4 Tips Mencegah Tertinggal Rombongan saat Mendaki Gunung

Mendaki gunung bersama rombongan memang dapat memberikan rasa aman dan semangat tersendiri, apalagi jika hal tersebut dilakukan dengan teman atau komunitas. Namun, tidak jarang seseorang bisa rentan tertinggal rombongan dikarenakan perbedaan kecepatan, kurangnya koordinasi, atau bahkan kelelahan di tengah jalur pendakian.
Tertinggal dari kelompok memang bisa menimbulkan bahaya terhadap keselamatan, terutama jika jalur pendakian tersebut sangat sulit dan cuaca pun mulai berubah. Oleh sebab itu, penting untuk memperhatikan beberapa tips berikut ini untuk mencegah tertinggal rombongan ketika mendaki gunung agar tetap aman dan nyaman.
1. Pastikan komunikasi awal sebelum pendakian

Sebelum pendakian dimulai tentu penting untuk melakukan briefing bersama dengan rombongan dan menyepakati terkait rencana perjalanan dengan jelas. Kamu bisa menentukan titik kumpul secara berkala dan aturlah siapa yang nantinya akan menjadi leader, serta sweeper agar semua anggota tetap terpantau dengan baik.
Koordinasi awal tentu bisa mengantisipasi berbagai kemungkinan, seperti peserta yang mungkin berjalan terlalu lambat atau terpaksa berhenti dikarenakan kelelahan. Selain itu, kamu juga harus menyimpan nomor telepon darurat dari anggota lain apabila memang diperlukan.
2. Selalu jaga ritme jalan sesuai dengan kelompok

Menjaga kecepatan berjalan agar tidak sampai terlalu jauh di depan atau tertinggal di belakang tentu merupakan langkah penting ketika mendaki dengan rombongan. Meski kamu merasa sanggup berjalan lebih cepat, namun mengikuti ritme kelompok tetap akan menciptakan kenyamaran dan keamanan bersama.
Jika merasa lelah, maka sebaiknya beritahu teman terdekat atau rombongan agar bisa berhenti bersama-sama. Jangan sampai memaksakan diri untuk berjalan sendiri di jalur yang benar-benar asing, sebab akan sangat berisiko mengalami tersesat atau bahkan terpisah jauh dari kelompok pendaki.
3. Gunakan atribut atau barang yang mudah dikenali

Mengenakan pakaian dengan warna mencolok atau membawa atribut yang khas ternyata dapat membantu teman-teman untuk bisa mengenali dengan mudah di keramaian jalur. Warna cerah dan penanda, seperti topi khas, syal unik, atau peluit kecil ternyata bisa pembeda visual yang tentunya mudah untuk dikenali.
Penggunaan atribut ternyata sangat berguna, terutama ketika harus melewati jalur yang ramai, berkabut, atau jika jarak pandangnya cukup terbatas. Selain itu, benda-benda kecil, seperti peluit dapat digunakan untuk memberikan sinyal terhadap satu sama lain apabila sampai tersesat atau kehilangan arah.
4. Membawa perlengkapan navigasi dan penerangan pribadi

Meski mendaki dalam rombongan, namun kamu tetap harus membawa perlengkapan dasar, seperti peta jalur, senter, dan kompas sebagai cadangannya. Peralatan ini memang dapat menjadi penyelamat pada saat kamu tidak sengaja tertinggal dan memerlukan bantuan untuk kembali ke jalur utama.
Senter atau headlamp tentu merupakan bagian penting, terutama ketika pendakian malam atau pada saat cuaca tiba-tiba berubah gelap. Memiliki alat bantu navigasi tentu bisa menambah kepercayaan diri dan keamanan selama proses pendakian berlangsung.
Mendaki bersama rombongan memang terasa menyenangkan dan juga aman, namun ada risiko tertinggal yang tidak bisa disepelekan. Dengan menerapkan beberapa tips di atas, maka kamu bisa meminimalisir kemungkinan terpisah dari kelompok dan menjaga keselamatan diri. Nikmati perjalanan dan pastikan selalu berada dalam jangkauan rombongan!