10 Culture Shock Liburan di Thailand yang Bikin Wisatawan Kaget

Sesampainya di Thailand, kamu pasti sadar bahwa tidak ada bunyi klakson di sini. Ya, kendaraan di Thailand terbilang jarang membunyikan klakson, bahkan saat macet sekali pun. 

Ternyata, ada fakta menarik di balik klakson ini. Membunyikan klakson di Thailand dianggap sangat menghina, tidak sopan, bahkan mengancam nyawa.

Ada cerita dari King Bhumibol Adulyadej yang sewaktu menjabat dulu sering terkena macet. Tiba-tiba ada kendaraan menteri yang dikawal polisi yang membunyikan klakson di belakang mobil raja. Tentu saja mobil raja tidak mau minggir.

Polisi langsung menghampiri mobil raja dan akhirnya sang menteri dan semua polisi yang mengawal dapat sangsi dari raja. Konon, raja mengatakan bahwa semua yang ada di jalanan ini derajatnya sama, tidak ada yang membedakan, sehingga semuanya wajib menaati peraturan.

Tak banyak orang asli Thailand yang lancar berbahasa Inggris. Bahkan, untuk kosakata atau kalimat Bahasa Inggris dasar. Para petugas yang ada di bandara, pusat perbelanjaan, dan tempat umum seringkali tidak paham diajak berbicara Bahasa Inggris. Jadi, siapkan aplikasi penerjemah, ya!

Hal ini mungkin akan sering kamu rasakan di negara lain selain Thailand. Pasalnya, toilet umum di Thailand jarang ada yang menyediakan bidet. Untuk orang Indonesia, tentu ini menjadi hal yang cukup meresahkan, karena kita terbiasa menggunakannya.  Untuk mengatasinya, kamu bisa membawa bidet portable ke mana-mana.

Sebenarnya, Thailand termasuk negara yang cukup modern. Jadi metode pembayaran cashless juga digunakan di sini. Sayangnya, sistem QR di Thailand sering error, sehingga ujung-ujungnya tetap harus menggunakan uang tunai untuk membayar.

Selain itu, kebanyakan street food di Thailand juga lebih mudah menggunakan uang tunai. Kamu bisa menukarnya di tempat penukaran uang asing atau ambil langsung dari ATM dengan kartu berlogo VISA. 

Namun, sedikit tips, kalau ambil uang di sana, sebaiknya dalam jumlah banyak sekaligus, karena sekali tarik tunai bisa dikenakan biaya charge 220 THB atau setara Rp97 ribu. 

Mungkin kamu pernah melihat beberapa video yang berseliweran di media sosial terkait adanya copet di Thailand. Para pencopet tersebut biasanya berada di pusat perbelanjaan, seperti Pratunam Market, dengan modus menyilet tas pengunjung.

Sebenarnya, kamu harus selalu waspada di mana pun kamu berada, baik itu di tempat wisata, restoran, dan pusat perbelanjaan. Sebab, tak jarang, para pencopet ini menargetkan para turis mancanegara yang asing dengan lingkungan sekitar. 

Ada pula penipu yang akan menawarkan jasanya untuk mengantarmu, kemudian harganya akan digetok lebih tinggi dari biasanya. Misalnya, seperti sopir tuk-tuk yang akan membawa keliling ke destinasi wisata yang bukan tujuanmu.

Biasanya, mereka akan akan meminta harga lebih mahal untuk membawamu ke destinasi awal atau tujuan. Jadi, pastikan kamu sudah membuat kesepakatan harga sejak awal, ya!

Sebagai negara mayoritas muslim, banyak orang Indonesia memerhatikan kehalalan sebuah makanan. Selama di Thailand, khususnya di Bangkok, kamu tak perlu risau untuk menemukan makanan dan minuman halal dengan mudah.

Di beberapa restoran, terdapat logo halal besar yang ada di restoran. Beberapa di antaranya bahkan ada yang sudah mendapat label Michelin Star. Sedikit saran, kamu bisa tetap menanyakan halal tidaknya kepada pihak restoran, supaya lebih pasti dan tidak bertanya-tanya.

Kalau sedang liburan ke Bangkok, kamu wajib mengenakan pakaian yang nyaman untuk jalan-jalan. Misalnya pakaian yang bahannya tipis dan menyerap keringat. Pasalnya, di sini suhunya bisa mencapai 40 derajat Celsius. 

Oh iya, jangan lupa membawa sunscreen ke mana-mana dan re-apply setiap beberapa jam sekali, ya! Terutama pada Maret-Juni, di mana mataharinya sangat terik dan panas. Bila perlu, bawa kipas portable juga, agar tidak kegerahan. 

Jangan kaget kalau kamu menemukan banyak toko yang menjual ganja di sini. Sebagai informasi, Thailand telah melegalkan penanaman dan konsumsi ganja sejak Juni 2022. Ganja tersebut juga bisa dikonsumsi para wisatawan yang sedang berkunjung ke sana.

Tokonya pun unik-unik, ada yang berbentuk toko biasa, ada juga yang seperti restoran dan kafe estetik. Beberapa di antaranya mengusung tema warna-warni yang menarik perhatian.

Kota-kota besar di Thailand, seperti Bangkok, memiliki sistem transportasi yang sudah terintegrasi. Hal tersebut tentu memudahkan para wisatawan untuk pindah dari tempat satu ke tempat lainnya dengan sangat mudah.

Transportasinya lengkap dan sangat teratur. Kamu pun bisa memilih moda transportasi sesuai dengan destinasi yang dituju, mulai dari Airport Rail Link (ARL), BTS Skytrain, MRT Subway, bus umum, kapal atau boat di sungai Chao Phraya, tuk tuk, hingga ojek dan taksi online.

Yang suka belanja, wajib memerhatikan tips ini. Kamu harus berbelanja oleh-oleh dan barang jastip dengan cepat, terutama produk fashion dan kecantikan. 

Pasalnya, semua pakaian yang ada di display akan berganti model setiap beberapa jam sekali. Semua itu dikarenakan barang-barangnya cepat ludes diburu para jastiper. Biasanya, momen ini akan kamu temui di Platinum Mall dan Decembers.

Jadi, kalau kamu sudah menemukan barang yang kamu suka, sebaiknya ambil dahulu dan lekas membayarnya, daripada menyesal telah diambil orang lain.

Itu dia beberapa culture shock liburan di Thailand yang kerap membuat wisatawan kaget. Apakah ada salah satu pengalamanmu? Bagian ceritamu di kolom komentar, ya!