Bolehkah Berbicara saat Hari Raya Nyepi?

Hari Raya Nyepi menjadi momen sakral bagi umat Hindu yang diperingati setiap Tahun Baru Saka, yang biasanya jatuh pada Maret atau April. Pada momen ini, umat Hindu melakukan refleksi diri untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Seolah-olah terlahir kembali dengan jiwa yang bersih.
Selama Nyepi, ada beberapa larangan yang harus dipatuhi. Mulai dari dilarang bepergian, menyalakan lampu, bekerja, hingga bersenang-senang. Nah, bagaimana dengan berbicara atau mengobrol? Apakah itu diperbolehkan?
Banyak orang yang masih penasaran soal hal ini, apakah Nyepi artinya berdiam diri dan sama sekali tidak boleh berbicara? Untuk lebih jelasnya, simak artikel di bawah ini dengan lengkap, yuk!
1. Sebaiknya dibatasi dan tidak bikin keributan

Sebenarnya, berbicara saat Nyepi tidak dilarang. Namun, sebaiknya dibatasi, terutama buat kamu yang terbiasa berbicara dengan volume tinggi.
Nyepi merupakan momen hening dan refleksi, sehingga berbicara terlalu banyak atau mengobrol dengan suara keras bisa mengganggu suasana. Cukup berbicara dengan pelan dan secukupnya, agar tetap menghormati hari raya ini dan memaknai Hari Nyepi itu sendiri.
2. Larangan selama Nyepi

Ada beberapa larangan selama Hari Nyepi yang dikenal dengan sebutan Catur Brata Penyepian. Keempatnya merupakan wujud pengendalian diri, di antaranya seperti berikut.
- Amati geni: tidak menyalakan api, termasuk segala hal yang menghasilkan panas dan cahaya seperti lampu.
- Amati karya: tidak bekerja pada hari Nyepi untuk memberikan waktu bagi diri sendiri. Bukan berarti bermalas-malasan, tetapi kesempatan untuk introspeksi diri dengan baik dan tanpa gangguan.
- Amati lelungaan: tidak boleh keluar rumah atau bepergian. Jalanan akan sepi total, kecuali pecalang atau petugas keamanan adat, yang bertugas menjaga ketertiban.
- Amati lelanguan: tidak boleh bersenang-senang atau melakukan aktivitas hiburan. Tujuannya agar fokus pada perenungan dan menahan diri dari kesenangan duniawi untuk sementara waktu.
3. Tradisi Nyepi

Perayaan Hari Raya Nyepi memiliki beberapa tahapan dengan makna masing-masing.
- Upacara Melasti merupakan penyucian diri dengan melakukan sembahyang di laut atau sumber mata air. Dilakukan sebelum Hari Raya Nyepi tiba.
- Mecaru merupakan ritual penyucian alam dengan membasmi segala kotoran di setiap rumah, desa, dan wilayah lainnya.
- Pengerupukan merupakan tradisi mengarak Ogoh-ogoh, yakni patung raksasa yang melambangkan roh jahat, lalu dibakar sebagai simbol pembersihan diri dari energi negatif.
- Nyepi menjadi hari puncak di mana umat Hindu menjalankan Catur Brata Penyepian dengan penuh kesungguhan.
- Ngembak Geni dilakukan setelah Hari Raya Nyepi. Umat Hindu akan saling berkunjung untuk bermaaf-maafan atau disebut Dharma Shanti.
Jadi, berbicara saat Nyepi memang tidak dilarang sepenuhnya, tetapi tetap harus dilakukan dengan penuh kesadaran, pelan-pelan, dan secukupnya. Selamat merayakan Hari Raya Nyepi, ya!