Do's and Don’ts Nonton Festival Kembang Api di Jepang

Musim panas menjadi salah satu waktu paling ditunggu masyarakat yang tinggal di negara empat musim, termasuk Jepang. Pada periode tersebut, akan banyak digelar festival menarik di berbagai kota. Siapa saja bisa merasakan kemeriahannya dan turut berpartisipasi secara langsung.
Kamu bisa menikmati musim panas di Jepang dengan menonton Festival Kembang Api atau Hanabi Taikai yang biasanya berlangsung pada Juli dan Agustus. Tradisi ini sudah berlangsung sejak tahun 1733 di Sungai Sumida, awalnya untuk mengenang korban kelaparan dan wabah penyakit, sekaligus mengusir roh jahat. Saat ini, festival tersebut menjadi ajang untuk menunjukkan kreasi dan keunikan kembang api yang dibuat.
Tertarik untuk ikut memeriahkan tradisi tahunan tersebut? Nah, sebelum bergabung dengan pengunjung lainnya, berikut beberapa hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan saat nonton Festival Kembang Api di Jepang.
1. Do: datang lebih awal
Festival Kembang Api yang populer sering mengakibatkan penumpang kereta, bus, dan taksi membeludak pada hari berlangsungnya acara. Maka dari itu, penting untuk menyediakan waktu tambahan dengan memperhitungkan kemacetan. Sebaiknya datang lebih awal menuju spot yang sudah dipilih.
Perlu diingat, stasiun atau halte terdekat dengan lokasi festival akan sangat ramai. Lebih baik turun satu stasiun sebelumnya dan berjalan kaki ke lokasi tujuan. Selain itu, datang lebih awal menjadi salah satu cara menghindari keramaian dan kamu bisa memilih spot terbaik dengan leluasa.
2. Do: menggunakan alas duduk

Area untuk menonton kembang api biasanya dibagi menjadi dua zona, yakni zona berbayar dan gratis. Zona berbayar menawarkan tempat duduk yang nyaman dan pemandangan lebih baik. Namun, tiketnya harus dipesan jauh-jauh hari dan cepat habis terjual.
Jika kamu ingin melihat dari zona gratis yang terbuka untuk umum, maka bersiaplah membawa alas duduk. Lakukan cara ini layaknya orang lokal, karena alas itu juga berfungsi untuk mengklaim area dudukmu. Kamu bisa duduk santai sambil menyantap camilan layaknya piknik, sekaligus bersiap menyaksikan kembang api.
3. Do: membawa makanan dan minuman
Kemeriahan Festival Kembang Api di Jepang akan semakin lengkap dengan deretan penjaja street food. Kamu bisa mencicipi okonomiyaki, takoyaki, taiyaki, dan masih banyak lagi yang lainnya, cocok dinikmati dengan bir dingin atau teh oolong dingin. Street food itu juga menjadi salah satu daya tarik utama di setiap festival musim panas.
Kamu gak harus membeli makanan yang dijual di lokasi festival. Biasanya pengunjung diperbolehkan membawa makanan dari luar. Persiapan menonton kembang api jadi tidak membosankan dan tidak perlu takut kelaparan.
4. Do: meninggalkan area tepat sebelum kembang api berakhir

Setelah acara hampir selesai, kamu bisa meninggalkan area lebih awal untuk menghindari kerumunan yang padat. Jika memungkinkan, buatlah rencana alternatif pulang lebih awal atau mampir ke izakaya sambil menunggu lebih lengang. Setelah kerumunan mulai berkurang, saatnya melanjutkan perjalanan pulang.
Kamu juga bisa mencetak atau memotret peta area festival yang dikunjungi, agar tahu ke mana kamu akan pergi. Perhatikan dan ingat baik-baik spot penting, seperti toilet dan pintu keluar. Jika memungkinkan, pilih spot yang agak jauh dari pusat kerumunan paling padat.
5. Don’t: menonton dari tempat pribadi orang lain tanpa izin
Area untuk menyaksikan kembang api biasanya cukup luas dan telah ditentukan. Sayangnya, saking ramainya pengunjung, hal ini bisa menyebabkan jarak pandang yang buruk bagi sebagian penonton. Kamu bisa mencari lokasi lain sebagai alternatif sebelum kembang api dinyalakan.
Meskipun kamu diperbolehkan menonton di luar area yang ditentukan, seperti lapangan atau gang kecil, yang tidak terhalang gedung tinggi. Namun, dilarang menonton dari properti atau tempat pribadi orang lain tanpa izin. Menonton Festival Kembang Api dari properti pribadi orang lain tanpa izin, termasuk tindakan melanggar hukum.
6. Don’t: membuang sampah sembarangan

Sudah menjadi rahasia umum kalau orang Jepang tertib terkait kebersihan dan sampah. Demikian pula saat festival, dilarang membuang sampah sembarangan. Buanglah sampah sesuai jenisnya pada tempat yang tersedia sudah menjadi etika tidak tertulis.
Tak hanya soal sampah bungkus makanan atau minuman. Di ruang terbuka sekali pun dilarang merokok dan membuang puntungnya sembarangan. Festival Kembang Api biasanya berlokasi di dekat perairan seperti sungai, maka jangan coba-coba untuk merokok atau membuang sampah di area tepi sungai, ya!
7. Don’t: membawa kembang api sendiri
Namanya memang Festival Kembang Api, tetapi bukan berarti kamu diperbolehkan membawanya sendiri. Membawa dan menyalakan kembang api pribadi di lokasi festival termasuk melanggar peraturan keselamatan. Selain itu, hal tersebut dapat mengganggu jalannya acara.
Seluruh pertunjukan kembang api di Jepang sudah diatur secara profesional dan legal. Jadi, kamu cukup datang dan nikmati kemeriahannya tanpa perlu membawa kembang api atau petasan kecil sendiri. Selain itu, kembang api yang dinyalakan bervariasi dan efeknya lebih dramatis.
8. Don’t: menggunakan drone atau kamera besar di tengah keramaian

Saat menonton festival, kamu diperbolehkan mengabadikannya dengan merekam atau memotretnya menggunakan kamera profesional. Banyak fotografer yang turut menikmati kemeriahannya. Meski diperbolehkan, tetapi hindari menggunakan kamera atau lensa yang terlalu besar di tengah keramaian agar tidak mengganggu pengunjung lain.
Selain ukuran kamera, penggunaan drone juga biasanya dilarang dalam Festival Kembang Api di Jepang. Sebab, dapat mengganggu keselamatan dan kenyamanan orang lain. Sebelum kamu menerbangkan drone, sebaiknya perhatikan aturan dan meminta izin kepada penyelenggara lebih dulu.
Demikian beberapa hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan saat nonton Festival Kembang Api di Jepang. Kamu bisa menonton dengan aman dan nyaman di lokasi pilihanmu. Nikmati kemeriahannya hingga acara selesai tanpa mengganggu pengunjung lain, ya!