Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi pencopet (unsplash.com/@alessia_cocconi)

Banyak negara di Eropa yang kerap dijadikan tujuan wisata masyarakat Indonesia. Salah satunya Prancis dengan ibu kotanya yang ikonik, yakni Paris. Kota modern tersebut terkenal berkat Menara Eiffel dan suasana romantisnya.

Sayangnya, Paris tak seindah yang kamu bayangkan. Dilansir dari Express, angka pencopetan di beberapa negara Eropa, seperti Spanyol, Italia, dan Prancis, cukup tinggi. Kebanyakan bahkan menargetkan para turis, sehingga sangat merugikan.

Terutama di Paris, kamu mungkin bertanya-tanya, kenapa di Paris banyak copet? Padahal, Paris adalah kota modern yang jadi jujugan masyarakat dunia. Selengkapnya simak ulasan di bawah ini, ya!

1. Tingkat keamanan untuk turis masih rendah

ilustrasi polisi (unsplash.com/pmarsan)

Pada 2013, Paris sempat mendapatkan reputasi buruk karena merajalelanya pencopet yang menargetkan turis. Pasalnya, saat itu Paris belum memiliki tingkat keamanan yang baik untuk traveler yang melancong ke ibu kota Prancis tersebut.

Menteri Dalam Negeri Prancis saat itu, Manuel Valls, sampai kerepotan membasmi pencopet di Paris. Bahkan, dilansir dari VOA, pencopet sampai masuk ke salah satu landmark terkenal di Paris, yakni Louvre Museum, dan melancarkan aksinya pada turis.

Ketika kasus itu terjadi, Valls mengerahkan sebanyak 200 polisi untuk membantu mengamankan museum ikonik tersebut. Hal tersebut disimpulkan sebagai tingkat keamanan turis di Paris masih kurang diperhatikan pemerintah setempat.

2. Tunawisma yang memenuhi jalanan Paris juga jadi faktornya

ilustrasi tunawisma (unsplash.com/jennerboy62)

Kalau kamu sering melihat Paris melalui foto di internet, maka yang kamu temukan hanyalah keindahannya saja. Jika dilihat lebih dalam, Paris memiliki masalah besar terkait homeless atau tunawisma.

Dilansir dari The New York Times, shelter di Paris tidak cukup untuk menampung sebanyak 100 ribu tunawisma. Sebelum 2020, jumlah tunawisma di Paris ditaksir 143 ribu orang. Namun, pada 2021, jumlahnya meningkat tajam hingga 300 ribu.

Membeludaknya tunawisma membuat mereka tak memiliki tempat tinggal. Tak jarang mereka mendekati wisatawan untuk melancarkan aksi copetnya. 

3. Ada beberapa cara mencuri yang dilakukan pencopet di Paris

Louvre Museum (unsplash.com/danieledandreti)

Banyak cara yang dilakukan pencopet di Paris untuk mendapatkan uang dan barang penting para traveler. Bisa dibilang, mereka sangat kreatif dalam menyusun rencana tersebut.

Melansir My Private Paris, pencopet seringkali bekerja dalam tim. Salah satu anggotanya mengalihkan perhatian korban, sementara lainnya mencuri barang. Biasanya, mereka akan menabrak korban, lalu tak terasa dompet korban sudah lenyap.

Selain itu, para pencopet juga tak segan berpura-pura bersikap ramah kepada si korban. Mereka memulai percakapan, lalu menawarkan bantuan, atau bahkan mengatakan ada noda di pakaian korban. Wajib berhati-hati, karena ini awal dari sebuah pencurian, lho!

Kota seindah dan semodern Paris ternyata menyimpan rahasia gelap. Traveler yang datang berlibur ke Paris diharapkan lebih berhati-hati dengan para pencopet. Kalau kamu mau liburan ke Paris, Prancis, pastikan menjaga barang bawaan dengan baik, ya!

Editorial Team