Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi koper (vecteezy.com/Suwinai Sukanant)

Aturan bagasi jadi salah satu hal yang sering luput diperhatikan saat merencanakan perjalanan udara. Banyak penumpang terlalu fokus pada tiket murah, kursi nyaman, atau jam keberangkatan, sampai akhirnya baru sadar soal batas berat koper saat tiba di bandara. Akibatnya, denda kelebihan bagasi jadi risiko yang bisa mengganggu anggaran liburan kamu, apalagi jika maskapai menerapkan tarif tambahan yang cukup tinggi per kilogramnya.

Masalah ini sebenarnya bisa dicegah sejak jauh hari, asalkan kamu tahu cara menyesuaikan bawaan dengan ketentuan maskapai. Sebab, tiap maskapai punya kebijakan bagasi yang berbeda, baik dari segi berat, ukuran, hingga jenis barang yang diperbolehkan. Karena itu, memahami aturan bagasi bukan cuma soal membaca tiket, tapi juga langkah penting buat memastikan perjalanan tetap hemat dan nyaman.

Berikut lima langkah praktis agar kamu bisa menghindari denda kelebihan bagasi saat naik pesawat.

1. Maskapai menetapkan batas berat bagasi

ilustrasi koper (vecteezy.com/Suwinai Sukanant)

Setiap maskapai memiliki ketentuan berat bagasi yang wajib dipatuhi penumpang. Umumnya, maskapai domestik memberikan batas sekitar 20 hingga 30 kilogram untuk bagasi tercatat dan 7 kilogram untuk bagasi kabin. Namun, ada pula maskapai bertarif rendah yang bahkan tidak menyertakan bagasi tercatat dalam harga tiket, sehingga harus dibeli terpisah.

Perbedaan ini penting untuk diperhatikan sebelum membeli tiket. Cek ulang jenis tiket yang kamu pilih karena bisa jadi harga yang lebih murah ternyata tidak termasuk jatah bagasi. Jika kamu membawa banyak barang, membeli jatah bagasi tambahan saat pemesanan tiket akan jauh lebih murah dibanding membayar denda di bandara.

2. Penumpang perlu menimbang barang sebelum berangkat

ilustrasi koper (vecteezy.com/Suwinai Sukanant)

Menimbang koper sebelum berangkat bisa mencegah kejutan saat check-in. Banyak orang terburu-buru menyiapkan barang tanpa benar-benar menghitung berat totalnya. Padahal, timbangan digital portabel untuk koper kini mudah ditemukan dan bisa sangat membantu mengukur berat bagasi secara akurat.

Dengan menimbang dari rumah, kamu bisa mengatur ulang isi koper jika ternyata terlalu berat. Misalnya, memindahkan sebagian isi ke tas kabin atau meninggalkan barang yang tidak terlalu penting. Ini langkah sederhana yang sering diabaikan, tapi sangat efektif menghindarkan kamu dari denda tambahan di hari keberangkatan.

3. Penumpang bisa memanfaatkan bagasi kabin dengan maksimal

ilustrasi bagasi kabin (vecteezy.com/Titiwoot Weerawong)

Bagasi kabin sering kali hanya dianggap sebagai tempat menyimpan barang-barang kecil atau dokumen penting. Padahal, jika dimanfaatkan secara cermat, tas kabin bisa membantu mengurangi berat koper utama. Beberapa maskapai bahkan memperbolehkan membawa satu koper kabin dan satu tas kecil sekaligus ke dalam kabin.

Manfaatkan kesempatan ini dengan membawa barang yang berat namun aman dibawa ke kabin, seperti pakaian tebal, buku, atau peralatan elektronik. Pastikan tas kabin kamu masih sesuai ukuran standar yang ditentukan maskapai agar tidak harus dititipkan. Strategi ini bisa mengurangi beban koper utama dan membuatmu lebih fleksibel saat packing.

4. Penumpang bisa membeli bagasi tambahan dari awal

ilustrasi membeli tiket pesawat (vecteezy.com/Perawit Boonchu)

Jika kamu memang tahu sejak awal bahwa bawaanmu akan melebihi batas, mempertimbangkan untuk membeli bagasi tambahan lebih awal bisa menghemat biaya. Sebagian maskapai memberlakukan tarif lebih murah untuk pembelian bagasi lewat aplikasi atau situs mereka sebelum check-in. Sementara itu, pembelian langsung di bandara biasanya dikenai tarif lebih tinggi.

Langkah ini cocok dilakukan untuk perjalanan jauh, liburan panjang, atau perjalanan pulang kampung yang butuh membawa banyak barang. Membeli bagasi tambahan bukan berarti boros, justru langkah antisipatif agar kamu tidak terkena denda di saat terakhir. Dengan begitu, kamu bisa mengatur keuangan perjalanan lebih pasti tanpa kejutan.

5. Penumpang perlu tahu barang yang dihitung sebagai bagasi

ilustrasi stroller (vecteezy.com/architectphd)

Tidak semua barang bisa kamu bawa seenaknya. Barang-barang seperti alat musik, stroller, atau perlengkapan olahraga sering kali dihitung sebagai bagasi khusus, dengan aturan terpisah dari koper biasa. Bahkan suvenir tertentu atau makanan dalam jumlah besar bisa menyebabkan koper melebihi batas berat tanpa disadari.

Selain itu, beberapa barang memiliki pembatasan ketat karena alasan keselamatan, seperti power bank berkapasitas besar atau cairan dalam jumlah tertentu. Mengetahui apa saja yang dihitung sebagai bagasi dan apa yang bisa dibawa ke kabin akan membuat proses pemeriksaan berjalan lebih cepat, aman, dan bebas dari biaya tak terduga. Informasi ini biasanya tersedia di situs resmi maskapai, jadi sebaiknya dibaca sebelum terbang.

Memahami aturan bagasi bukan sekadar formalitas saat naik pesawat, tapi bagian dari perencanaan perjalanan yang cerdas. Dengan mengetahui batas berat hingga membeli bagasi tambahan saat perlu, kamu bisa terhindar dari denda mahal yang sering muncul tiba-tiba. Jangan sampai liburan atau perjalanan pentingmu terganggu hanya karena urusan koper yang seharusnya bisa diantisipasi sejak awal.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team