6 Cara dan Tips Berkunjung ke Ubudnya Wonogiri di Jatipurno

Seru banget untuk liburan akhir pekan nanti

Wilayah Ubud di Gianyar, Bali, dikenal memiliki area persawahan yang sangat luas dan berundak-undak. Pemandangannya pun akan terlihat sangat menawan saat padi mulai ditanam hingga menguning atau menjelang panen. Turis domestik maupun mancanegara kerap datang ke Ubud untuk menyaksikan fenomena memanjakan pandangan mata tersebut.

Buat kamu yang tinggal di wilayah Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur, sepertinya tak perlu jauh-jauh ke Ubud untuk melihat hamparan sawah yang menawan tersebut. Pasalnya, di Wonogiri ada sebuah desa yang dikenal sebagai Ubud-nya Wonogiri, yaitu Kecamatan Jatipurno.

Di kecamatan ini, ada beberapa desa yang memiliki area persawahan cantik, seperti Desa Slogoretno, Karang, Kecik, dan Jatipurno. Jika kamu berencana mengunjunginya dalam waktu dekat, simak tips berkunjung ke Ubudnya Wonogiri di Jatipurno, Jawa Tengah, berikut ini!

1. Pastikan kamu tahu musim tanam dan panen padi

6 Cara dan Tips Berkunjung ke Ubudnya Wonogiri di JatipurnoIlustrasi sawah yang baru ditanami padi (unsplash.com/photographycoursenet)

Sebelum berkunjung ke Jatipurno, Wonogori, untuk melihat area persawahan yang cantik, sebaiknya kamu harus tahu kapan musim tanam dan panen padinya. Jangan sampai sudah jauh-jauh ke sana, tetapi hasilnya zonk alias padi sudah terlanjur dipanen atau sawah dalam keadaan gundul dan sedang dibajak. Kurang seru, kan? 

Secara umum, musim tanam padi yang utama dilakukan saat musim hujan, yakni pada bulan November-Maret. Sementara itu, musim tanam gadu (musim tanam yang tidak ada pengairannya) dilaksanakan pada April-Juli dan musim tanam kemarau pada Agustus-Oktober.

Pada bulan-bulan tersebut, diperkirakan kamu bisa melihat pada menghijau pada Desember, Januari, Februari, Mei, Juni, atau September. Kamu juga bisa bertanya kepada warganet yang mengunggah foto-foto mereka di media sosial perihal waktu kedatangan mereka.

2. Datang pada pagi hari

6 Cara dan Tips Berkunjung ke Ubudnya Wonogiri di JatipurnoIlustrasi matahari terbit (unsplash.com/mfajruli)

Setelah mengetahui bulan yang tepat untuk datang ke Jatipurno, selanjutnya kamu harus tahu juga waktu yang pas untuk ke sana, yakni sekitar pukul 05.00-06.30 WIB. Kamu bisa jalan-jalan di pematang sawah sambil menikmati udara pagi yang segar dan kabut tipis di sekelilingnya.

Tak lama setelah itu, matahari akan mulai terbit dari ufuk timur. Kamu pun bisa menghangatkan diri sebentar, sekaligus mengambil foto dengan latar pemandangan sawah di sana. 

Kalau tidak sempat datang pada pagi hari, kamu bisa ke sana saat sore hari menjelang matahari terbenam. Namun, kamu juga harus memperhatikan cuaca hari itu, ya! Kalau sedang musim hujan, tak jarang hujan turun mulai dari siang hingga sore hari.

3. Jangan merusak tanaman padinya

6 Cara dan Tips Berkunjung ke Ubudnya Wonogiri di JatipurnoIlustrasi sawah padi (unsplash.com/sebaspenalambarri)

Selama berada di area persawahan Jatipurno, kamu harus turut menjaga tanaman-tanaman yang ada di sana, terutama padinya. Padi tersebut ditanam oleh petani dengan susah-payah, serta membutuhkan waktu yang cukup lama dan proses yang panjang hingga bisa dipanen. Jangan sampai menginjaknya, apalagi mencabut dengan sengaja!

Kamu cukup berjalan bagian tepi sawah atau di pematangnya (pembatas antara satu blok sawah dengan blok lainnya), tapi jangan sampai masuk ke dalam. Apalagi di sana sudah ada jalur khusus untuk kendaraan yang diapit area persawahan. Kamu bisa naik motor atau bersepeda melalui jalur tersebut.

Baca Juga: 5 Tempat Spa Paling Hits dan Nyaman di Ubud Bali, Wajib ke Sini!

4. Turut menjaga kebersihan di area persawahan

6 Cara dan Tips Berkunjung ke Ubudnya Wonogiri di JatipurnoIlustrasi tanaman padi (unsplash.com/jinomono)

Supaya area persawahan tidak tercemar, kamu wajib ikut menjaga kebersihannya. Caranya dengan tidak membuang sampah atau benda apa pun ke sawah. Apalagi kawasan ini sebenarnya bukan destinasi wisata dan tidak terdapat tempat sampah atau fasilitas umum.

Selain itu, jangan coba-coba untuk buang air kecil atau buang air besar di sini, ya! Simpan dulu sampah dan isi perut, kemudian buang di tempat yang semestinya. 

5. Bawa bekal secukupnya

6 Cara dan Tips Berkunjung ke Ubudnya Wonogiri di JatipurnoIlustrasi membawa bekal (pexels.com/Katerina Holmes)

Kalau khawatir kelaparan selama kunjungan ke Ubudnya Wonogiri atau sekadar ingin sarapan dengan pemandangan sawah, kamu bisa membawa bekal makanan dan minuman secukupnya. Cari tempat yang nyaman untuk duduk dan menikmati bekal tersebut.

Selesai makan dan minum, jangan lupa semuanya dikemasi lagi dan sampahnya dibawa pulang. Sekali lagi, jangan meninggalkan sampah atau jejak apa pun, selain kenangan, di Ubudnya Wonogiri ini, ya!

6. Hati-hati terhadap binatang di sawah

6 Cara dan Tips Berkunjung ke Ubudnya Wonogiri di JatipurnoIlustrasi ular di sawah (pixabay.com/MOHANN)

Karena area persawahan di Jatipurno ini masih cukup alami, maka kamu perlu berhati-hati terhadap binatang-binatang yang ada di sana. Salah satunya ular sawah. Para petani biasanya sengaja membiarkan ular-ular sawah berkeliaran di sela-sela padi atau pematang untuk memangsa tikus yang sering merusak padi.

Meski tidak berbisa, kamu tetap harus waspada dan berhati-hati. Untuk itu, kamu cukup berjalan di jalanan tepi sawah dan tidak perlu sampai masuk ke bagian tengahnya, agar tidak bertemu dengan ular tersebut. 

Nah, itu dia tips berkunjung ke Ubudnya Wonogiri di Jatipurno yang bisa kamu jadikan pedoman sebelum ke sana. Tinggal menentukan waktunya saja, nih. Mau ke sana kapan dan mengajak siapa saja?

Baca Juga: 5 Restoran Fine Dining Terbaik di Ubud, Suasana Romantis dan Mewah

Topik:

  • Fasrinisyah Suryaningtyas
  • Dewi Suci Rahayu
  • Mayang Ulfah Narimanda
  • Retno Rahayu

Berita Terkini Lainnya