Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi random check di bandara (commons.wikimedia.org/M.O. Stevens)
ilustrasi random check di bandara (commons.wikimedia.org/M.O. Stevens)

Melewati pemeriksaan keamanan di bandara adalah bagian tak terpisahkan dari proses perjalanan udara. Di tengah padatnya antrean dan jadwal keberangkatan yang ketat, sebagian penumpang kerap mengalami pemeriksaan tambahan secara acak atau yang biasa disebut random check. Meski namanya "acak", pemeriksaan ini seringkali bukan murni kebetulan. Ada beberapa faktor tertentu yang membuat seseorang lebih berisiko dipilih untuk pemeriksaan tambahan.

Random check bisa terjadi di berbagai tahap pemeriksaan, mulai dari pemindaian bagasi kabin hingga sebelum boarding. Meskipun prosedur ini dijalankan atas nama keamanan, tak sedikit penumpang yang merasa bingung atau bahkan tertekan ketika terpilih. Berikut lima ciri penumpang yang bakalan sering kena random check di bandara berdasarkan praktik keamanan global dan kebijakan yang berlaku di banyak negara.

1. Petugas keamanan mencurigai perilaku penumpang

ilustrasi petugas keamanan bandara (commons.wikimedia.org/Ralf Roletschek)

Salah satu indikator yang sering jadi pemicu random check adalah perilaku penumpang yang dianggap mencurigakan. Petugas keamanan biasanya dilatih untuk memperhatikan gestur tubuh, ekspresi wajah, dan gerak-gerik secara keseluruhan. Jika seseorang terlihat gelisah, berkeringat tanpa sebab, menghindari kontak mata, atau terlalu sering melihat sekeliling, mereka bisa dianggap mencurigakan dan akhirnya dipilih untuk pemeriksaan tambahan.

Tindakan ini bukan bentuk diskriminasi, melainkan bagian dari deteksi dini terhadap potensi ancaman. Sistem ini dikenal sebagai behavioral detection dan digunakan di banyak bandara internasional untuk menyaring penumpang yang tidak menunjukkan tanda-tanda santai seperti umumnya pelancong biasa. Meski terkesan subjektif, pendekatan ini tetap dilandasi prosedur dan pelatihan standar.

2. Isi tas menimbulkan kecurigaan saat pemindaian

ilustrasi koper dan tas (pexels.com/Mihaela Claudia Puscas)

Barang bawaan penumpang juga menjadi salah satu faktor penentu apakah seseorang akan terkena random check. Ketika tas melewati mesin x-ray dan tampak menyimpan benda-benda yang sulit diidentifikasi, seperti kabel melilit, alat elektronik tidak biasa, atau makanan dalam jumlah banyak, petugas bisa meminta pemeriksaan lebih lanjut. Meskipun barang tersebut legal dibawa, penampakannya di mesin pemindai bisa menimbulkan tanda tanya.

Selain itu, bentuk dan letak barang dalam koper juga bisa menyebabkan kecurigaan, terutama jika disusun terlalu padat atau ada ruang kosong yang mencurigakan. Oleh sebab itu, mengemas barang secara rapi dan menghindari menyimpan benda-benda yang rentan memicu kecurigaan bisa jadi langkah preventif yang sederhana namun efektif.

3. Riwayat keamanan penumpang sudah pernah tercatat

ilustrasi keamanan bandara (commons.wikimedia.org/FunctioningMemberOfSociety)

Beberapa penumpang tanpa sadar masuk dalam daftar yang lebih sering terkena pemeriksaan tambahan karena riwayat keamanan mereka sebelumnya. Jika seseorang pernah mengalami masalah di bandara, misalnya membawa barang terlarang, sempat menolak pemeriksaan, atau menunjukkan perilaku agresif, data tersebut bisa terekam dalam sistem dan memengaruhi proses pemeriksaan berikutnya.

Selain itu, kode tertentu seperti SSSS (Secondary Security Screening Selection) yang muncul di boarding pass juga menjadi tanda bahwa penumpang tersebut akan menjalani pemeriksaan lebih intensif. Hal ini biasanya tidak bisa dihindari, karena sistem keamanan bandara internasional memiliki akses ke catatan perjalanan dan interaksi sebelumnya dengan otoritas keamanan.

4. Penumpang masuk kategori random sampling keamanan

ilustrasi penumpang (pexels.com/Anna Shvets)

Meski banyak faktor teknis yang bisa jadi pemicu, tetap ada elemen acak yang digunakan untuk menjaga sistem keamanan tetap tidak bisa diprediksi. Prosedur random sampling ini dilakukan untuk memastikan bahwa sistem keamanan tidak dapat dimanipulasi atau dibaca polanya oleh pihak yang berniat buruk. Itu sebabnya, siapa pun tetap memiliki peluang untuk dipilih, bahkan tanpa alasan khusus.

Namun, peluang acak ini sering kali tetap memperhitungkan kategori tertentu seperti penumpang solo, pembeli tiket last minute, atau yang tidak check-in secara daring. Meski tidak ada yang salah dengan pilihan-pilihan itu, semuanya bisa menempatkan seseorang dalam posisi yang lebih berisiko terkena random check dibandingkan penumpang yang melakukan perjalanan reguler.

5. Jalur penerbangan dan negara tujuan berperan dalam seleksi

ilustrasi jalur penerbangan (pexels.com/Braeson Holland)

Rute perjalanan yang dilalui juga ikut menentukan apakah seorang penumpang akan dipilih untuk pemeriksaan tambahan. Beberapa jalur penerbangan menuju negara-negara yang memiliki hubungan sensitif atau catatan keamanan yang ketat cenderung mendapat pengawasan lebih. Misalnya, penerbangan internasional ke negara dengan pengamanan ketat biasanya menerapkan standar seleksi yang lebih tinggi dibanding rute domestik.

Selain itu, koneksi penerbangan yang melewati negara-negara rawan konflik atau yang masuk dalam daftar pengawasan intelijen juga bisa memengaruhi tingkat pemeriksaan. Ini bukan berarti penumpangnya dicurigai, tetapi lebih pada kewaspadaan ekstra yang diberlakukan sesuai dengan protokol keamanan global yang terus diperbarui.

Memahami aturan bandara dan bagaimana proses random check berlangsung bisa membantu kamu menghadapi pemeriksaan dengan lebih tenang. Banyak faktor yang berperan, mulai dari perilaku, isi koper, hingga riwayat dan rute penerbangan. Dengan persiapan yang tepat, risiko terpilih dalam random check memang tidak bisa dihindari sepenuhnya, tetapi bisa diminimalkan.

Referensi:

"The Additional Airport Screening Is Random — Here's the Reason Why You're Selected." Explore. Diakses pada Agustus 2025.

"Security Screening." CATSA/ACSTA. Diakses pada Agustus 2025.

"Airport Security Checks: What You Need to Know." Milesopedia. Diakses pada Agustus 2025.

"Why You’re Always Randomly Selected for Additional Airport Screening." Lifehacker. Diakses pada Agustus 2025.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team