Walking Tour, Tren Wisata Ramah Lingkungan di Pulau Dewata

Sempat padam akibat pandemi, kini destinasi wisata di Bali mulai ramai dan digemari wisatawan kembali. Bahkan, BPS mencatat kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali pada Oktober 2024 tercatat meningkat sebesar 21,34 persen dibandingkan Oktober 2023.
Pada era pariwisata berkelanjutan, yang sedang populer adalah walking tour. Kegiatan ini tidak hanya menawarkan pengalaman unik bagi wisatawan, tetapi juga memberikan kontribusi positif bagi lingkungan.
Berbagai kota telah menawarkan pengalaman walking tour, tidak terkecuali Kota Denpasar, jantung kota di Pulau Bali. Komunitas penyelenggara walking tour yang bisa kamu pilih di Bali ini adalah Kultara. Pada 23 November lalu, IDN Times Community bareng Kultara telah seru-seruan bareng keliling Puri Pemecutan.
1. Puri Pemecutan, tujuan yang ditawarkan dalam walking tour
Jika kamu tertarik dengan sejarah Kerajaan yang ada di Bali, maka Puri Pemecutan merupakan rute yang tepat untuk kamu jelajahi. Sebagai pembuka, kamu akan diajak menaiki dokar atau delman dari depan Terminal Tegal menuju Puri Agung Pemecutan.
Selanjutnya, perjalanan akan dilanjutkan dengan berjalan kaki menuju Pura Tambang Badung. Pura Tambang Badung adalah pura tertua yang menjadi pura leluhur bagi keluarga Puri Pemecutan. Dengan mengikuti walking tour ini, kamu dapat berkunjung ke bagian dalam Puri Agung Pemecutan dan Pura Tambang Badung. Namun, perlu diingat ya untuk menginformasikan kepada tour guide jika kamu sedang menstruasi karena terdapat bagian tertentu bangunan yang tidak dapat dimasuki oleh perempuan yang sedang masa menstruasi.
Setelah mengagumi keagungan dan keindahan bangunan Puri Agung Pemecutan dan Pura Tambang Badung, perjalanan dilanjutkan dengan melihat kawasan Setra Agung Badung. Setra dalam Bahasa Indonesia disebut kuburan atau makam. Walking tour ditutup dengan mengunjungi kawasan makam Raden Ayu Siti Khodijah.