Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Cara Alternatif agar Tetap Hangat Selama Mendaki

ilustrasi pendaki (pexels.com/Gabriela Palai)
ilustrasi pendaki (pexels.com/Gabriela Palai)
Intinya sih...
  • Manfaatkan botol berisi air hangatMengisi botol minum dengan air panas, lalu meletakkannya di dalam sleeping bag ternyata bisa dijadikan sebagai penghangat darurat yang cukup efektif.
  • Gunakan lapisan pakaian secara efisienGunakan beberapa lapisan pakaian tipis yang ditumpuk dan mudah dilepas pasang sesuai dengan suhu tubuh untuk memastikan sirkulasi udara tetap hangat.
  • Konsumsi makanan dan minuman hangat secara teraturMakanan hangat bisa membantu untuk menjaga suhu agar tetap stabil dari dalam, sedangkan minuman hangat memberikan efek instan yang menenangkan.

Pendakian di gunung sering menghadirkan suhu ekstrem yang menusuk tulang, terutama ketika harus melewatinya di malam hari atau di ketinggian tertentu. Bagi pendaki pemula atau berpengalaman, menjaga suhu tubuh agar tetap hangat bukanlah soal kenyamanan, namun juga bagian dari keselamatan di alam terbuka.

Meski jaket tebal atas sleeping bag sudah menjadi perlengkapan wajib, namun ada beberapa cara alternatif yang sebetulnya bisa dilakukan untuk menjaga kehangatan tubuh. Terapkan beberapa cara berikut ini agar pendakian berjalan dengan aman, meski dengan peralatan terbatas atau ketika harus menghadapi kondisi yang mendadak berubah.

1. Manfaatkan botol berisi air hangat

ilustrasi botol air (unsplash.com/Evan Wise)

Mengisi botol minum dengan air panas, lalu meletakkannya di dalam sleeping bag ternyata bisa dijadikan sebagai penghangat darurat yang cukup efektif. Botol tersebut nantinya akan memancarkan panas secara perlahan, sehingga membantu memastikan suhu tubuh tetap stabil ketika tidur di suhu yang dingin menusuk.

Trik ini sangat berguna ketika tubuh belum mampu menghasilkan panas sendiri akibat dari kelelahan atau suhu yang terlalu rendah. Pastikan pula botolnya telah tertutup rapat dan tahan panas agar tidak sampai mengalami kebocoran yang justru dapat membasahi bagian sleeping bag tersebut.

2. Gunakan lapisan pakaian secara efisien

ilustrasi pendaki (pexels.com/Yogendra Singh)

Ternyata tidak cukup hanya mengandalkan jaket tebal, sebab sebaiknya kamu dapat mengenakan beberapa lapisan pakaian tipis yang ditumpuk dan mudah dilepas pasang sesuai dengan suhu tubuh. Teknik layaring dapat membantu memastikan sirkulasi udara tetap hangat di area sekitar kulit tanpa membuat tubuh pun mudah berkeringat.

Lapisan pertama sebaiknya berbahan dry fit agar bisa menyerap keringat, sementara lapisan tengahnya yang berfungsi sebagai insolasi dapat menggunakan pakaian berbahan fleece, serta lapisan luar yang melindungi dari terpaan angin dan juga air. Melalui kombinasi yang tepat, maka tubuh akan tetap terasa hangat tanpa merasa kegerahan atau lembab yang dapat memicu hipotermia.

3. Konsumsi makanan dan minuman hangat secara teratur

ilustrasi cokelat batangan (pexels.com/Pixabay)
ilustrasi cokelat batangan (pexels.com/Pixabay)

Ternyata perlu ada strategi untuk bisa menghasilkan panas tubuh secara alami, sehingga makanan hangat bisa membantu untuk menjaga suhu agar tetap stabil dari dalam. Hindari perut kosong pada saat kondisi dingin, sebab hal tersebut hanya akan mempercepat penurunan suhu tubuh.

Selalu sediakan camilan tinggi kalori, seperti kacang, coklat, atau energy bar untuk dikonsumsi secara berkala. Sementara minuman hangat, seperti teh atau air jahe dapat memberikan efek instan yang menenangkan, serta meningkatkan peredaran darah.

4. Aktif bergerak di sekitar tenda

ilustrasi tenda (pexels.com/cottonbro studio)

Bergerak secara ringan, seperti berjalan di area sekitar tenda, melompat kecil, atau melakukan peregangan bisa membantu tubuh untuk tetap merasa hangat. Aktivitas fisik yang ringan bisa mendorong adanya aliran ke seluruh tubuh, sehingga tubuh pun akan tetap terjaga, meski kondisi udaranya sangat tinggi.

Hindari aktivitas berat atau berlebihan, sebab bisa menyebabkan kelelahan dan meningkatkan risiko keringat yang dapat menurunkan suhu tubuh pada saat diam. Lakukan pergerakan secukupnya dan tetap gunakan pakaian pelindung ketika bergerak di suhu yang dingin.

Menjaga kehangatan pada saat mendaki bukan hanya soal kenyamanan, namun juga faktor penting dalam menjaga kesehatan dan keselamatan. Perhatikan beberapa cara alternatif di atas agar nantinya tetap merasa hangat ketika berada di suhu yang rendah. Ingatlah bahwa suhu yang ekstrem bisa dihadapi dengan cara yang cerdas dan adaptif!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Agsa Tian
EditorAgsa Tian
Follow Us