TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kenali Rute, Aturan, dan Tips Mengunjungi Desa Wisata Baduy

Yang belakangan diusulkan dihapus dari kategori desa wisata

instagram.com/wisatasukubaduy

Kawasan Desa Adat Baduy belakangan ini menjadi perbincangan hangat setelah muncul wacana penghapusan daearah ini sebagai destinasi wisata. Masyarakat Badui sendiri yang menginginkannya, lalu berharap menjadi cagar budaya.

Permintaan masyarakat Baduy ini kabarnya disampaikan lewat sebuah surat terbuka yang dikirim ke Presiden Joko Widodo pada Senin, 6 Juli 2020.

Belakangan, surat itu dibantah dan disebut tidak mewakili seluruh tokoh serta masyarakat Baduy. Menurut Kepala Desa Kanekes, Jaro Saija, Desa Kanekes sebagai tempat tinggal masyarakat Baduy masih boleh dikunjungi wisatawan.

Namun, warga Baduy meminta agar nama Wisata Baduy diganti menjadi Saba Budaya Baduy. Ini artinya wisatawan yang berkunjung tujuannya adalah untuk silaturahmi, bertemu, dan berinteraksi. Sementara jika wisata, orang Baduy seolah-olah menjadi tontonan.

Jaro Saija mengatakan penyebutan Saba Budaya Baduy sebetulnya sudah ada sejak beberapa tahun lalu. Bahkan sudah dibentuk peraturan desa mengenai Saba Budaya.

Nah, kalau kamu berencana mengunjungi Saba Budaya Baduy, berikut rute, aturan, dan tips-tipsnya yang harus kamu pahami.

1. Cara menuju Desa Baduy

instagram.com/wisatasukubaduy

Desa Adat masyarakat Baduy terletak di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten. Desa ini terletak sekitar 160 kilometer dari pusat Kota Jakarta.

Waktu yang ditempuh untuk menuju Desa Kanekes adalah sekitar lima jam perjalanan. Dari Jakarta, kamu bisa naik KRL dari Stasiun Tanah Abang menuju Rangkasbitung, ibu kota Kabupaten Lebak.

Sampai di Rangkasbitung, kamu bisa melanjutkan perjalanan menggunakan kendaraan umum berupa elf lokal untuk menuju Ciboleger, yang merupakan pintu gerbang menuju Kampung Baduy.

Dari sinilah perjalanan trekking dimulai. Sebenarnya, ada dua jalur yang bisa kamu pilih, yakni Ciboleger dan Cijahe.

Jalur Ciboleger ini lebih ramah turis dengan fasilitas lengkap dan suasana yang ramai. Namun jika lewat jalur ini, diperlukan trekking sekitar 4-5 jam. Jalur Cijahe memiliki jalan yang cukup rusak dan berlubang, tetapi hanya durasi trekking kurang dari satu jam saja.

Sebelum sampai ke Desa Adat Baduy di Kanekes, kamu akan menjumpai beberapa kampung baduy luar dan Taman Nasional Ujung Kulon Pandeglang. Sesampainya di pintu gerbang Desa Kanekes, kamu kembali bisa melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki.

Baca Juga: Wisata Pantai Indrayanti Yogyakarta: Harga Tiket, Rute, dan Tipsnya

2. Aturan yang harus kamu patuhi

kemenparekraf.go.id

Masyarakat Baduy dikenal selalu memegang teguh adat istiadat dan aturan. Oleh karena itu, ada beberapa peraturan yang wajib kamu patuhi saat berkunjung ke Desa Adat Baduy.

Jika kamu berada di Baduy Dalam, kamu dilarang mengambil foto atau video lewat perangkat apa pun. Jika mandi di sungai tidak boleh menggunakan sabun, sampo, dan pasta gigi.

Selain itu, masyarakat Baduy juga dikenal sangat memelihara alam dengan baik. Oleh karena itu, kamu dilarang keras untuk membuang sampah sembarangan. Para wisatawan yang berkunjung diwajibkan membawa kembali sampah-sampah mereka.

Baca Juga: 10 Rute yang Seru dan Menakjubkan untuk Touring Akhir Pekan

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya