TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Hal Terlarang saat Naik Gunung yang Perlu Kamu Hindari, Apa Saja?

Untukmu yang akan naik gunung, wajib tahu hal ini

Ilustrasi mendaki gunung sendirian (unsplash.com/Holly Mandarich)

Naik gunung jadi salah satu cara healing favorit orang Indonesia, terutama para pencinta alam. Apalagi gunung-gunung di Indonesia seperti Rinjani, Semeru, Sumbing, dan Sindoro dikenal memiliki pemandangan alam yang luar biasa indahnya.

Di sisi lain, naik gunung bukanlah aktivitas yang mudah dilakukan. Pertama, kamu harus punya fisik dan stamina yang kuat. Perbekalan yang dibutuhkan untuk naik gunung juga gak sedikit. Terakhir, kamu juga wajib tahu segala informasi mengenai gunung yang akan kamu daki, termasuk larangannya.

Berikut 7 hal terlarang saat naik gunung yang wajib kamu hindari!

1. Buang sampah sembarangan

ilustrasi sampah botol plastik (unsplash.com/Erik Mclean)

Berbeda dengan lingkungan perkotaan dimana tempat pembuangan sampah bisa ditemukan dengan mudah, di gunung kamu gak akan menemukan hal yang sama. Namun hanya karena gak ada tempat sampah, bukan berarti kamu bisa buang sampah sembarangan. Terlebih di gunung yang alamnya masih sangat asri, sampah-sampah yang kamu buang jelas akan merusak pemandangan.

Solusinya setelah makan, kamu harus mengumpulkan semua sampah, menyimpannya di kantung plastik, dan membawanya bersamamu. Ketika turun gunung dan sampai di pemukiman warga, kamu bisa membuang sampah-sampah tersebut di tempat pembuangan. 

2. Memotong jalur pendakian

ilustrasi pendaki (unsplash.com/JUSTIN BUISSON)

Gunung yang populer seperti Prau, Sumbing, atau Sindoro sudah memiliki fasilitas yang sangat baik. Bukan hanya pos pendaftaran, tapi juga pos untuk mendirikan tenda hingga jalur resmi yang aman untuk dilalui pendaki. Sayangnya meski pihak pengelola sudah menyediakan jalur resmi, kadang masih aja ada pendaki nakal yang iseng membuka jalur baru.

Well, gak peduli seberapa berpengalamannya kamu, membuka jalur sendiri jelas sangat riskan karena kamu gak mengenali daerah tersebut. Bagaimana kalau akhirnya kamu nyasar atau bertemu hewan buas? Kalau sudah begitu, nyawa kamu sendirilah yang akan jadi taruhannya.

3. Mengotori sumber air

ilustrasi sungai (unsplash.com/Marc Zimmer)

Menemukan sumber air bukan hal yang mudah di gunung. Meski ada danau atau sungai, biasanya hanya ditemukan di spot tertentu aja. Makanya kalau kamu menemukan sumber air, cukup ambil air sebanyak yang kamu butuhkan dan jangan dikotori.

Sumber air seperti sungai sangat penting, bukan hanya bagi pendaki lain tapi juga hewan-hewan liar yang ada di gunung tersebut. Terlebih, beberapa mata air juga mengalir sampai ke pemukiman dan digunakan untuk keperluan sehari-hari warga setempat. Jangan sampai kamu yang bikin ulah, orang lain yang kena getahnya.

Baca Juga: 20 Perlengkapan Naik Gunung yang Perlu Dibawa saat Mendaki, Cek Yuk!

4. Melakukan vandalisme di area gunung

ilustrasi tembok yang dicorat-coret (unsplash.com/Agto Nugroho)

Salah satu kelakuan paling norak yang sering dilakukan oleh para pendaki adalah melakukan vandalisme. Biasanya aksi ini dilakukan dengan mencoret-coret batuan yang ada di kamp atau puncak.

Buat yang melakukannya, objek yang dicorat-coret mungkin gak lebih dari batu biasa. Namun ketika kamu melakukannya, kamu sebetulnya sedang merusak alam. Gak ada keren-kerennya sama sekali!

5. Menyalakan api unggun sembarangan

ilustrasi orang-orang berkumpul di depan api unggun (unsplash.com/Jonathan Forage)

Udara di gunung memang dingin, apalagi kalau sudah malam atau sehabis hujan. Untuk menghangatkan badan, biasanya para pendaki berinisiatif membuat api unggun. Sebetulnya gak ada yang salah dengan ini, selama kamu gak membuatnya di sembarang tempat.

Api unggun paling aman dibuat di pos pendakian yang lokasinya ada di tanah lapang. Sebisa mungkin hindari membuat api unggun di jalur atau area yang dekat dengan pepohonan. Di musim kemarau terutama, membuat api di luar pos pendakian sangat berbahaya karena bisa memicu terjadinya kebakaran hutan.

Terus kalau mau masak gimana? Untuk urusan masak-memasak, kamu bisa membawa kompor portable. Jadi gak perlu ribet nyalain api unggun lagi!

6. Merusak tanaman dan mengganggu hewan

gambar bunga edelweis (unsplash.com/Robin Billy)

Jangan ngaku sebagai pencinta alam sejati kalau kamu masih suka merusak alam, apalagi sampai mengganggu hewan saat mendaki gunung. Merusak alam di sini bukan hanya dengan menebang pohon sembarangan atau vandalisme, tapi juga hal-hal kecil seperti memetik tanaman atau bunga tanpa tujuan yang jelas.

Misalnya ketika kamu naik gunung lalu menemukan bunga edelweis.Dikenal sebagai bunga keabadian, gak sedikit pendaki yang iseng memetiknya. Meski hanya memetik satu dua bunga, hal ini sama sekali gak bisa dibenarkan. Apalagi di pos pendakian, petugas juga sering melakukan pemeriksaan terhadap pendaki. Mereka yang ketahuan memetik bunga atau tanaman lain biasanya akan dikenakan denda, bahkan disuruh balik lagi ke gunung untuk mengembalikan apapun yang mereka ambil ke tempatnya. 

Verified Writer

Siti Marliah

Instagram: @sayalia

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya