7 Etika Berkunjung ke Museum Seni, Jangan Asal Pegang!

30 Mar 2025, 07:07 WIB

Dhiya Awlia Azzahra

Ilustrasi mengunjungi museum seni (IDN Times/Dhiya Awlia Azzahra)

Intinya sih...

Museum seni adalah tempat untuk mengagumi karya seniman dan membuka wawasan terhadap sejarah dan budaya manusia.
Jaga jarak, hindari berisik, dan nonaktifkan mode suara smartphone saat berkunjung ke museum seni.
Dilarang membawa makanan/minuman, menyentuh karya seni, menggunakan flash saat foto, dan mematuhi dresscode museum.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Mengunjungi museum seni bisa menjadi aktivitas menarik untuk menghabiskan akhir pekan. Selain menjadi tempat untuk mengagumi karya-karya seniman, museum seni juga menjadi jendela yang membuka wawasan kita terhadap sejarah, budaya, dan kreativitas manusia.

Namun, beberapa museum seni memiliki aturan yang cukup ketat. Nah, untuk mendapatkan pengalaman terbaik dan menghormati hasil karya, ada beberapa etika yang perlu diperhatikan saat berkunjung ke museum seni.

Berikut beberapa etika penting ketika berkunjung ke museum seni yang perlu kamu tahu.

1. Jalan dengan santai

Ilustrasi berjalan santai di museum seni (IDN Times/Dhiya Awlia Azzahra)

Ketika berkeliling museum seni, tidak perlu lari-lari atau terburu-buru. Karena memang tujuan utama mengunjungi museum seni adalah menikmati berbagai karya dan instalasi yang dipamerkan. Jadi, hati-hati saat melangkah, supaya tidak menabrak karya seni, ya!

2. Jangan berisik

Grey Art Gallery, Braga, Bandung (IDN Times/Dhiya Awlia Azzahra)

Melihat berbagai benda yang unik, mungkin akan menjadi topik yang seru untuk dibicarakan. Namun, kamu juga perlu memerhatikan volume suara, agar tidak berisik atau mengganggu orang lain.

Selain itu, penting untuk mengubah mode smartphone menjadi bergetar atau silent, sehingga tidak mengganggu pengunjung lain. Jika ingin menjawab telepon, lebih baik berbicara di luar museum.

3. Jangan membawa makanan dan minuman

Ilustrasi orang minum kopi susu (IDN Times/Reza Iqbal)

Di museum seni, biasanya pengunjung dilarang membawa makanan dan minuman. Hal ini bertujuan untuk menjaga kebersihan dan keamanan karya seni. Lebih baik kamu makan dan minum terlebih dahulu sebelum berkunjung ke museum seni.

4. Jangan menyentuh karya seni

Ilustrasi menyentuh karya seni (IDN Times/Dhiya Awlia Azzahra)

Etika berkunjung ke museum seni lainnya adalah jangan menyentuh benda apa pun. Jika menyentuh suatu karya sembarangan, bisa saja menjadi kotor, berbekas, bahkan mengubah bentuk aslinya.

Oleh karena itu, pentingnya menjaga jarak ketika mengunjungi museum seni. Jadi, kamu bisa melihatnya dengan puas, tanpa harus menghalangi pengunjung lain.

5. Foto sesuai aturan

Karakter Redmiller Blood di Grey Art Gallery, Braga, Bandung (IDN Times/Dhiya Awlia Azzahra)

Jika kamu ingin mengabadikan suatu karya seni, sebaiknya tetap jaga jarak dan ambil foto tanpa flash. Sebab, flash kamera bisa merusak materi yang digunakan untuk karya seni.

Sebaiknya membaca aturan atau bertanya kepada petugas. Pasalnya, ada beberapa karya seni yang tidak boleh difoto dengan alasan khawatir diplagiasi.

6. Berpakaian sopan

Ilustrasi mengunjungi museum seni (IDN Times/Dhiya Awlia Azzahra)

Pastikan kamu mengenakan pakaian sopan atau sesuai dengan dresscode di museum. Beberapa museum seni memiliki aturan soal dresscode, seperti dilarang memakai sendal jepit. Kamu bisa membaca aturan ini melalui situs resmi atau media sosial mereka sebelum berkunjung ke museum seni.

7. Jangan membloking satu karya seni

Ilustrasi menikmati karya seni di Grey Art Gallery, Braga, Bandung (IDN Times/Dhiya Awlia Azzahra)

Ketika kamu kagum terhadap suatu karya seni, sebaiknya jangan terlalu mendominasi spot tersebut. Kamu harus ingat bahwa pengunjung lain juga ingin melihat dan berfoto.

Kalau merasa belum puas dan ingin berfoto di satu spot tersebut, berikan kesempatan juga untuk orang lain. Setelah itu, kamu bisa berfoto kembali ketika sudah sepi.

Dengan memahami dan menerapkan etika-etika tersebut, kamu tidak hanya menunjukkan rasa hormat kepada seniman dan karyanya, tetapi juga turut memberikan pengalaman yang lebih baik bagi semua pengunjung.