Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
potret coklat Rausch Das Schokoladenhaus (rausch.de)

Saat mengunjungi suatu tempat tak lengkap rasanya jika tidak memburu oleh-oleh sebagai cenderamata. Sebagai negara tuan rumah Euro 2024, Jerman kini ramai dikunjungi para wisatawan dari berbagai negara. Tujuan mereka tentu untuk menyaksikan pertandingan Euro 2024.

Selain menonton pertandingan bola, kamu juga bisa menjelajah dan mengelilingi kota-kota di Jerman. Bagi kamu yang datang ke Jerman jangan lupa buat membawa pulang oleh-oleh buat sanak saudara dan teman di rumah, ya. Berikut ini tujuh referensi oleh-oleh dari Jerman yang bisa kamu beli.

1. Jerman dikenal sebagai salah satu penghasil cokelat terbaik di dunia. So, jangan lupa beli cokelat khas Jerman sebelum pulang, ya!

potret coklat Rausch Das Schokoladenhaus (rausch.de)

2. Barang keramik seperti piring dan nampan dengan desain khas Jerman bisa dijadikan sebagai pajangan di rumah, lho!

potret barang keramik khas Jerman (drouot.com)

3. Siapa sangka potongan tembok Berlin yang bersejarah juga ramai dijadikan sebagai suvenir oleh para turis

potret serpihan tembok Berlin (the-berliner.com)

4. Sebagai salah satu negara produsen mobil, gak lengkap rasanya jika kamu gak membawa miniatur mobil buat jadi oleh-oleh

potret miniatur mobil (unsplash.com/Alev Takil)

5. Ampelmannchen adalah simbol pejalan kaki di Jerman. Ampelmannchen kerap dijadikan suvenir dalam bentuk poster, gantungan kunci, dan gelas

ilustrasi ampelmännchen (erfurt-mitte.de)

6. Knoppers adalah merek wafer berlapis hazelnut dan krim susu yang sudah menjadi camilan warga Jerman sejak tahun 1983

potret wafer Knoppers (brands-of-germany.com)

7. Lastly, kamu bisa coba Bethmannchen, kue tradisional Jerman yang berasal dari Kota Frankfurt

potret Bethmännchen, makanan khas Jerman (innungsbaecker.de)

Nah, sekarang udah gak bingung lagi, kan, mau beli oleh-oleh apa saat di Jerman? Ketujuh barang di atas bisa jadi rekomendasi buat kamu. Jangan lupa abadikan foto sebagai kenang-kenangan, ya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team