5 Tips Naik Gunung Sambil Bawa Drone, Tetap Aman dan Seru

- Sebelum packing, pastikan kamu sudah mengecek aturan penerbangan drone di area pendakian. Cari tahu informasi resmi melalui website pengelola atau pos pendakian setempat.
- Pilih drone yang ringan agar tidak membebani carrier-mu. Pastikan juga drone yang kamu bawa mempunyai ketahanan baterai yang baik dan tahan terhadap angin kencang.
- Pastikan kondisi angin cukup aman agar drone tidak terbawa atau jatuh. Hindari menerbangkan saat angin terlalu kencang, meskipun drone-mu mempunyai fitur anti angin.
Naik gunung sudah jadi hobi yang tak hanya memanjakan fisik, tapi juga memanjakan mata. Banyak pendaki kini membawa drone untuk menangkap pemandangan indah dari ketinggian. Namun, ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan agar pengalaman membawa drone tetap aman dan menyenangkan.
Jangan sampai momen seru di puncak gunung berubah menjadi merepotkan lantaran masalah teknis atau aturan. Yuk, simak lima tips berikut ini agar kamu bisa mendaki sambil membawa drone dengan lebih tenang. Dengan persiapan yang tepat, maka hasil foto dan videomu akan jauh lebih memuaskan.
1. Pahami aturan dan izin sebelum membawa drone

Sebelum packing, pastikan kamu sudah mengecek aturan penerbangan drone di area pendakian. Setiap kawasan konservasi, taman nasional, atau gunung biasanya mempunyai kebijakan yang berbeda mengenai penggunaan drone. Jangan nekat menerbangkan drone tanpa izin karena selain berbahaya, risikonya juga bisa terkena denda.
Cari tahu informasi resmi melalui website pengelola atau pos pendakian setempat. Jika perlu, ajukan permohonan izin resmi beberapa hari sebelum naik gunung. Dengan begitu, kamu bisa menerbangkan drone tanpa rasa was-was.
2. Pilih drone ringan dan tahan cuaca

Naik gunung sudah cukup melelahkan, jadi pilih drone yang ringan agar tidak membebani carrier-mu. Drone lipat atau mini drone sangat cocok karena mudah dibawa dan cepat dikeluarkan saat momen bagus tiba. Pastikan juga drone yang kamu bawa mempunyai ketahanan baterai yang baik dan tahan terhadap angin kencang.
Cuaca di gunung bisa berubah cepat, jadi penting untuk memilih drone yang mempunyai sertifikasi tahan angin atau hujan ringan. Jangan lupa membawa cadangan baterai, tapi tetap perhatikan bobotnya. Ini akan sangat membantu saat ingin merekam pemandangan di puncak lebih lama.
3. Perhatikan kondisi angin dan ketinggian

Di gunung, angin sering lebih kencang dan tidak terduga. Sebelum menerbangkan drone, pastikan kondisi angin cukup aman agar drone tidak terbawa atau jatuh. Hindari menerbangkan saat angin terlalu kencang, meskipun drone-mu mempunyai fitur anti angin.
Selain angin, perhatikan juga ketinggian. Banyak drone mempunyai batas ketinggian maksimal dan area pegunungan sering kali lebih tinggi dari itu. Kenali spesifikasi drone-mu agar tidak memaksanya bekerja di luar batas kemampuan.
4. Rencanakan spot dan waktu terbang

Agar lebih efisien, tentukan spot terbaik untuk menerbangkan drone sebelum kamu naik. Carilah area terbuka yang tidak terlalu ramai pendaki supaya aman dan tidak mengganggu orang lain. Waktu terbaik biasanya saat pagi hari ketika cuaca lebih cerah dan angin belum terlalu kencang.
Selain itu, terbangkan drone hanya beberapa menit untuk menghemat baterai dan mengurangi risiko. Ingat, keindahan gunung juga bisa kamu nikmati langsung tanpa alat. Jadi, drone sebaiknya jadi pelengkap, bukan tujuan utama pendakian.
5. Jaga keselamatan diri dan alam sekitar

Jangan terlalu fokus pada drone sampai lupa memperhatikan jalan setapak atau jurang. Saat menerbangkan drone, selalu pastikan kamu berdiri di tempat aman dan stabil. Bawa juga tas khusus atau pelindung agar drone tidak rusak saat melewati jalur terjal.
Selain keselamatan diri, penting juga untuk menjaga alam. Hindari menerbangkan drone terlalu dekat dengan satwa liar atau tumbuhan sensitif. Pendakian tetap seru jika kita tetap peduli dengan kelestarian alam.
Siap membawa drone dan mengabadikan momen epik di gunung? Persiapan matang bikin perjalananmu makin seru dan hasil rekaman pun memukau.

















