Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi kursi kereta api
ilustrasi kursi kereta api (unsplash.com/Chat Hadir)

Ketika bepergian dengan mobil atau pesawat, sabuk pengaman pasti tersedia di semua kursi. Fungsinya bukan sekadar formalitas, tapi jadi pelindung utama bagi pengemudi dan penumpang. Dengan mengenakan sabuk pengaman, risiko cedera serius bahkan kematian saat kecelakaan bisa berkurang secara signifikan.

Namun, pernahkah kamu penasaran kenapa kereta api tidak ada sabuk pengaman? Padahal kereta api termasuk transportasi umum yang juga berisiko mengalami kecelakaan. Mau tahu jawabannya? Yuk, simak di bawah ini!

1. Risiko kecelakaan pada kereta api jarang terjadi

ilustrasi kursi kereta api (unsplash.com/Kubra Arslaner)

Alasan utama tidak adanya sabuk pengaman di kereta api berkaitan erat dengan sifat dasar dan mekanisme kecelakaan yang mungkin terjadi. Berbeda dengan mobil, risiko kecelakaan kereta api terbilang cukup rendah. Meskipun tingkat keselamatan yang dicapai dapat sangat bervariasi.

Dilansir dari Railway Safety Council, penelitian Komisi Eropa sejak 2019 menunjukkan bahwa risiko kematian penumpang kereta di Uni Eropa hanya 0,09 per miliar kilometer. Angka ini hampir sepertiga risiko kematian penumpang bus dan 28 kali lebih aman dibanding mobil. Oleh sebab itu, kereta api dianggap sebagai moda transportasi yang cukup aman.

2. Kereta api sudah didesain seaman mungkin

ilustrasi kursi kereta api (unsplash.com/Chat Hidir)

Selanjutnya, material dan desain kereta api juga berbeda dari mobil atau bus. Interior gerbong, terutama kursinya, dirancang khusus untuk membatasi gerakan tubuh penumpang saat terjadi benturan. Desain ini membantu meminimalkan risiko cedera dan meningkatkan keselamatan dalam situasi darurat.

Terlebih lagi, memasang sabuk pengaman pada kursi kereta api perlu biaya yang cukup mahal. Kalau di mobil, penumpang hanya bisa duduk, berbeda dengan kereta api yang memberikan kebebasan pada penumpang untuk duduk, berdiri, bahkan berjalan. Dengan begitu, penggunaan sabuk pengaman justru akan menjadi masalah.

3. Risiko proyektil dari penumpang yang tidak memakai sabuk pengaman

ilustrasi kursi kereta api (unsplash.com/Curated Lifestyle)

Alasan terakhir kenapa kenapa tidak ada sabuk pengaman di kereta api adalah adanya risiko proyektil. Di mana penumpang yang tidak memakai sabuk pengaman berpotensi berubah menjadi "proyektil" ketika terjadi benturan. Tentunya hal ini akan membahayakan penumpang lainnya.

Dilansir dari Train Conductor , pemasangan sabuk pengaman pada kursi kereta api justru memperbesar risiko penumpang terluka atau tewas saat kecelakaan. Hal ini disebabkan oleh gaya dorong yang dihasilkan jauh lebih besar dibanding saat terjadi tabrakan pada mobil.

Sabuk pengaman memang bisa memberikan keamanan, tetapi tidak berlaku pada kereta api. Justru, pemasangan sabuk pengaman membuat penumpang tidak nyaman dan kesulitan bergerak. Selain itu, kemungkinan lebih banyak kerugian daripada keuntungan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team