5 Tips Mendaki Gunung saat Menstruasi

- Kenali kondisi tubuh saat haid untuk persiapan pendakian yang matang dan tenang.
- Bawa persediaan pembalut lebih banyak, pilih jenis pembalut yang nyaman, dan bawa kantong sampah pribadi.
- Jaga tubuh tetap terhidrasi dengan air putih, bawa obat-obatan pribadi, dan sampaikan kondisi pada teman perjalananmu.
Mendaki gunung selalu menjadi pilihan bagi mereka yang suka tantangan dan memiliki jiwa petualang. Aktivitas outdoor satu ini tidak hanya disukai para lelaki saja, kaum perempuan seolah tidak mau kalah untuk menikmati keindahan alam yang disuguhkan selama perjalanan pendakian. Namun, sayangnya tidak seperti halnya para lelaki, ada beberapa momen para perempuan merasa was-was saat ingin melakukan pendakian. Ya, momen itu adalah saat mereka menstruasi atau datang bulan.
Nah, bagi kamu yang ingin mendaki gunung tapi sedang menstruasi, tak perlu risau karena sederet tips berikut mudah banget untuk kamu terapkan. Yuk, langsung saja disimak!
1. Kenali kondisi tubuh

Pada umumnya, saat menstruasi perempuan mengalami keluhan nyeri pada bagian perutnya. Hal tersebut karena adanya hormon yang muncul dalam tubuh selama masa haid berlangsung. Meski begitu, ada kalanya setiap perempuan memiliki respons yang berbeda, seperti sakit kepala, mual, kram, dan sebagainya. Oleh karena itu, wajib bagi kamu untuk mengenali kondisi tubuh selama masa menstruasi. Selain agar tenang selama dalam pendakian, mengenal kondisi tubuh akan membuat kamu mempersiapkan perbekalan dengan lebih matang.
2. Bawa persediaan pembalut lebih banyak

Jika kamu sedang menstruasi dan ingin melakukan pendakian ke gunung, sangat dianjurkan untuk membawa persediaan pembalut lebih banyak dari biasanya. Hal ini dikarenakan selama perjalanan kamu dituntut untuk sering bergerak. Tentu saja hal itu akan membuat peredaraan darah lebih lancar.
Agar perjalananmu tetap nyaman, gantilah pembalut selama kurang lebih 4 jam sekali. Pemilihan jenis pembalut juga tak kalah pentingnya, lho! Cobalah pilih pembalut dengan ukuran yang lebih panjang, tebal, dan yang terpenting paling nyaman untuk kamu gunakan beraktivitas.
3. Membawa kantong sampah pribadi

Meski setiap kelompok pendaki selalu membawa kantong plastik untuk tempat sampah, saat kamu menstruasi disarankan untuk membawa kantong sampah pribadi. Hal ini karena tidak semua orang terbiasa melihat sampah pembalut. Oleh karena itu, buanglah pembalut di kantong sampah pribadimu.
Untuk mengatasi agar bau tidak menyengat, kamu bisa taburi bubuk kopi pada kantung sampah kamu. Sampahmu adalah tanggung jawabmu. Jadi, sebisa mungkin harus tetap menjaga kebersihan alam. Jangan lupa bawa sampah turun ke bawah, ya!
4. Banyak konsumsi air putih

Selama masa menstruasi berlangsung, kamu akan mengeluarkan cairan tubuh lebih banyak dari biasanya. Apalagi, kamu juga akan mengeluarkan keringat selama pendakian. Oleh karena itu, sangat penting untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi dengan banyak mengkonsumsi air putih. Mengkonsumsi air putih juga membantumu tetap fokus dan bertenaga. Meski sangat dibutuhkan, jangan membawa air putih terlalu berlebihan karena hal itu akan menambah beban punggung saat kamu berjalan.
5. Membawa obat-obatan pribadi

Kamu tidak akan pernah tahu kondisi seperti apa yang akan kamu alami selama pendakian. Seperti kata pepatah, "sedia payung sebelum hujan". Maka dari itu, bekalilah dirimu dengan membawa obat-obatan pribadi yang mungkin akan kamu butuhkan selama masa menstruasi, seperti pereda nyeri atau vitamin.
Yang tidak kalah penting adalah sampaikan kondisimu pada teman perjalananmu sejak awal bahwa kamu sedang dalam masa haid. Hal ini akan sangat membantu karena temanmu akan memahami jika ada keluhan selama dalam pendakian. Selain itu, memberi tahu kondisimu juga membuat mereka lebih siap jika ada kondisi darurat.
Mendaki gunung selama masa menstruasi memang akan terasa lebih melelahkan dan sedikit merepotkan dari biasanya. Namun, jangan jadikan hal ini sebagai halangan untuk tetap bisa merasakan hawa sejuk serta melihat keindahan alam pegunungan. Have a nice trip!