Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Culture Shock yang Biasa Dirasakan Turis saat Liburan ke Jepang

Potret orang Jepang (pixabay.com/cegoh)
Potret orang Jepang (pixabay.com/cegoh)

Secara umum, pengertian culture shock merupakan perasaan terkejut yang dialami seseorang saat menghadapi berbagai kebiasaan, norma, atau tradisi di tempat baru. Biasanya, culture shock dialami orang-orang yang sedang bepergian atau pindah ke negara baru, kemudian menemukan hal-hal yang sebelumnya tidak pernah diketahui.

Seperti halnya yang terjadi pada wisatawan ketika liburan ke Jepang. Hal tersebut dipengaruhi oleh budaya serta banyaknya kemajuan dan inovasi teknologi.

Lantas, apa saja culture shock di Jepang yang kerap dirasakan para wisatawan? Berikut di antaranya.

1. Kerumunan di Jepang

Potret jalanan di Jepang (pixabay.com/sofi5t)
Potret jalanan di Jepang (pixabay.com/sofi5t)

Di Jepang, kita akan sering menjumpai kerumuman orang dalam jumlah cukup banyak, terutama di kota-kota besar seperti Tokyo atau Osaka. Biasanya, kerumunan tersebut banyak dijumpai di jalanan dan stasiun, terutama pada saat rush hour atau jam-jam sibuk.

Salah satu lokasi paling ramai di Jepang yang sangat terkenal adalah persimpangan Shibuya. Di lokasi ini, setiap kali warna lampu lalu lintas khusus untuk para pejalan kaki berubah menjadi hijau, maka kamu akan melihat ada lebih dari 2.500 orang yang berjalan kaki menyeberangi jalan. Jumlah yang sangat menakjubkan, bukan?

2. Lingkungan sangat aman

Potret jalan raya di Jepang (pixabay.com/Johnny_px)
Potret jalan raya di Jepang (pixabay.com/Johnny_px)

Tentunya kamu sudah tidak asing lagi dengan pemberitaan mengenai lingkungan Jepang yang sangat aman. Hal tersebut bisa terjadi lantaran angka kriminalitas di Jepang sangat rendah.

Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah Jepang untuk menghindari adanya aktivitas kejahatan adalah dengan menempatkan kamera CCTV atau metal detector di berbagai lokasi. Pemerintah juga menerapkan kebijakan distribusi senjata api yang sangat ketat.

3. Lingkungan kerja yang kompetitif

Ilustrasi orang sedang bekerja (pixabay.com/mwitt1337)
Ilustrasi orang sedang bekerja (pixabay.com/mwitt1337)

Sudah sejak lama Jepang dikenal memiliki lingkungan kerja yang kompetitif. Maka tak heran jika banyak pendatang yang merasa kesulitas beradaptasi dengan kondisi tersebut.

Umumnya, orang Jepang memiliki jam kerja sekitar 70-80 jam dalam sepekan. Orang Jepang juga enggan mengambil jatah cuti dan lebih memilih menghabiskan waktu dengan bekerja. Bahkan, lembur setiap hari pun dianggap normal di Jepang. 

4. Sopan santun di Jepang

Ilustrasi orang melakukan gestur membungkuk (pexels.com/RDNE Stock project)
Ilustrasi orang melakukan gestur membungkuk (pexels.com/RDNE Stock project)

Orang Jepang terkenal dengan kebiasaan hidup tertib dan menghormati orang lain. Hal ini dikarenakan orang Jepang sudah diajarkan sopan santun sejak dini.

Salah satu tindakan yang mencerminkan sikap tersebut yakni bowing atau gestur menunduk yang familiar dilakukan orang Jepang. Seseorang yang melakukan gestur menunduk bisa berarti sedang memberi salam, mengucapkan terima kasih, atau menunjukkan rasa hormat kepada orang lain.

5. Terbatas dalam penggunaan Bahasa Inggris

Ilustrasi buku Bahasa Inggris (pixabay.com/Kollakolla)
Ilustrasi buku Bahasa Inggris (pixabay.com/Kollakolla)

Salah satu hal paling sulit yang harus dihadapi wisatawan maupun pendatang di Jepang adalah soal bahasa. Meski merupakan bahasa internasional, tetapi banyak penduduk Jepang yang tidak menggunakan Bahasa Inggris untuk percakapan sehari-hari.

Akibatnya, komunikasi dua arah pun menjadi terbatas. Sebelum memutuskan pergi ke Jepang, alangkah baiknya untuk kamu mempelajari dasar-dasar Bahasa Jepang terlebih dahulu, agar bisa menjalin komunikasi dengan penduduk lokal.

6. Tidak memberikan uang tip

Ilustrasi mata uang Jepang (pixabay.com/Maccabee)
Ilustrasi mata uang Jepang (pixabay.com/Maccabee)

Tidak seperti di negara lain, budaya memberikan uang tip tidak akan kamu temukan di Jepang. Justru dengan memberikan uang tip, kamu akan dianggap sudah berperilaku tidak sopan kepada pegawai.

Di Jepang, biaya pelayanan sudah termasuk ke dalam biaya total yang harus dibayarkan. Jadi, kamu tak perlu lagi memberikan uang tambahan sebagai tip, ya.

7. Toilet yang modern

Ilustrasi toilet modern (pixabay.com/Mariakray)
Ilustrasi toilet modern (pixabay.com/Mariakray)

Sebagai negara yang cukup maju dengan berbagai inovasi teknologi pada banyak bidang, jangan kaget jika kamu menemukan toilet umum di Jepang sangat modern.

Toilet-toilet di Jepang dilengkapi berbagai macam tombol dan fitur canggih yang mungkin tak bisa kamu jumpai di negara lain. Beberapa di antaranya adalah fitur untuk menghangatkan dudukan toilet.

Ada juga fitur musik yang bisa dinyalakan untuk menutupi atau meredam suara saat kamu sedang buang air kecil atau air besar di toilet umum.

Itulah beberapa culture shock di Jepang yang akan kamu hadapi saat sedang berlibur. Agar lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan tersebut, maka kamu harus bisa bersikap lebih terbuka dan menghargai perbedaan yang ada. Semoga memberi gambaran untukmu yang berencana liburan ke Jepang, ya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Mayang Ulfah Narimanda
Sinta Listiyana
3+
Mayang Ulfah Narimanda
EditorMayang Ulfah Narimanda
Follow Us