Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Kesalahan Turis di Tokyo yang Bikin Malu, Nomor 4 Sering Dilakukan!

ilustrasi destinasi wisata Tokyo, Jepang (pexels.com/Pat Saengcharoen)
ilustrasi destinasi wisata Tokyo, Jepang (pexels.com/Pat Saengcharoen)
Intinya sih...
  • Membungkuk adalah bentuk penghormatan dan perlu diperhatikan saat bertemu orang Jepang.
  • Cara menggunakan sumpit dan perilaku di transportasi umum mencerminkan penghormatan terhadap budaya Jepang.
  • Disiplin dalam antre, melepas sepatu di tempat tertentu, dan menghargai momen kecil merupakan etiket dasar yang harus dipahami saat berlibur di Tokyo.

Tokyo adalah kota yang memukau dengan perpaduan unik antara tradisi dan modernitas. Setiap tahun, jutaan turis datang untuk menikmati kuliner lezat, teknologi canggih, dan budaya yang kaya. Namun tanpa sadar, banyak wisatawan melakukan kesalahan kecil yang bisa membuat malu atau bahkan dianggap gak sopan oleh warga lokal.

Kesalahan-kesalahan ini sering terjadi karena perbedaan budaya yang gak kita pahami. Misalnya, hal sederhana seperti cara antre atau berbicara di transportasi umum bisa membuatmu dapat tatapan gak nyaman dari orang sekitar.

Nah, biar kamu gak jadi turis yang bikin geleng-geleng kepala, simak tujuh kesalahan umum yang sering dilakukan wisatawan di Tokyo. Dengan memahami etiket dasar di Tokyo, kamu bisa lebih menghormati budaya setempat dan punya pengalaman liburan yang lebih menyenangkan. Yuk, langsung cek daftarnya!

1. Salah paham soal budaya membungkuk

ilustrasi budaya membungkuk di Jepang (unsplash.com/Buddy Photo)
ilustrasi budaya membungkuk di Jepang (unsplash.com/Buddy Photo)

Bagi orang Jepang, membungkuk bukan cuma basa-basi, lho. Ini adalah bentuk penghormatan, permintaan maaf, bahkan ucapan terima kasih. Tapi sebagai turis, kadang kita kebablasan atau malah cuek banget.

Misalnya kamu ketemu staf hotel lalu membungkuk terlalu dalam, atau malah gak membalas bungkukan mereka sama sekali, dua-duanya bisa bikin canggung. Gak perlu lebay, cukup tiru gaya membungkuk ringan seperti yang dilakukan orang lokal. Atau kalau bingung, anggukan kepala pun sudah cukup sopan.

2. Pakai sumpit sembarangan

ilustrasi makan dengan sumpit (unsplash.com/A. C.)
ilustrasi makan dengan sumpit (unsplash.com/A. C.)

Kelihatannya sepele, tapi cara kamu pakai sumpit bisa mencerminkan seberapa dalam kamu menghormati budaya Jepang. Misalnya, menusukkan sumpit ke nasi secara vertikal itu dianggap tabu karena mirip ritual pemakaman.

Jangan juga gesek-gesek sumpit sekali pakai seolah kamu lagi siap makan bakso di warung. Buat orang Jepang, itu seperti kamu bilang sumpitnya murahan. Kalau belum jago, mending latihan dulu di rumah biar gak kelihatan kikuk pas makan ramen atau sushi di restoran Tokyo.

3. Terlalu berisik di tempat umum

ilustrasi angkutan umum (pexels.com/Ayyeee Ayyeee)
ilustrasi angkutan umum (pexels.com/Ayyeee Ayyeee)

Tokyo mungkin kota besar yang ramai, tapi warganya tetap menjunjung tinggi ketenangan, terutama di transportasi umum. Kamu bakal lihat sendiri, di dalam kereta itu sunyi senyap. Gak ada yang ngobrol keras, apalagi tertawa terbahak-bahak.

Kalau kamu ngobrol dengan volume ala nongkrong di warkop, siap-siap dapat lirikan tajam dari penumpang lain. Jadi, jaga suara dan tahan dulu cerita seru sampai kamu turun dari kereta, ya.

4. Gak ikut antre dengan tertib

ilustrasi antre (pexels.com/Ayyeee Ayyeee)
ilustrasi antre (pexels.com/Ayyeee Ayyeee)

Kalau di sini antre sering diartikan “asal baris aja,” beda banget sama di Tokyo. Warganya sangat disiplin soal antre, mulai dari naik kereta, beli makanan, sampai masuk toilet umum. Langsung nyerobot karena lihat kursi kosong bisa bikin kamu jadi pusat perhatian, bukan karena keren, tapi karena dianggap gak sopan.

Jadi, kalau lihat garis di lantai atau tanda antrean, ikut aja. Mungkin butuh waktu lebih lama, tapi kamu bakal dihargai karena menghormati budaya lokal.

5. Masuk ruangan tanpa lepas sepatu

ilustrasi penginapan di Jepang (pexels.com/Satoshi Hirayama)
ilustrasi penginapan di Jepang (pexels.com/Satoshi Hirayama)

Salah satu aturan emas di Jepang adalah melepas sepatu saat masuk rumah atau tempat tertentu seperti restoran tradisional dan penginapan ryokan. Biasanya ada rak sepatu atau sandal khusus di pintu masuk. Kalau kamu langsung nyelonong masuk pakai sepatu, itu bisa dianggap kasar banget.

Jadi, perhatikan sekitar dan jangan malas lepas sepatu, ya. Kadang hal sekecil ini justru yang paling diingat orang Jepang tentang turis asing.

6. Enggak menghargai hal-hal kecil

ilustrasi street food di Jepang (pexels.com/Kassandre Pedro)
ilustrasi street food di Jepang (pexels.com/Kassandre Pedro)

Banyak turis fokus ke tempat hits seperti Shibuya, Tokyo Tower, atau Disneyland. Tapi Tokyo punya pesona di hal-hal kecil yang kadang gak disadari. Misalnya, senyum hangat dari pemilik warung kecil, atau taman mungil yang sepi tapi damai banget.

Kalau kamu cuma buru-buru ngejar itinerary, bisa jadi kelewatan momen berharga yang bikin pengalaman makin berkesan. Jadi coba deh sesekali santai, duduk di taman, nikmati suasana, dan rasakan Tokyo dari sisi yang lebih personal.

7. Malas belajar frasa bahasa Jepang

ilustrasi street cafe di Tokyo, Jepang (pexels.com/AXP Photography)
ilustrasi street cafe di Tokyo, Jepang (pexels.com/AXP Photography)

Biarpun banyak orang Tokyo bisa Bahasa Inggris, tetap aja gak ada salahnya belajar beberapa frasa dasar seperti arigatou (terima kasih), sumimasen (permisi/maaf), atau onegai shimasu (tolong). Kalau kamu menyapa pakai bahasa Jepang, warga lokal bakal lebih terbuka dan menghargai usahamu.

Mereka tahu kamu turis, tapi melihatmu mencoba aja sudah bikin mereka senang. Bahkan dari interaksi kecil kayak gini, kamu bisa dapat pengalaman lokal yang lebih tulus dan bermakna.

Kamu gak harus jadi ahli budaya Jepang untuk menikmati Tokyo. Tapi dengan sedikit usaha untuk memahami dan menghormati kebiasaan lokal, perjalananmu bakal jauh lebih menyenangkan, bukan cuma buat kamu, tapi juga buat orang-orang yang kamu temui di sana.

Kesalahan pasti bisa terjadi, tapi kalau kamu punya niat baik dan terbuka untuk belajar, orang Jepang akan sangat memaklumi. Jadi, sebelum packing koper, sempatkan waktu buat baca-baca budaya setempat, ya. Selamat menjelajahi Tokyo, dan semoga perjalananmu penuh cerita seru (yang gak bikin malu)!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nabila Inaya
EditorNabila Inaya
Follow Us