Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi mendaki (freepik.com/freepik)

Naik gunung memang selalu penuh tantangan, apalagi soal cuaca yang sulit diprediksi. Di tengah kabut tebal, hujan mendadak, dan suhu ekstrem, perlengkapan yang dipakai bisa menentukan kenyamanan sekaligus keselamatan. Salah satu hal krusial yang sering dilewatkan adalah jenis jaket. Banyak pendaki pemula yang masih bingung memilih antara jaket waterproof dan windbreaker, padahal fungsinya sangat berbeda dan efeknya terasa langsung di lapangan.

Jaket waterproof jelas menawarkan proteksi maksimal di lingkungan basah dan dingin. Sementara windbreaker memang ringan dan ringkas, tapi kemampuannya terbatas ketika hujan mulai deras. Buat pendakian yang serius, terutama di daerah pegunungan tropis dengan curah hujan tinggi, pilihan jaket sebaiknya gak asal ringan.

Artikel ini membahas beberapa alasan kenapa jaket waterproof lebih unggul dibandingkan windbreaker saat naik gunung, terutama dari sisi fungsionalitas dan perlindungan.

1. Melindungi lebih maksimal dari hujan deras dan kabut

ilustrasi mendaki (unsplash.com/Annie Spratt)

Jaket waterproof didesain khusus untuk mencegah air hujan menembus lapisan kain, bahkan dalam kondisi badai sekalipun. Material seperti Gore-Tex atau eVent memiliki teknologi membran yang mampu memblokir air dari luar, tapi tetap memungkinkan uap dari dalam keluar. Hal ini sangat penting ketika tubuh mulai berkeringat saat mendaki, karena udara tetap bisa bersirkulasi. Windbreaker memang tahan angin, tapi gak punya kemampuan menyeluruh dalam menghalau air dalam intensitas tinggi.

Kabut tebal dan gerimis yang berkelanjutan bisa membuat pakaian basah tanpa terasa. Jaket waterproof mampu menjaga suhu tubuh tetap stabil karena bagian dalam tetap kering. Sementara windbreaker cenderung hanya melindungi dari angin dan sedikit gerimis, namun akan tembus jika hujan berlangsung lama. Kelembapan yang masuk bisa menyebabkan kedinginan dan bahkan hipotermia jika tubuh gak cepat menghangat.

2. Menjaga suhu tubuh tetap stabil di suhu ekstrem

ilustrasi mendaki (unsplash.com/Florian Delée)

Naik gunung artinya harus siap menghadapi perubahan suhu yang drastis. Di pagi hari bisa sangat dingin, tapi siang bisa cukup hangat, lalu kembali dingin saat sore. Jaket waterproof berperan besar dalam menjaga suhu tubuh tetap konsisten karena mampu menahan angin sekaligus air. Lapisan jaket ini biasanya dilengkapi insulasi atau lapisan tambahan yang membantu menjaga kehangatan tubuh.

Windbreaker, meskipun ringan, kurang mampu menahan suhu rendah karena minimnya insulasi. Saat tertiup angin gunung yang kencang, tubuh bisa terasa menggigil karena jaket gak cukup menahan panas dari dalam. Ini berisiko menurunkan energi dan konsentrasi saat menapaki jalur sulit. Jaket waterproof memberi perlindungan menyeluruh, membuat pendaki lebih fokus dan tenang menjalani rute pendakian.

3. Lebih tahan lama dan siap dipakai di berbagai medan

ilustrasi mendaki (unsplash.com/Erik Mclean)

Kualitas material pada jaket waterproof biasanya lebih kokoh dan tahan terhadap gesekan. Saat melewati jalur terjal, semak berduri, atau bebatuan kasar, jaket jenis ini tetap utuh dan gak gampang robek. Durabilitas ini penting terutama buat pendakian dengan rute panjang atau ekspedisi beberapa hari. Windbreaker cenderung memakai material tipis yang lebih cepat rusak jika dipakai di medan ekstrem.

Selain kuat, jaket waterproof juga umumnya tahan terhadap noda lumpur dan lebih mudah dibersihkan. Pendaki gak perlu khawatir jaket rusak saat tergesek tali carrier atau ransel yang berat. Di samping itu, banyak jaket waterproof yang juga dilengkapi fitur tambahan seperti hoodie adjustable, saku kedap air, dan ventilasi ketiak. Semua fitur ini sangat berguna di kondisi alam liar yang gak bisa diprediksi.

4. Investasi jangka panjang buat aktivitas outdoor serius

ilustrasi mendaki (unsplash.com/Erik Mclean)

Harga jaket waterproof memang cenderung lebih tinggi dibanding windbreaker, tapi nilai gunanya jauh lebih besar. Dalam jangka panjang, jaket ini bisa dipakai untuk berbagai aktivitas luar ruangan seperti mendaki, berkemah, hingga touring motor. Gak perlu beli jaket berbeda untuk setiap kegiatan karena waterproof bisa jadi satu-satunya andalan. Ketahanannya terhadap cuaca ekstrem juga membuatnya lebih hemat daripada harus ganti jaket berkali-kali.

Windbreaker memang murah dan ringan, tapi hanya cocok dipakai dalam situasi ringan dan sesekali. Kalau terlalu sering dipakai di cuaca ekstrem, windbreaker gampang rusak dan perlu sering diganti. Jaket waterproof jadi pilihan lebih cerdas buat yang serius menekuni aktivitas outdoor. Fungsinya yang serba bisa membuat pendaki lebih percaya diri menghadapi berbagai tantangan cuaca di alam terbuka.

Jaket waterproof jelas lebih unggul dibanding windbreaker saat berada di gunung. Bukan hanya dari sisi perlindungan, tapi juga daya tahan dan fungsionalitas yang lebih luas. Dalam situasi darurat atau cuaca ekstrem, perlengkapan seperti ini bisa membuat perbedaan besar.

Windbreaker memang punya keunggulan di bobot dan kepraktisan, tapi fungsinya terbatas. Kalau tujuannya adalah pendakian aman dan nyaman, jaket waterproof layak dijadikan investasi utama. Pilih perlengkapan yang gak sekadar ringan, tapi benar-benar bisa diandalkan saat dibutuhkan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team