5 Makanan yang Harus Dihindari Selama Naik Pesawat, biar Gak Begah

06 Jun 2019, 05:55 WIB

Instagram/tatjanasaphira

Traveling telah menjadi satu tren baru, terutama di kalangan millennials. Ada pula yang menganggapnya sebagai kebiasaan yang tak dianggap terlalu mewah.

Meski demikian, kita tak mungkin traveling tanpa persiapan yang matang. Di antaranya meliputi tiket transportasi, dana, penginapan, dan akomodasi selama di kota tujuan, hingga fisik.

Persiapan fisik sangat penting supaya kita tidak sakit selama liburan. Fisik pun juga diperlukan ketika melakukan penerbangan. Supaya tetap fit, beberapa makanan dan minuman ini seharusnya kita hindari sebelum naik pesawat. Apa saja ya?

1. Fast food atau junk food

Walaupun kita tidak bepergian menggunakan pesawat, mengonsumsi makanan siap saji sebaiknya dihindari dulu ya.

Secara biologis, tubuh sudah kepayahan mencerna makanan yang mengandung sodium dan lemak jenuh dalam fast food. Tugas itu makin berat kalau kita terbang, misalnya di ketinggian 35.000 kaki di atas permukaan laut.

2. Pemicu gas perut

Makanan yang dapat memicu lambung menghasilkan gas berlebih, antara lain brokoli, umbi-umbian, kacang, dan makanan yang dicampur bawang putih dalam jumlah besar. Makanan-makanan seperti itu berpotensi bikin kita mabuk udara, lho! Bisa juga menyebabkan perut kembung.

3. Alkohol

Bagi orang dewasa, konsumsi alkohol dalam jumlah aman tak akan bermasalah. Tapi lain halnya ketika dalam penerbangan. Alkohol akan membuat tubuh dehidrasi parah dan hilang konsentrasi. Fyi, alkohol tak cuma terkandung pada minuman beralkohol atau liquor saja, sebaiknya kamu juga menghindari makanan, seperti tape atau peuyeum dan durian sebelum terbang.

4. Soda atau minuman karbonasi

Minum soda sebelum naik pesawat akan memicu asam lambung naik. Kamu bisa kembung, hingga sesak napas. Perjalananmu tak akan nyaman, bisa juga mengganggu penumpang lain.

5. Jangan makan apa pun

Ini adalah skenario bersiaga paling aman, terlebih ketika kita akan melakukan perjalanan di angkasa dalam waktu cukup lama. Misalnya saat perjalanan umroh, haji, atau pergi ke Eropa yang penerbangannya bisa menempuh waktu di atas 8 jam.

Menurut riset Clifford Saper dari Harvard Medical School, berpuasa selama 16 jam sebelum long flight justru membantu tubuh tidak merasakan jetlag.

Jika kamu bisa memanipulasi badanmu supaya tetap lapar, maka tubuhmu akan tetap “sadar”, setidaknya sampai makan malam di negara tujuan yang zona waktunya berbeda dari tempat asal. Dari sini, jam tubuh kita lebih mudah menyesuaikan.

Nah, kalau kamu sendiri biasanya makan apa sebelum naik pesawat? Tulis di kolom komentar ya!