Powerbank jadi perangkat elektronik yang tidak boleh ketinggalan saat sedang traveling. Yap, benda portable ini dapat menyelamatkanmu ketika kehabisan daya dan tidak ada aliran listrik. Namun, kamu tidak boleh sembarangan membawanya dalam penerbangan, lho!
Ada ketentuan terkait powerbank yang boleh dibawa ke pesawat. Jika powerbank yang kamu bawa tidak sesuai dengan aturan, bisa jadi malah harus 'dititipkan' ke petugas dan dilarang kamu bawa. Hayo, lho!
Kamu tentu bertanya-tanya kenapa powerbank tidak boleh dibawa ke pesawat. Padahal, perangkat ini merupakan life saver, terlebih buat yang suka bikin konten saat jalan-jalan.
Well, International Air Transport Association alias IATA menerapkan pembatasan bukan tanpa alasan, lho! Baterai litium yang kebanyakan digunakan pada perangkat elektronik, termasuk powerbank dapat menghasilkan tingkat panas berbahaya.
Jika dibiarkan, ini dapat memicu pengapian atau korsleting yang mudah. Kamu tentu tidak ingin hal ini terjadi ketika sedang berada di atas udara, bukan?
Nah, IATA sudah menetapkan standar baterai termasuk powerbank yang boleh dibawa ke pesawat. Ketentuan ini juga dipertegas dengan adanya aturan dari Pemerintah Republik Indonesia. Apa saja?
Di Indonesia, Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan telah menerbitkan Surat Edaran (SE) Nomor 015 Tahun 2018. Surat edaran tersebut membahas tentang ketentuan membawa powerbank dan bentuk baterai litium lainnya.
Demi keamanan, setiap penumpang diizinkan membawa powerbank dengan kapasitas tidak lebih dari 160 Wh. Pihak maskapai pun berhak menanyakan pada setiap penumpang saat proses check in. Kamu pun diwajibkan melapor jika membawa baterai tambahan.
Surat edaran tersebut juga menyebutkan batasan powerbank yang boleh dibawa oleh penumpang. Jumlah yang diizinkan untuk dibawa adalah dua buah powerbank dengan kapasitas daya sesuai ketentuan.
Syarat lainnya, kamu wajib membawa powerbank ke bagasi kabin. Tidak diperkenankan meletakkan baterai jenis apa pun terpasang pada perangkat dan diletakkan di bagasi terdaftar. Selain itu, penumpang dilarang mengisi daya gadget selama penerbangan.
Sayangnya, pihak maskapai berhak untuk menyita powerbank yang memiliki kapasitas melebihi batas tersebut. Surat edaran terkait menyebut powerbank dengan daya lebih dari 160 Wh atau yang tidak teridentifikasi dilarang dibawa ke pesawat udara.
Meski perangkat pengisi dayamu disita, penumpang tetap diizinkan untuk terbang, kok. Namun, jika penumpang tetap memaksa untuk membawa powerbank, maskapai akan melarangnya untuk naik ke pesawat.
Salah satu aturan lain terkait powerbank dan pesawat adalah pendataan sebelum flight. Sebelum naik pesawat, kamu wajib menunjukkan power bank yang dibawa saat security check.
Sebutkan pula besaran Wh dari pengisi daya portable. Hal ini dilakukan untuk memeriksa besaran daya sesuai dengan ketentuan. Hindari berbohong karena dapat membahayakan seluruh penerbangan.
Selain itu, perlu kamu tahu bahwa masing-masing maskapai memiliki hak untuk mengatur bawaan powerbank pada penerbangannya. Seluruhnya berpedoman pada ketentuan IATA dan Surat Edaran Kementerian Perhubungan jika maskapai beroperasi di Indonesia.
Ada beberapa aturan membawa powerbank di maskapai luar negeri, yang biasanya berbeda dengan maskapai dalam negeri. Berikut di antaranya:
Perbedaan ketentuan powerbank yang boleh dibawa ke pesawat juga bervariasi, tergantung kebijakan masing-masing maskapai. Jadi, pastikan menanyakannya terlebih dahulu sebelum memulai perjalanan, ya!
Selain ulasan ini, masih banyak tips wisata lainnya yang perlu kamu ketahui. Cek ulasannya di IDN Times, ya!