Ngabuburit Seru di Wisata Ampel: Berburu Es Permen Karet Legendaris

Terletak tepat di depan gang Ampel Kembang, kamu bisa menemukan lapak milik Ahmad Hidayat. Dia merupakan generasi ketiga yang mempertahankan usaha yang diwarisi sang ayah.

"Keluarga kami sudah berjualan sejak 30 tahun lalu. Ada jajanan pasar, nasi bungkus, dan es permen karet," ucap Ahmad kepada IDN Times, Jumat lalu (17/5).

Kalau hari biasa, tempat ini buka pukul 12 siang hingga tengah malam. Sedangkan, selama Ramadan, buka pukul 12.00 hingga 18.00, setelah magrib.

Lapak di Ampel Kembang ini dikenal sangat selektif dalam menjual makanannya. Gak heran kalau rasanya terkenal sangat enak. Bahkan, banyak orang yang rela menempuh jarak jauh hanya untuk membeli takjil ke sini.

Ahmad menyatakan memang tak asal-asalan dalam menjual barang dagangannya. Semua penjual yang mau menitipkan makanannya harus dia coba langsung. "Kalau rasanya gak enak, saya gak mau jual," ucapnya.

Seorang pembeli menceritakan pengalamannya membeli makanan di sana sejak ia masih kecil, puluhan tahun yang lalu. "Rasanya enak banget, apalagi bumbu nasinya itu, meresap banget. Beda dari tempat lainnya," kata Mulyono (50). 

Tak cuma kurma, es permen karet ini seolah sudah menjadi "ikon" Kawasan Wisata Ampel. Rasanya enak, harganya pun murah meriah.

Terbuat dari susu kental manis dan sirup, harganya cuma Rp3.500. Kalau beli tiga, kamu dapat harga Rp10 ribu. Saat Ramadan, Ahmad bisa menjual hingga 300 termos es. Padahal kalau hari biasa hanya sekitar tiga termos saja.

"Alhamdulillah keuntungan saat Ramadan ini signifikan sekali, laba kotor bisa mencapai 40 juta per hari," tuturnya.

Tak hanya itu, kamu pun bisa membeli aneka jajanan pasar yang dibanderol mulai Rp1.000. "Saya paling suka beli samosa, kroket, nogosari, dan martabak mini," kata pembeli lainnya, Ahmad Ferdy (42). 

Selain es dan jajanan pasar, nasi bungkus juga jadi menu yang paling laris. Sehari bisa terjual hingga 4.000 bungkus. 

Selain ke Ampel Kembang, kami juga menelusuri kawasan wisata Makam Sunan Ampel. Sepanjang jalan dari Ampel Kembang, kamu bakal merasa seperti menemukan "surganya kuliner."

Banyak pula makanan khas Arab yang dijajakan di sini. Selain kurma, ada yang membuat kami cukup penasaran, yakni pukis khas Arab. Kalau biasanya empuk dan bentuknya kecil, pukis khas Arab ini tampak lebih besar dengan tekstur yang lebih padat.

Harga satuannya dibanderol Rp8.000, rasanya mirip kue mangkuk. Kata penjualnya sih, kue ini hanya bisa ditemui di kawasan Ampel saja.

Saat memasuki gang wisata Makam Sunan Ampel, kamu akan merasakan suasana yang berbeda. Selain makanan, terdapat orang berjualan baju, mainan, parfum, aksesoris, dan masih banyak lagi yang lainnya. 

Kamu akan menemukan beberapa toko kurma yang buka 24 jam. "Saya buka setiap hari, gak ada tutupnya. Kalau Ramadan sih ramainya 15 hari terakhir," tutur penjual kurma, Yamani (57) 

Masalah harga  bisa disesuaikan dengan kantongmu. Berbagai jenis  kurma ada di sini, dari yang rasanya biasa saja hingga yang enak banget. Harga paling murah dibanderol Rp5.000 per bungkus yang berisi 8-10 butir. Rasanya lumayan lah untuk harga segitu.

Mau cari baju Lebaran pun bisa. Harganya lebih murah dibanding beli di mall. Bahkan, harganya bisa turun lagi kalau kamu jago menawar. 

Kalau sudah ke Ampel, rasanya kurang afdal kalau tak ziarah ke makam wali atau itikaf di masjidnya. Jangan lupa pula cobain sumber air yang dianggap mengandung air zam-zam. Kamu bebas ke sini kapan saja, karena buka 24 jam.

Wah, asyik banget ya! Mumpung Ramadan masih dua pekan lagi, kamu bisa ngabuburit di Ampel dan merasakan pengalaman yang menyenangkan. Kalau ke sini, kenakan pakaian yang rapi, ya. Khusus perempuan, wajib memakai hijab. 

Nah, kamu sendiri sudah ke mana saja selama Ramadan ini?