Bolehkah Bawa Makanan dari Rumah ke Kabin Pesawat?

Aturan kabin memang seringkali jadi hal yang membingungkan, terutama saat menyangkut barang-barang pribadi seperti makanan. Banyak penumpang memilih membawa bekal sendiri demi kenyamanan, kesehatan, atau karena alasan selera. Namun, tak sedikit juga yang ragu: apakah membawa makanan dari rumah ke kabin pesawat melanggar aturan maskapai atau justru diperbolehkan?
Pertanyaan ini cukup wajar karena setiap maskapai bisa punya kebijakan berbeda dan belum semua informasi tersedia secara rinci. Ditambah lagi, jenis makanan yang dibawa, durasi penerbangan, serta rute internasional atau domestik bisa memengaruhi keputusan petugas di lapangan. Maka dari itu, penting bagi calon penumpang untuk memahami dengan jelas bagaimana regulasi seputar makanan pribadi di dalam pesawat. Berikut ini lima penjelasan yang bisa bantu kamu untuk lebih memahami aturan terkait membawa makanan ke kabin pesawat.
1. Maskapai menetapkan kebijakan berdasarkan jenis makanan

Setiap maskapai memiliki pedoman yang mengatur apa saja yang bisa dan tidak bisa dibawa ke dalam kabin, termasuk soal makanan. Secara umum, makanan padat seperti roti, biskuit, atau nasi bungkus lebih mudah diterima untuk dibawa ke kabin bila dibandingkan dengan makanan cair seperti sup atau saus dalam jumlah besar. Hal ini berkaitan langsung dengan aturan keamanan penerbangan yang melarang cairan lebih dari 100 ml di kabin.
Namun bukan cuma bentuknya saja yang jadi perhatian, tapi juga potensi baunya. Makanan dengan aroma menyengat seperti durian atau sambal bawang bisa ditolak meskipun secara fisik padat. Beberapa maskapai bahkan punya larangan tersendiri untuk makanan apa saja yang dianggap bisa mengganggu kenyamanan penumpang lain. Karena itu, sebelum membawa makanan, periksa dulu situs resmi maskapai pesawat yang akan kamu tumpangi.
2. Rute penerbangan mempengaruhi izin membawa makanan

Rute penerbangan juga ikut menentukan apakah makanan dari rumah boleh dibawa ke dalam kabin atau tidak. Untuk penerbangan domestik, biasanya aturannya lebih longgar dan fokus pada keamanan serta kenyamanan di dalam pesawat. Selama tidak membawa cairan berlebihan dan tidak mengganggu penumpang lain, makanan pribadi yang kamu bawa masuk ke kabin umumnya masih diperbolehkan.
Berbeda halnya dengan penerbangan internasional. Banyak negara memiliki aturan ketat soal barang bawaan penumpang, terutama makanan. Beberapa jenis makanan mentah, produk hewani, atau bahkan hasil pertanian sering kali dilarang masuk ke negara tujuan, bahkan jika hanya dibawa di kabin sekalipun. Jadi, meski diperbolehkan naik pesawat, makanan yang kamu bawa bisa disita saat pemeriksaan imigrasi di negara tujuan.
3. Proses keamanan bandara menyaring makanan cair dan basah

Salah satu tantangan saat membawa makanan ke dalam kabin adalah proses pemeriksaan di pos keamanan bandara. Petugas biasanya akan menyaring barang bawaan menggunakan pemindai dan makanan cair bisa memicu pemeriksaan tambahan. Misalnya, kuah makanan yang dibungkus terpisah bisa dianggap sebagai cairan dan harus sesuai dengan batas volume yang ditentukan.
Makanan basah lain seperti salad dengan dressing atau lauk berkuah juga bisa menimbulkan masalah, walaupun secara umum tidak dilarang. Untuk menghindari hambatan ini, disarankan memilih makanan kering yang tidak menimbulkan keraguan di alat pemindai. Hal kecil ini bisa mempercepat proses pemeriksaan dan menghindari risiko makanan disita di tempat.
4. Tujuan membawa makanan memengaruhi pertimbangan maskapai

Alasan seseorang membawa makanan ke kabin bisa bermacam-macam dan kadang jadi pertimbangan tersendiri bagi maskapai maupun petugas bandara. Ada penumpang yang memiliki kebutuhan khusus seperti alergi, kondisi medis, atau diet tertentu yang membuat mereka harus membawa makanan sendiri. Dalam kasus ini, biasanya pihak maskapai bisa memberi toleransi lebih besar selama penumpang memberi pemberitahuan sebelumnya.
Selain itu, ada juga yang membawa makanan karena alasan hemat atau ingin menghindari menu dalam pesawat yang tidak sesuai selera. Selama jenis makanannya tidak melanggar aturan keamanan dan tidak menimbulkan gangguan, alasan semacam ini tidak menjadi masalah besar. Namun, jika membawa makanan karena ingin dibagi atau dijual di pesawat, hal itu jelas dilarang.
5. Etika konsumsi makanan di kabin tetap perlu dijaga

Meskipun secara aturan membawa makanan dari rumah ke kabin pesawat diperbolehkan, bukan berarti semuanya makanan bisa kamu bawa sesuka hati. Etika dalam penerbang tetap penting, terutama ketika berada di ruang sempit seperti kabin pesawat yang dihuni banyak orang. Sebaiknya hindari membawa makanan berbau tajam, berpotensi tumpah, atau bahkan makanan yang bisa menimbulkan alergi bagi penumpang lain.
Cara kamu mengonsumsi makanan juga berpengaruh. Mengunyah dengan suara keras, membuka bungkus dengan ribut, atau menyisakan sisa makanan yang tercecer bisa mengganggu penumpang lain. Menjaga kenyamanan bersama adalah bagian dari tanggung jawab setiap penumpang, tak hanya urusan makanan tapi juga perilaku selama penerbangan.
Membawa makanan dari rumah ke dalam kabin pesawat sebenarnya boleh dilakukan selama memenuhi aturan maskapai dan ketentuan keamanan bandara. Pemahaman soal aturan kabin yang tepat membantu kamu menghindari hambatan selama perjalanan, sambil tetap memperhatikan kenyamanan diri sendiri dan penumpang lain. Jadi, sebelum terbang, pastikan kamu sudah memilih makanan apa saja yang aman, praktis, dan tidak menimbulkan masalah di tengah penerbangan.
Referensi:
"Taking Food in Your Hand Luggage – What Can You Bring On Board?" eSky. Diakses pada Juli 2025.
"Food and Drinks in Your Hand Luggage." Transavia. Diakses pada Juli 2025.
"Can You Bring Food Through TSA?" CLEAR. Diakses pada Juli 2025.
"12 Types of Food Items That Are Allowed and Prohibited to Carry in Your Cabin Bag on a Domestic Flight." GQ India. Diakses pada Juli 2025.