Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Suka Duka Menggunakan Connecting Flight saat Traveling, Setuju?

ilustrasi di bandara (unsplash.com/@instalook)

Jika kamu aktif menggunakan pesawat tentu sudah tidak asing lagi dengan istilah connecting flight, bukan? Connecting flight merupakan istilah yang merujuk pada aktivitas penerbangan dengan cara transit selama beberapa saat terlebih dahulu. Connecting flight biasanya memang untuk penerbangan jarak jauh seperti penerbangan internasional.

Tentunya menaiki pesawat secara direct flight dan connecting flight sangatlah berbeda. Bahkan jika kamu menggunakan penerbangan secara connecting flight, maka beberapa suka duka berikut ini pasti sering dirasakan.

1. Jarak tempuh yang relatif panjang

ilustrasi naik pesawat (pexels.com/@adrienn)

Satu hal yang identik dengan connecting flight adalah jarak penerbangan yang bisa dibilang panjang. Bisanya kamu perlu untuk transit di suatu negara terlebih dahulu sebelum akhirnya melanjutkan penerbangan ke negara tujuan.

Tentunya tak mudah untuk menjalani penerbangan jauh, apalagi dengan jarak tempuh hingga belasan jam lamanya. Kerap kali rasa lelah dan pegal cukup sering dirasakan apabila harus menggunakan pesawat dengan sistem connecting flight.

2. Harga yang lebih murah

ilustrasi tiket pesawat (pexels.com/@tdcat)

Beberapa maskapai juga ada yang menawarkan connecting flight meski pun jaraknya tak terlalu jauh dan hanya berkisar 3 jam saja. Namun, biasanya pesawat yang memberlakukan connecting flight cenderung lebih murah harganya dibandingkan pesawat yang melakukan direct flight.

Bahkan tak jarang beberapa maskapai budgeting juga ada yang menawarkan penerbangan dengan sistem connecting flight seperti ini. Tentu saja harga yang ditawarkan juga jadi lebih ramah di kantong sehingga bisa jadi pertimbangan serius.

3. Risiko terlambat pesawat apabila mengalami delay sebelumnya

ilustrasi naik pesawat (pexels.com/@punttim)

Penerbangan dengan sistem connecting flight tentu memiliki risiko tersendiri yang harus dihadapi. Salah satu risikonya adalah delay pesawat yang bisa berdampak pada tertinggalnya pesawat selanjutnya. Walaupun tentu tak ada orang yang mengharapkan terjadinya delay.

Untuk mencegah hal seperti ini, usahakan untuk memilih pesawat yang memiliki waktu transit cukup lama. Setidaknya cara ini akan bisa membantumu untuk menghindari risiko tertinggal pesawat selanjutnya apabila mengalami delay.

4. Bisa eksplorasi negara lain

ilustrasi membawa koper (pexels.com/@freestockpro)

Kata siapa transit itu melelahkan? Kamu juga bisa lho mengambil kesempatan transit untuk berlibur di negara tersebut. Apalagi jika kamu melakukan transit di negara yang bebas visa sehingga bisa bebas melakukan eksplorasi.

Jika kamu memperoleh durasi transit yang cukup lama, maka kamu bisa memaksimalkannya melakukan eksplorasi di negara sekitar. Dengan demikian, kamu jadi bisa berlibur dua kali yaitu di negara tempat transit dan negara tujuanmu nanti.

5. Repot membawa koper kabin

ilustrasi membawa koper (unsplash.com/@sunlingyan)

Tidak semua maskapai yang menawarkan connecting flight dapat memberikanmu jatah bagasi. Bahkan kamu perlu membeli bagasi tersebut apabila tak ingin repot membawa kopermu ke mana-mana pada saat melakukan transit.

Tentunya akan cukup melelahkan apabila kamu transit dengan membawa koper. Apalagi jika kamu memiliki inisiatif untuk berlibur di negara tempatmu transit. Oleh sebab itu, sebaiknya memilih maskapai yang sudah termasuk dengan bagasi atau pun membeli bagasi tambahan.

Ternyata melakukan penerbangan dengan sistem connecting flight memiliki suka dukanya tersendiri. Kamu jadi bisa memilih untuk menggunaakn penerbangan connecting flight atau pun direct flight. Mana yang menjadi pilihanmu?

 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Finley Shin
EditorFinley Shin
Follow Us