Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Potret paspor dengan cap
Potret paspor dengan cap (unsplash.com/@kit)

Paspor merupakan dokumen penting yang wajib dimiliki setiap orang ketika akan bepergian ke luar negeri. Dokumen ini berfungsi sebagai identitas resmi, sekaligus syarat utama untuk melewati perbatasan negara.

Saat tiba di bandara tujuan, setiap orang harus melewati bagian imigrasi. Petugas akan memberi stempel paspor sebagai tanda resmi masuk atau keluar dari suatu negara. Selain sebagai bukti administrasi, stempel paspor juga sering dianggap kenang-kenangan berharga yang menandakan perjalanan seseorang di suatu negara.

Namun, dalam waktu dekat, tradisi stempel fisik ini akan segera berubah. Sebanyak 29 negara di Eropa berencana menghapus stempel paspor dan beralih ke sistem digital.

Lantas, negara mana saja yang menerapkan aturan baru ini dan apa dampaknya bagi wisatawan? Yuk, simak informasinya!

1. Uni Eropa meluncurkan sistem EES

Uni Eropa resmi meluncurkan sistem digital yang disebut Entry/Exit System (EES) atau Sistem Masuk/Keluar. Sistem ini akan menggantikan stempel paspor fisik bagi wisatawan yang memasuki Wilayah Schengen, yang mencakup 29 negara.

Wisatawan yang mengunjungi Eropa tidak lagi menerima cap di paspor mulai 10 April 2026. Sebagai gantinya, mereka akan dipindai menggunakan teknologi biometrik. Proses ini mencakup pengambilan gambar wajah dan sidik jari, serta penyimpanan data masuk dan keluar secara digital.

Meskipun stempel paspor akan dihapus, bukan berarti paspor kehilangan fungsinya. Dokumen ini tetap sangat penting sebagai identitas perjalanan. Sistem digital hanya akan menjadi pelengkap untuk melacak data kedatangan dan keberangkatan. Tujuannya meningkatkan keamanan sekaligus efisiensi proses imigrasi.

2. Apa dampaknya?

Potret paspor (unsplash.com/Blake Guidry)

Ada pun beberapa dampak dari kebijakan penghapusan stempel paspor ini bagi para wisatawan. Berikut di antaranya.

  1. Proses imigrasi menjadi lebih cepat dan praktis, karena wisatawan tidak perlu lagi mengantre hanya untuk mendapatkan cap di paspor. Semua pencatatan dilakukan secara digital, sehingga alurnya lebih efisien.

  2. Keamanan data perjalanan semakin terjamin. Informasi keluar-masuk wisatawan kini dicatat secara digital dan didukung dengan sistem biometrik. Jadi, risiko kehilangan atau pemalsuan data bisa diminimalisir.

  3. Meski demikian, ada satu sisi yang mungkin terasa kurang menyenangkan bagi sebagian traveler. Koleksi stempel paspor yang sering dianggap sebagai kenang-kenangan perjalanan tidak akan ada lagi, karena sistem sepenuhnya beralih ke digital. Namun, dari sisi pemerintah, kebijakan ini justru bisa memantau pergerakan wisatawan menjadi lebih akurat, cepat, dan efisien. Dengan begitu, bisa meningkatkan keamanan serta pengelolaan data keimigrasian.

3. Daftar negara yang menghapus stempel paspor

Potret paspor (unsplash.com/Agus Dietrich)

Berikut negara-negara Eropa yang akan menghapuskan stempel paspor secara bertahap.

  1. Austria.

  2. Belgia.

  3. Bulgaria.

  4. Kroasia.

  5. Ceko.

  6. Denmark.

  7. Estonia.

  8. Finlandia.

  9. Prancis.

  10. Jerman.

  11. Yunani.

  12. Hongaria.

  13. Islandia.

  14. Italia.

  15. Latvia.

  16. Liechtenstein.

  17. Lituania.

  18. Luksemburg.

  19. Malta.

  20. Belanda.

  21. Norwegia.

  22. Polandia.

  23. Portugal.

  24. Rumania.

  25. Slowakia.

  26. Slovenia.

  27. Spanyol.

  28. Swedia.

  29. Swiss.

Demikian informasi mengenai kebijakan baru yang menghapus stempel pada paspor. Dengan adanya sistem ini, proses imigrasi akan lebih cepat, akurat, dan modern. Gimana, kamu sudah siap mendapatkan pengalaman baru berwisata ke Eropa tanpa berburu cap paspor ini?

Editorial Team