Berwisata ke tempat yang nuansanya alami bisa jadi detoks bagi pikiran. Salah satu destinasi yang masih alami ialah desa wisata suku Baduy. Kawasan yang terletak di pedalaman Banten ini menjadi tujuan bagi wisatawan yang menginginkan suasana yang auh dari hiruk pikuk kota.
Namun berwisata ke wilayah suku Baduy tak bisa sembarangan. Ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan agar perjalanannmu tetap aman dan tenang. Apa saja?
Saat memasuki wilayah perkampungan suku Baduy, tempat yang menjual kebutuhan pokok akan sangat sulit kita temui. Kamu perlu membawa bahan makanan dalam porsi yang cukup. Makanan seperti mie instan, beras dan lauk siap saji sangat disarankan.
Satu hal yang unik, suku Baduy gemar mengonsumsi ikan asin. Maka kamu perlu membawa makanan lebih banyak ini agar lebih akrab dengan penduduk sekitar.
Wilayah Baduy masih terjaga kealamiannya. Hal ini dikarenakan mereka tak menggunakan bahan-bahan yang bisa merusak lingkungan dan tak membuang sampah sembarangan. Bahan seperti sabun, pasta gigi dan deterjen merupakan bahan yang tak boleh kamu gunakan selama menetap di perkampungan Baduy.
Sebagai alternatifnya, kamu bisa menggunakan toilet umum yang ada di wilayah Baduy luar dan tentu jaraknya sangat jauh.
Usahakan selama berada di wilayah Baduy kamu pantang untuk sakit. Hal ini dikarenakan jaraknya yang butuh waktu berjam-jam untuk ditempuh dan bebas dari kendaraan. Kamu hanya diperbolehkan membawa kendaraan hingga batas Desa Ciboleger yang menjadi pintu awal masuk kawasan suku Baduy.
Perlu diketahui, medan jalan di wilayah Baduy masih terjal karena letaknya di lereng gunung Halimun. Gunakan alas kaki yang memadai, seperti sepatu untuk mendaki maupun sandal gunung. Alas kaki yang kuat berfungsi untuk menghindari kakimu cidera dan tetap nyaman menempuh jalan kaki berkilo meter.
Menginap di kampung Baduy juga tak bisa sembarangan. Kampung ini masih belum tersentuh penerangan listrik sehingga kau harus menginap di rumah warga yang memanfaatkan lampu tenaga surya. Untuk perlengkapan tidur, kamu perlu membawa sendiri, seperti alas tidur karena tempat tidur mereka masih berupa bambu.
Hindari ber-solo traveling saat ke suku Baduy. Wilayah Baduy sangat luas dan menghindari kamu tersesat. Sebisa mungkin salah satu diantara teman travelingmu ada yang bisa berbahasa Sunda. Selain itu, kamu wajib membawa salah satu penduduk lokal yang berasal dai baduy luar sebagai tour guide.
Khusus untuk wilayah Baduy dalam, adat istiadatnya melarang wisatawan membawa peralatan elektronik seperti kamera dan ponsel. Jadi untuk mendokumentasikan momen, kamu perlu mengambil gambar di wilayah Baduy luar. Jika melanggar, maka ada sanksi khusus yang harus kamu terima.
Jadi, pastikan tujuh tips di atas kamu terapkan jika pergi ke kampung Baduy ya!