi kenangan yang gak akan terlupakan. Jadi, kalau ada rencana liburan ke Bali, jangan lupa masukkan Pantai Lovina ke dalam itinerary kamu, ya!

Share
Topics
Editorial Team
Dewi Suci Rahayu
EditorDewi Suci Rahayu
Follow Us