7 Penipuan Umum yang Sering Terjadi saat Liburan ke Luar Negeri

Waspada jika kamu tiba-tiba mengalami kejadian janggal seperti ditabrak orang tak dikenal atau mendadak ada yang bicara meracau padamu dengan bahasa yang tak dimengerti. Karena bisa jadi hal tersebut termasuk upaya pengalihan agar kamu tak sadar kalau barangmu telah dicuri.

Gak cuma di Indonesia, ternyata budaya "calo" tiket juga terdapat di sejumlah negara. Jangan terpancing hanya karena ia lancar berbahasa Inggris saat menawarkan pengurusan tiket. Apa pun itu, mulai dari transportasi hingga tiket masuk ke tempat wisata tertentu.

Karena bisa ada tiga kemungkinan yang terjadi. Pertama, dia benar-benar ingin membantu, kedua kamu harus membayar lebih mahal dari harga asli tiket, dan ketiga tiket yang diberikan palsu.

Seagai langkah antisipasi, ada baiknya kamu sudah menukarkan uang sejak di Indonesia. Namun, jika ada keadaan tertentu yang mengharuskan kamu menukar uang di luar negeri, pastikan kembali jumlah uang yang kamu terima meski dia telah menghitungnya di depan kita. Karena para "pemain" nakal kerap kali menyelipkan beberapa lembar uang di laci meja sembari menghitung jumlah uangnya secara pas.

Sebelum terlanjur membeli makanan, pastikan dulu berapa harganya pada penjual. Terutama kalau kamu berburu kuliner kaki lima yang tak memiliki daftar menu. Sebelumnya kamu bisa riset sendiri di internet berapa harga rata-rata street food di negara tertentu. Sebab, mereka sering mengira turis tak tahu berapa harga aslinya dan bisa dengan mudah menaikkan harga.

Taksi jadi kendaraan paling mudah dijangkau saat bepergian ke luar negeri karena kamu tak perlu ribet urusan tiket. Tapi sebelum naik, pastikan argometer taksi berfungsi dengan baik. Kalau tidak, si sopir bakal menarik tarif tinggi setelah kamu sampai di tempat tujuan.

Selain itu, sebaiknya kamu cari tahu soal rute jalan yang akan kamu lalui. Sopir taksi yang tak bertanggung jawab kerap menemuh jalur yang lebih jauh agar argo terus bertambah.

Adalah hal yang lumrah untuk bertanya arah saat kita tersesat di suatu tempat. Namun, kamu harus selektif memilih pada siapa kamu bertanya. Salah-salah, kamu malah diarahkan ke tempat yang tidak-tidak dengan sekawanan perampok yang menghadang.

Saat memutuskan pergi ke bar atau kelab malam, kita harus tetap waspada terhadap orang yang ingin mengajakmu minum bersama atau hanya sekadar berkenalan. Setelah minum beberapa gelas, bisa saja pria atau wanita tersebut justru meninggalkan tagihannya ke kamu.

Meski tak semua orang punya niat buruk terhadap orang asing, tak ada salahnya mawas diri untuk kejadian paling buruk. Riset sebanyak-banyaknya soal negara dan destinasi wisata yang ingin dituju juga bisa membantumu terhindar dari hal-hal yang tak diinginkan di atas.